Kategori
Performance Marketing

Apa itu Search Impression Share? Definisi, Manfaat, Cara Menghitungnya

Bicara tentang apa itu search impression share (SIS), maka tidak terlepas dari fungsinya bagi periklanan digital. SIS adalah matrik yang mengukur seberapa sering iklan Anda muncul pada halaman pencarian mesin telusur dibandingkan dengan seberapa sering seharusnya iklan Anda muncul.

Dalam artikel kali ini, akan membahas secara lengkap tentang tentang search impression share dan bagaimana cara matrik ini dalam membantu meningkatkan performa iklan digital Anda. Apakah Anda merasa penasaran? Mari simak artikel ini sampai habis!

Apa itu Search Impression Share?

Search Impression Share (SIS) adalah sebuah matrik dalam periklanan digital yang digunakan untuk mengukur kinerja iklan di halaman pencarian. Selain itu, matrik ini juga berfungsi sebagai acuan perhitungan dari jumlah total kesempatan iklan muncul (total available impressions) yang tersedia. 

Dengan kata lain, matrik SIS akan mengukur seberapa sering iklan Anda muncul pada SERP (hasil pencarian). Kemudian, SIS akan membandingkan jumlah tayang tersebut dengan seberapa sering kemungkinan iklan Anda seharusnya muncul.

SIS umumnya berbentuk persentase dan dapat digunakan sebagai indikator performa iklan digital. Dalam hal ini, semakin tinggi SIS, maka akan semakin besar pula kemungkinan iklan Anda akan dilihat oleh pengguna mesin pencari. Sebaliknya, semakin rendah SIS, semakin kecil pula peluang iklan Anda untuk dapat tampil.

Manfaat Search Impression Share

Setelah mengetahui pengertian tentang apa itu search impression share (SIS), kali ini Anda akan mengetahui manfaat matrik ini bagi tayangan iklan digital. Agar dapat mengetahuinya lebih lanjut, silahkan baca penjelasan lengkap berikut ini:

1. Mengetahui Visibilitas Iklan 

Melalui penggunaan SIS, maka Anda dapat mengetahui seberapa sering iklan Anda muncul pada halaman pencarian seperti Google dengan acuan matrik atau perhitungan yang sangat akurat. Sehingga, Anda dapat mengetahui visibilitas iklan tersebut dan mengambil tindakan yang tepat untuk upaya meningkatkannya.

Sebagai contoh, jika Anda mengiklankan produk atau layanan bisnis Anda di platform Google. Kemudian, Anda menggunakan matrik SIS sebagai tools pemantau kinerja iklan. Maka, matrik ini akan menganalisis dan memberikan Anda notifikasi terkait tingkat visibilitas atau seberapa sering iklan Anda muncul di pencarian.

2. Mengetahui Peluang Trafik yang Hilang

Selain mengetahui visibilitas iklan digital, SIS juga dapat membantu Anda untuk memperkirakan potensi trafik yang hilang karena iklan Anda tidak muncul pada hasil pencarian. Umumnya, banyak faktor yang menyebabkan sebuah iklan tidak muncul secara optimal di mesin pencari.

Mulai dari faktor indexing Google, kata kunci yang kurang optimal, dan kendala teknis dari konten iklan itu sendiri. Nah, SIS adalah solusi permasalahan tersebut. 

Nantinya, secara otomatis SIS akan menganalisis iklan dan memberikan Anda notifikasi yang berisi alasan mengapa iklan Anda tidak muncul di pencarian. Ketika mengetahui hal ini, tentu Anda dapat mengambil tindakan guna meningkatkan visibilitas iklan dan mengurangi peluang kehilangan trafik yang potensial.

3. Mengevaluasi Performa Iklan

Bila bicara tentang apa itu search impression share (SIS), maka hal pertama yang sekarang muncul di pikiran Anda pasti adalah parameter performa iklan digital. Lewat pengukuran matrik yang akurat, maka Anda dapat mengevaluasi performa iklan yang tampil di mesin pencari.

Selain itu, SIS juga akan menampilkan data secara detail terkait jumlah klik iklan, seberapa sering audiens menyaksikan iklan Anda. Tak ketinggalan, rasio bounce rate terhadap kinerja iklan tersebut juga akan tampak. Jadi, Anda dapat menentukan strategi kampanye marketing yang cocok Anda terapkan untuk iklan digital.

4. Optimasi Target Iklan

Tak hanya sebatas evaluasi iklan saja, SIS juga akan memberikan Anda data spesifik terkait target iklan yang paling relevan untuk kampanye bisnis. Data tersebut diperoleh dari kumpulan trafik yang telah mengakses iklan Anda.

Melalui kumpulan trafik tersebut, SIS akan menganalisis dan memberikan Anda rekomendasi target iklan yang tepat sasaran. Jadi, kampanye marketing bisnis Anda pun jadi lebih teroptimasi dengan target iklan yang sesuai dengan jenis bisnis.

5. Menghemat Budget Iklan 

SIS merupakan sebuah matrik yang menunjukan data hasil kampanye marketing dengan sangat detail dan akurat. Selain berguna untuk bahan evaluasi, data ini juga bisa Anda manfaatkan untuk optimasi biaya iklan agar budget periklanan dapat Anda minimalisir.

Jika SIS Anda tinggi, hal ini menunjukkan bahwa anggaran iklan Anda digunakan dengan baik dan menghasilkan hasil yang optimal. Namun, jika SIS Anda rendah, Anda mungkin perlu mengalokasikan lebih banyak anggaran iklan Anda atau mengubah strategi iklan agar dapat meningkatkan visibilitasnya.

Komponen Utama dalam Search Impression Share

Tentu saat ini Anda telah mengetahui apa itu search impression share (SIS) beserta manfaatnya. Nah, agar lebih memahami penggunaan SIS dalam optimasi iklan, Anda wajib mengetahui juga komponen yang terdapat di dalamnya. Mari simak penjelasan lengkap berikut ini:

1. Total Available Impressions

Kesempatan muncul (total available impressions) merupakan sebuah komponen SIS yang mengacu pada jumlah keseluruhan tayangan iklan yang dapat muncul pada halaman pencarian. 

Kemudian, komponen total available impressions bisa Anda hitung lewat perkalian jumlah total kata kunci dengan jumlah rata-rata penelusuran (search volume) untuk setiap kata kunci tersebut.

2. Actual Impressions

Actual Impressions merujuk pada jumlah kali iklan Anda benar-benar ditampilkan pada halaman hasil mesin pencari (SERP) atau di situs web mitra Google. Ini berbeda dengan perhitungan impresi biasa yang hanya mencakup kemungkinan tampilan iklan Anda pada SERP saja.

Selain itu, actual impressions hanya dihitung ketika iklan Anda sepenuhnya dimuat pada halaman web dan dilihat oleh pengguna. Ini berarti iklan Anda harus sepenuhnya terlihat oleh pengguna pada halaman web yang dimuat sebelum dihitung sebagai actual impression.

Sebagai contoh, jika iklan Anda hanya tayang sebagian di layar pengguna karena halaman tersebut belum secara utuh termuat (loading). Maka, hal tersebut tidak akan dihitung sebagai actual impression. Namun, apabila iklan Anda tampil sepenuhnya pada layar pengguna, barulah akan dihitung sebagai actual impression.

Cara Menghitung Search Impression Share

Search Impression Share (SIS) adalah persentase impresi aktual iklan Anda dibandingkan dengan kesempatan muncul (total available impressions). Dalam hal ini, semakin tinggi SIS, semakin besar peluang iklan Anda muncul di halaman SERP. Berikut adalah rumus dan cara untuk menghitung SIS formula:

SIS = (Impresi Aktual / Kesempatan Muncul) x 100%

Contoh: Jika kampanye iklan Anda memiliki 10.000 kesempatan tayang. Kemudian, iklan Anda ternyata tayang sebanyak 8.000 kali pada hasil pencarian. Maka, untuk menghitung SIS dari iklan Anda tersebut adalah sebagai berikut: 

SIS = (Impresi Aktual / Kesempatan Muncul) x 100%

80% [(8000 / 10000) x 100%] = 6.400

Sudah Paham dengan Apa itu Search Impression Share?

Dalam membangun iklan digital, Search Impression Share (SIS) adalah salah satu metrik yang wajib Anda pantau. SIS akan mengukur seberapa besar persentase kemunculan iklan pada halaman mesin pencari agar optimasinya lebih efektif. Semoga bermanfaat!

Dapatkan informasi dan tips performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing

Kumpulan Istilah dalam Facebook Ads beserta Artinya

Apa saja istilah dalam Facebook Ads? Ini merupakan layanan iklan dari FB yang memudahkan Anda saat ingin mempromosikan produk. Pada layanan tersebut, ada banyak sekali istilah atau tools yang mesti Anda pahami karena masing-masing istilah mempunyai fungsi yang berbeda.

Inilah Beberapa Istilah dalam Facebook Ads dan Artinya

Pada FB Ads, Anda akan menemukan banyak sekali istilah yang harus Anda pahami saat memanfaatkan layanan bisnis dari Facebook. Setidaknya beberapa istilah yang akan Anda temui antara lain:

1. Ad

Ad merupakan istilah yang kerap muncul saat beriklan lewat FB Ads. Istilah ini juga merupakan bagian sangat penting serta wajib digunakan. Umumnya, banyak materi iklan yang dapat Anda buat sehingga memudahkan Anda saat ingin tahu mana materi iklan yang paling bagus.

Ad adalah materi iklan yang memuat banyak konten seperti headline, iklan, website, copywriting, dan lain-lain. Itulah mengapa Ad merupakan struktur yang sangat penting saat pembuatan iklan melalui Facebook Ads.

2. Adset

Adset adalah struktur FB Ads yang memungkinkan Anda menentukan anggaran serta target audiens. Melalui bagian ini, Anda bisa menentukan target Anda berdasarkan gender, usia, lokasi, dan lain-lain. Selain itu, pada Adset Anda juga akan menemukan beberapa materi ad serta strukturnya lebih besar dibandingkan Ad.

3. Ads Manager

Istilah dalam Facebook Ads selanjutnya adalah Ads Manager, sebuah halaman utama alias dashboard FB Ads yang memberikan seluruh informasi tentang ad set, campaign, serta ad. Pada halaman tersebut juga terdapat data performa iklan yaitu reach, impression, result, CPM, dan lain-lain.

Melalui Ads Manager, Anda bisa membuat iklan baru serta mematikan atau menghidupkan iklan. Di dalam Ads Manager juga ada billing manager yang digunakan untuk mengecek riwayat pembayaran, sumber anggaran, serta mengekspornya ke tab laporan.

4. CPM

CPM adalah akronim Cost Per Millions. Biasanya CPM dijadikan tolak ukur saat ingin mengidentifikasi seperti apa performa sebuah iklan. Semakin rendah biaya tayangan iklan, menandakan kinerja iklan tersebut semakin baik.

5. Campaign

Campaign termasuk struktur iklan yang mencakup ad dan ad set dan merupakan sebuah langkah awal saat proses membuat iklan sebelum Anda menentukan ad maupun ad set-nya. Ketika Anda membuat iklan baru, nanti Anda menemukan beberapa opsi tujuan iklan dan pilih sesuai yang Anda inginkan.

6. CTR

Istilah dalam Facebook Ads yang keenam yaitu CTR alias Click Through Rate. Istilah ini artinya rasio klik tayang atau jumlah klik yang dihasilkan lewat iklan Anda kemudian dibagi total tayang selama waktu tertentu.

7. Custom Audience

Selanjutnya terdapat isilah bernama Custom Audience yang merupakan strategi untuk mengategorikan orang-orang yang pernah berinteraksi pada iklan tersebut. Biasanya kategorinya dalam bentuk comment, like, dan pengguna yang mengunjungi landing page

Custom Audience ini juga memiliki arti bahwa Anda dapat memilih sendiri target audiens untuk Anda kelompokkan di dalam database.

8. Relevance Score

Relevance Score adalah nilai mulai 1 sampai 10 dan menjadi sebuah perkiraan tentang seberapa baik audiens yang memberikan tanggapan terhadap materi iklan Anda. 

Saat Relevance Score yang Anda peroleh tinggi, itu menandakan iklan sudah sesuai sasaran atau target. Sebaliknya, waktu skornya tersebut rendah maka Anda terdapat beberapa bagian yang perlu Anda perbaiki.

9. Objective

Istilah dalam Facebook Ads ini artinya campaign atau tujuan iklan yang telah Anda pilih. Misalnya Anda ingin membuat iklan dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan, maka opsi iklan pada Objective yang harus Anda pilih yaitu Conversions

Sementara itu, saat tujuan Anda hanya sekadar ingin menaikkan jumlah trafik atau pengunjung website, maka opsi yang Anda pilih yaitu traffic.

10. LLA atau Lookalike Audience

Selanjutnya, terdapat istilah lain yang juga perlu Anda pahami yaitu LLA atau Lookalike Audience. LLA merupakan target audiens yang mempunyai karakter yang sama seperti yang terdapat di Facebook sesuai sumber. 

Maksudnya, saat sumber Anda lebih senang berbelanja online, maka yang Anda berikan yaitu yang memang suka melakukan online shopping. Akan tetapi, strategi tersebut bukan jaminan iklan Anda winning meskipun Anda tetap harus mencobanya. Adapun sumber LLA yaitu fanpage, custom audience, form, serta website.

11. Winning Campaign

Istilah ini untuk menunjukkan suatu iklan yang memperoleh hasil terbaik. Maksudnya, iklan tersebut mampu menghasilkan total leads berkualitas berdasarkan cost per leads terjangkau.

12. CPC

Cost Per Click atau CPC adalah istilah dalam Facebook Ads yang mengarah pada iklan yang terkena biaya pasca terdapat pengguna FB yang mengklik iklan tersebut. Maksudnya, semakin banyak pengguna yang meng klik iklan, maka biaya iklan semakin tinggi.

13. Facebook Pixel

Pixel merupakan kode untuk mengoptimasi dan merekam. Selain itu, Pixel juga berfungsi untuk mengukur aktivitas dari para audiens lalu menyimpan informasi tersebut pada campaign FB Ads. Nanti, sistem akan mengolah data Pixel tersebut lalu menjadikannya sebagai retargeting atau custom audience.

14. Reach

Sesuai namanya, Reach menjadi istilah yang menandakan seberapa luas jangkauan ads. Istilah ini juga berarti ada berapa banyak user Facebook yang melihat iklan Anda.

15. Facebook Business Manager

Istilah dalam Facebook Ads ini merupakan fitur yang berfungsi untuk mengelola maupun mengakses ke akun iklan atau FB Page.

16. Impression

Istilah yang keenam belas adalah Impression. Melalui istilah ini, Anda akan tahu ada berapa banyak iklan tersebut tayang atau muncul di akun audiens tanpa harus mengklik iklan tersebut.

17. Audience

Audience juga berarti pengguna FB sekaligus menjadi sasaran target iklan yang Anda jalankan. Anda memiliki kebebasan untuk memfilter audiens Anda berdasarkan beberapa kategori. Misalnya perilaku, minat, lokasi, usia, dan lain-lain.

18. Placement

Placement adalah penempatan iklan dengan melihat perangkat yang dipakai audiens. Beberapa kategori yang muncul seperti stories, feed, mobile, messenger, Android, desktop, iOS, dan sebagainya.

19. Traffic

Istilah dalam Facebook Ads yang kesembilan belas yaitu Traffic. Traffic merupakan total pengunjung iklan Anda baik di dalam maupun di luar Facebook. Misalnya website atau melalui Facebook Page.

20. Daily Budget

Ini merupakan biaya atau anggaran yang dikeluarkan per hari. FB akan menyesuaikan budget Anda sesuai dengan iklan yang sekarang Anda jalankan.

21. View Content (VC0

VC merupakan hasil data para pengguna FB yang mengakses halaman produk, landing page, maupun masuk pada konten iklan yang Anda miliki.

22. Bid Amount

Istilah pada FB Ads ini berarti pelelangan dengan berbagai penawaran yang muncul saat menargetkan audiens yang bersaing dengan pengiklan lainnya. Semakin tinggi biaya Anda mengajukan penawaran, maka peluang iklan Anda akan semakin besar untuk muncul ke audiens.

23. Add to Cart (ATC)

ATC merupakan data pengunjung iklan dan melakukan transaksi. Adapun transaksi tersebut bisa berupa memasukkan produk ke cart (keranjang) maupun mengunjungi form mesti belum membayar.

24. Purchase

Istilah dalam Facebook Ads lainnya yaitu Purchase alias daftar data para pelanggan yang jelas melakukan pembelian atau pembayaran.

25. Video View

Ini merupakan data seputar audiens yang melihat konten atau memutar video iklan dengan durasi minimal 3 detik atau bisa lebih.

Sudah Paham Istilah dalam Facebook Ads?

Itulah beberapa istilah yang kerap muncul di FB Ads. Tentu saja masih banyak istilah-istilah lainnya dan Anda perlu mempelajari dan memahami semuanya. Semoga bermanfaat.

Dapatkan informasi dan tips performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing

Istilah dalam Google Ads yang Perlu Anda Ketahui

Penggunaan Google Ads kini semakin masif. Selain karena murah, cara ini juga dinilai lebih efektif untuk menjangkau audiens. Karena penggunaannya yang semakin luas, maka tidak salah jika Anda juga harus mengenal istilah dalam Google Ads.

Istilah ini sendiri merupakan istilah umum yang akan sering Anda temukan ketika menggunakan Google Ads. Selain itu, istilah ini tentu saja akan sangat berkaitan dengan penggunaan dan juga pengelolaan campaign yang Anda buat.

Istilah dalam Google Ads

Agar Anda bisa mengoptimalkan platform ini dengan baik, maka mengenal istilah dalam Google Ads yang banyak digunakan tentu saja akan sangat membantu Anda. Berikut adalah beberapa istilah yang sebaiknya Anda pahami.

1. Adrank

Istilah ini merujuk pada peringkat dari iklan atau campaign yang Anda buat. Adrank sendiri akan berpengaruh pada seberapa banyak kemungkinan orang akan mengklik iklan Anda tersebut.

Semakin tinggi nilai Adrank, maka semakin besar juga kemungkinan pengguna untuk mengakses iklan tersebut. Posisi pada Adrank akan dipengaruhi oleh jumlah maksimum bid yang Anda berikan dan juga quality score dari iklan tersebut.

2. Bid

Ini merupakan istilah yang akan berkaitan dengan biaya yang perlu Anda keluarkan untuk menempatkan iklan. Biaya ini akan berkaitan dengan seberapa banyak orang yang akan mengakses iklan Anda. Di Google Ads, ada 3 tipe bid yang bisa Anda pilih, antara lain:

  • Cost Per Click. Ini merupakan jumlah yang harus Anda bayar setiap kali ada orang yang mengklik iklan Anda.
  • Cost per Mile. Ini merupakan jumlah yang harus Anda bayar setiap seribu kali penayangan iklan Anda.
  • Cost per Engagement. Ini merupakan jumlah yang harus Anda bayar setiap kali ada orang yang melakukan aksi tertentu sesuai yang diinginkan pada iklan tersebut.

3. Click Through Rate

Istilah dalam Google Ads lainnya adalah Click Through Rate atau CTR. Ini merupakan istilah yang merujuk pada berapa kali iklan tersebut mendapatkan klik dibandingkan dengan berapa kali iklan tersebut tayang.

Angka CTR ini sendiri seringkali dijadikan sebagai parameter apakah iklan atau campaign tersebut berhasil atau tidak. Dalam hal ini, CTR akan melihat apakah iklan tersebut berhasil menarik calon konsumen atau tidak.

4. Keyword

Keyword atau kata kunci adalah kata yang akan Anda masukkan untuk menjelaskan tentang iklan atau campaign yang Anda buat. Nantinya, penggunaan kata kunci ini akan berkaitan dengan kata apa yang paling banyak pengguna cari

Nantinya, ketika pengguna memasukkan kata pada kolom pencarian Google, maka mesin pencari akan menampilkan hasil yang paling relevan dengan kata tersebut. Hal inilah yang akan berkaitan dengan penggunaan kata kunci.

5. Pay per Click

Istilah dalam Google Ads ini merujuk pada cara bayar yang akan pengguna lakukan. Pay per Click berarti pengguna harus membayar setiap kali iklannya mendapatkan klik dari pengunjung.

Istilah ini tidak hanya untuk Google Ads, hampir semua campaign digital saat ini menggunakan cara tersebut untuk melakukan pembayaran. Cara ini dinilai adil karena pengguna akan membayar apa yang mereka dapatkan.

6. Quality Score

Sesuai namanya, istilah ini berarti nilai atau kualitas dari iklan yang Anda buat. Kualitas ini ditentukan oleh beberapa hal, mulai dari Click Through Rate, relevansi penggunaan kata kunci, kualitas landing page, performa, dan lainnya. Nilai quality score ini akan sangat berpengaruh pada Adrank.

7. A/B Testing

Istilah dalam Google Ads lainnya yang juga akan banyak Anda temukan adalah A/B testing. Istilah ini akan merujuk pada cara untuk membandingkan dua versi iklan untuk mencari mana yang terbaik.

Nantinya, kedua versi ini akan ditampilkan lalu dilihat mana yang berhasil menarik banyak konsumen dan mana yang tidak. Perbedaan pada A/B testing umumnya hanya bersifat minor.

8. Scheduling

Istilah ini berarti penjadwalan. Artinya, Anda bisa mengatur kapan iklan tersebut berjalan dan kapan berhenti. Termasuk nantinya, Anda juga bisa mengatur kapan waktu untuk merespon pengunjung dari iklan tersebut.

Misalkan, Anda tidak ingin mendapatkan klik pada malam hari. Anda tinggal mengatur untuk iklan ini tidak tayang pada malam hari atau Anda juga bisa mengatur untuk malam hari, akan muncul versi iklan yang lain.

9. Conversion Rate

Ini merupakan nilai yang akan mengukur tingkat konversi dari iklan atau campaign yang Anda buat. Nilai konversi ini sendiri bisa diambil dari banyak hal, tergantung kebutuhan.

Misalnya, Anda bisa mengambil nilai konversi dari banyaknya orang yang melakukan apa yang Anda minta dalam iklan daripada jumlah pengunjung yang mengklik iklan tersebut.

10. Impression

Impression sendiri merupakan istilah dalam Google Ads yang akan berikatan dengan berapa kali iklan tersebut tayang. Pada penggunaannya, impresi juga bisa berkaitan dengan jumlah views ataupun pengunjung.

11. Views

Dalam Google Ads, views berarti jumlah orang yang sudah melihat iklan yang Anda buat. Jika iklan yang Anda buat memiliki format landing page, maka hal ini sama dengan page view.

Jumlah views ini biasanya akan menjadi salah satu indikator apakah iklan tersebut berhasil atau tidak. Semakin banyak jumlah viewsnya, maka semakin baik bagi iklan atau campaign tersebut.

12. Bounce Rate

Istilah ini akan berkaitan dengan berapa lama orang akan bertahan untuk melihat iklan yang Anda buat. Apakah mereka bertahan sampai akhir, hanya melihat setengah, atau langsung keluar sesaat setelah iklan muncul.

Semakin tinggi nilai bounce rate, itu artinya kualitas iklan yang Anda buat buruk. Nilai bounce rate yang tinggi menunjukkan jika banyak orang yang langsung pergi ketika melihat iklan Anda.

13. Average Time on Site

Istilah dalam Google Ads ini akan menunjukkan berapa lama pengunjung melihat iklan yang Anda buat. Nilai average time on site ini akan berkebalikan dengan bounce rate.

Semakin tinggi average time on site, itu artinya semakin lama juga orang telah melihat iklan Anda. Di lain sisi, hal itu akan ditunjukkan dengan angka bounce rate yang rendah.

14. Optimization

Ini merupakan istilah yang akan mengacu pada langkah ataupun proses untuk meningkatkan kinerja dari iklan tersebut. Langkah yang bisa Anda gunakan adalah menggunakan kata kunci yang tepat.

15. Extensions

Istilah ini merujuk pada fitur yang Google Ads tawarkan. Extensions merupakan sebuah cara untuk membuat iklan Anda menjadi lebih efektif tanpa harus menambah biaya. Nantinya dengan fitur ini Anda bisa menambahkan call, sitelink, location, app, ataupun opper pada iklan Anda tersebut.

Sudah Paham dengan Istilah Tersebut?

Istilah dalam Google Ads tersebut merupakan beberapa hal yang nantinya akan sering Anda temukan. Tentu saja masih ada beberapa istilah lainnya yang juga ada dalam Google Ads.

Pengenalan istilah tersebut juga berguna agar Anda bisa lebih optimal ketika menggunakan platform satu ini. Selain itu, Anda juga bisa paham semua opsi yang ada di Google Ads nantinya.

Dapatkan informasi dan tips performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing Tips Bisnis

Apa itu Clickbait? Kelebihan Kekurangannya, dan Tipsnya

Apa itu clickbait? Sebagai seseorang yang sering berselancar di media sosial, istilah ini tentu bukan hal yang asing di telinga Anda. Wajar saja, karena kebanyakan konten yang sering berlalu-lalang di media sosial itu menggunakan teknik clickbait.

Anda pasti sering mengklik sebuah konten karena judul maupun gambarnya yang menarik perhatian, bukan? Jika pernah, maka Anda adalah salah satu korban clickbait.

Singkatnya, clickbait adalah sebuah teknik untuk menarik perhatian pengguna internet agar mengunjungi sebuah konten. Pertanyaannya, apakah clickbait baik atau buruk? Artikel ini akan membantu Anda. Jadi, teruslah membaca!

Apa Itu Clickbait?

Dilansir dari Techcrunch, clickbait diartikan sebagai tindakan yang menjanjikan sesuatu kepada audiens secara berlebihan. Umumnya, bentuk dari clickbait sering ditemukan pada judul, konten media sosial, gambar, dan lain-lain.

Mengacu pada tujuannya untuk memancing audiens, bahasa yang digunakan pun cenderung provokatif dan mampu menarik perhatian audiens. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari konten yang menggunakan teknik umpan klik.

  • Judul konten menggunakan kalimat provokatif dan hiperbola
  • Menggunakan judul yang melibatkan emosi audiens
  • Memuat gambar yang menarik perhatian audiens

Contoh Judul yang Clickbait

Berikut adalah beberapa contoh judul di berita, artikel, dan iklan yang menggunakan teknik umpan klik.

1. Judul Berita

Contoh paling mudah dari judul clickbait dalam sebuah berita adalah berita mengenai selebriti. Seperti contoh di bawah ini:

  • Seorang Artis Baru Saja Tertangkap Karena Narkoba, Ini Fakta Mengejutkannya
  • Lama Tidak Terlihat, Beginilah Penampakan dari Selebriti B Ini

2. Judul Artikel

Judul artikel yang clickbait umumnya memiliki beberapa pola yang menggunakan bahasa yang persuasif, seperti:

  • 7 Cara Menghilangkan X yang Belum Kamu Ketahui
  • Jangan Pernah Lakukan Hal X Saat Kamu Sedang Tidur
  • Cara Mudah Mendapatkan Uang Dari Bermain Game X
  • 10 Tips Meningkatkan Kecerdasan Otak, Nomor 5 Bikin Kamu Tercengang

3. Judul Iklan

Lalu, bagaimana dengan judul iklan yang clickbait? Umumnya, judul iklan yang clickbait menggunakan bahasa penawaran yang menggiurkan dan membuat audiens mengklik iklan tersebut. Contohnya:

  • Obat Jerawat X, Terbukti Jerawat Anda Hilang Dalam 7 Hari
  • Kursus Mengemudi Terpercaya: Jika Tidak Lulus, Uang Kembali 100%
  • Beli 3 Produk dan Dapatkan Hadiah Umroh Bareng Artis A 

Pada dasarnya, umpan klik yang baik dan benar memiliki relevansi yang sesuai antara judul dan isi konten. Jika seorang konten kreator membuat judul umpan klik yang benar dengan relevansi yang sesuai dengan isi konten, pembaca akan semakin terbantu dengan informasi yang informatif dan relevan.

Sebaliknya, umpan klik yang buruk adalah konten yang judulnya tidak memiliki relevansi yang sesuai dengan isi kontennya. Hal ini umumnya dilakukan oleh seorang konten kreator yang hanya berfokus untuk menambah jumlah klik di situsnya tanpa memedulikan perasaan audiens.

Sebagai pembuat konten, Anda tentu tidak ingin membuat audiens Anda meninggalkan situs Anda karena sering kesal dengan judul clickbait yang berlebihan, bukan? Untuk itu, gunakanlah umpan klik dengan baik, tidak berlebihan, dan relevan dengan isi konten Anda.

Kelebihan dan Kekurangan Clickbait

Clickbait merupakan teknik yang benar-benar menguntungkan jika Anda menggunakannya dengan benar dan tidak berlebihan. Sebaliknya, penggunaan umpan klik yang berlebihan akan merugikan situs Anda serta pembaca.

Karena masalah ini, ada perdebatan di luar sana mengenai boleh tidaknya menggunakan judul clickbait dalam sebuah konten. Ada yang berpendapat tidak apa-apa asal tidak berlebihan, ada juga yang tidak setuju sama sekali dengan penggunaan teknik umpan klik.

Untuk memberi Anda wawasan yang lebih luas mengenai apa itu umpan klik, kami telah merangkum beberapa kelebihan dan kekurangan dari teknik umpan klik di bawah. Yuk, simak!

Kelebihan

Berikut adalah beberapa kelebihan dari penggunaan clickbait.

1. Meningkatkan Click Through Rate (CTR)

Sebuah judul clickbait yang melibatkan dan mempengaruhi emosi audiens dapat membuat mereka untuk mengklik konten Anda. Semakin banyak audiens yang mengklik konten Anda, maka akan semakin banyak pula rasio CTR yang Anda peroleh.

Nah, dengan tingginya rasio CTR di konten Anda, itu menunjukkan bahwa konten yang Anda buat itu relevan dengan apa yang audiens butuhkan.

2. Memperbanyak Pageviews

Jika Anda menggunakan judul clickbait yang baik dan tidak berlebihan, tentu audiens akan tertarik untuk membaca dan menonton konten Anda. Semakin sering audiens membaca konten Anda, maka itu juga akan semakin meningkatkan pageviews di konten Anda.

Apa itu pageviews? Singkatnya, istilah ini adalah jumlah total halaman yang dilihat oleh audiens maupun pengunjung. Jika konten Anda memiliki pageviews yang tinggi, itu akan memudahkan konten anda muncul di halaman pertama mesin pencarian Google.

3. Meningkatkan Brand Awareness

Saat Anda berhasil membuat konten dengan judul clickbait yang baik dan relevan, itu memungkinkan para audiens membagikan konten Anda kepada orang lain.

Tentu, hal ini akan akan meningkatkan brand awareness dimana orang-orang akan mengenal situs Anda karena menyediakan konten yang bermanfaat, informatif, dan relevan.

Kekurangan

Setelah Anda memahami kelebihan dari umpan klik, kini saatnya Anda mengetahui kekurangan dari umpan klik. Silahkan simak!

1. Bounce Rate yang Tinggi

Kekurangan umpan klik yang pertama adalah meningkatnya bounce rate di situs Anda. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Alasannya sederhana. Saat audiens menyadari bahwa isi konten Anda tidak sesuai dengan judul, maka mereka akan segera meninggalkan website Anda.

Lebih buruknya lagi, sebuah situs dengan bounce rate tinggi akan terindikasi tidak relevan oleh Google dan mengakibatkan sebuah situs tidak muncul di hasil pencarian Google maupun halaman Google.

2. Membahayakan Image Situs

Saat Anda menggunakan judul clickbait yang berlebihan dan para audiens merasa tertipu, aksi tersebut dapat mengakibatkan mereka merasa malas untuk mengunjungi situs Anda.

Tidak hanya itu, namun kekurangan ini juga memiliki efek jangka panjang, dimana para audiens bisa tidak percaya lagi dengan situs Anda dan tidak pernah mengunjungi situs Anda lagi.

3. Berpotensi Mendatangkan Audiens Yang Tidak Sesuai

Penggunaan teknik umpan klik memang bertujuan untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Namun, bagaimana jika audiens yang datang ke situs anda bukanlah audiens yang tidak tepat?

Tentu saja jika Anda gagal menjangkau audiens yang menjadi target pasar, maka semua yang Anda lakukan menjadi tidak maksimal.

Tips Membuat Judul Clickbait yang Benar

Setelah Anda memahami apa itu clickbait dan kelebihan serta kekurangannya, Anda mungkin bertanya-tanya seperti apa judul clickbait yang benar. Di bawah ini adalah beberapa tips yang bisa Anda gunakan dalam membuat judul clickbait yang benar.

  • Buatlah judul yang sesuai dengan isi konten Anda
  • Libatkan emosi pembaca dengan bahasa yang persuasif namun tetap relevan
  • Tambahkan angka di dalam judul konten Anda
  • Hindari penggunaan kalimat yang berlebihan dan tidak masuk akal
  • Cantumkan dan tebalkan bagian yang paling menarik dari konten Anda

Sudahkah Anda Memahami Apa itu Clickbait?

Clickbait adalah sebuah strategi yang menguntungkan untuk sebuah situs. Banyak sekali kelebihan yang bisa didapatkan dari penggunaan clickbait. Sayangnya, jika digunakan secara berlebihan, umpan klik justru mendatangkan hal buruk untuk situs Anda.

Oleh karena itu, mulailah menggunakan judul clickbait yang baik dan relevan dengan isi dari konten Anda. Dengan mengaplikasikannya, situs Anda dapat menjadi lebih baik dengan CTR yang tinggi, pageviews yang bertambah, dan brand awareness yang meningkat.

Dapatkan berbagai informasi tentang tips bisnis dan performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing Tips Bisnis

8 Cara Efektif untuk Meningkatkan Conversion Rate di Marketplace

Pemasaran produk melalui website maupun media sosial merupakan salah satu metode promosi bisnis yang efektif saat ini. Anda perlu mempelajari cara meningkatkan conversion rate di marketplace untuk mengetahui keberhasilan promosi online. Bagi Anda yang terbiasa bekerja di bidang digital marketing tentu tidak asing dengan hal ini.

Para pelaku bisnis biasa menggunakan parameter ini untuk mengetahui seberapa efektif strategi pemasaran online yang telah diterapkan. Lebih lanjut, bagaimana cara menghitung conversion rate dan langkah efektif untuk meningkatkannya? Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui jawabannya!

Apa Itu Conversion Rate?

Conversion rate adalah persentase jumlah pengunjung pada situs website bisnis Anda, serta dapat menjadi penyelesaian dari tujuan yang diinginkan atau konversi dari jumlah pengunjung di dalam web. Tingkat konversi berfungsi untuk menentukan keberhasilan pemasaran bisnis dari suatu perusahaan. 

Anda bisa mengubah lebih banyak pengunjung situs web menjadi pelanggan dengan menggunakan dukungan alat analisis web dan pelacakan konversi seperti Google Analytics. Selain itu, ada rumus yang tepat untuk menghitung persentase conversion rate dengan cara berikut ini:

Conversion rate (%) = (jumlah konversi / total audiens atau pengunjung) x 100

Secara umum, tingkat conversion rate dapat Anda katakan baik apabila berada di kisaran 1-4%. Sedangkan untuk situs web, biasanya berkisar pada 2-5% untuk semua industri. Persentase ini dipengaruhi oleh banyak hal seperti jenis industri dan strategi marketing yang baik.

Tingkat konversi yang tinggi di suatu web menunjukkan bahwa strategi pemasaran dan desain web sukses menarik minat orang-orang terhadap apa yang Anda tawarkan. 

Cara Meningkatkan Conversion Rate di Marketplace

Tingkat konversi seringkali menurun dan tidak sesuai dengan ekspektasi Anda. Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang efektif untuk meningkatkan conversion rate di situs marketplace online atau e-commerce berikut ini:

1. Menerapkan CRO Planner

Langkah awal untuk meningkatkan conversion rate adalah dengan menggunakan CRO planner. CRO planner bisa membantu melakukan analisis dan pengembangan strategi untuk meningkatkan rasio konversi suatu website. Anda bisa mulai dengan memperhatikan desain gambar untuk promosi di marketplace, copywriting, dan lainnya.

2. Memperkuat CTA

Komponen konversi yang tidak boleh Anda lewatkan dalam meningkatkan konversi web adalah call-to-action (CTA). Anda bisa menyertakan CTA di marketplace agar mempermudah calon pelanggan untuk melakukan tindakan tertentu atau mendapatkan apapun yang Anda tawarkan.

Anda bisa menambahkan tombol “tambahkan ke keranjang” untuk mempermudah proses belanja pada situs marketplace, membagikan kiriman di media sosial, atau mengirimkan email berlangganan. CTA yang kuat dan penempatan yang tepat sangat berpengaruh terhadap peningkatan konversi situs web bisnis Anda.

3. Menambahkan Live Chat yang Responsif

Cara meningkatkan conversion rate di marketplace yang tidak kalah penting adalah menambahkan fitur live chat. Fitur ini bisa membantu Anda dalam meningkatkan layanan pelanggan dan mengurangi keraguan calon pelanggan terhadap layanan yang Anda tawarkan. 

Live chat menjadi penting karena pengunjung tidak bisa melakukan konversi apapun apabila tidak menemukan jawaban atas pertanyaannya terkait layanan Anda. Pengunjung bisa lebih mudah bertanya melalui live chat, sehingga tidak kebingungan ketika akan bertransaksi.

4. Tunjukkan Unique Selling Proposition

Anda perlu menampilkan unique selling proposition bisnis Anda secara jelas. Terapkan hal ini di setiap laman produk atau di bagian deskripsi. Jangan lupa kenali siapa audiens dan bisnis persona Anda agar bisa meningkatkan konversinya. 

Utamakan untuk menampilkan manfaat layanan atau produk daripada fitur lainnya. Para calon pelanggan biasanya lebih dahulu mencari tahu manfaat apa saja yang akan mereka dapatkan ketika memutuskan membeli produk Anda.

5. Tingkatkan Kecepatan Halaman Situs Web

Kecepatan halaman situs web menjadi salah satu penentu kenaikan tingkat konversi. Pengunjung situs web kemungkinan besar akan meninggalkan website yang mempunyai kecepatan lambat. Hal tersebut terjadi karena pengunjung tidak ingin menunggu dalam waktu yang terlalu lama hanya untuk mengakses suatu web.

Penundaan satu detik dalam respon halaman bisa mengakibatkan penurunan sebanyak 7% dalam konversi. Anda harus memastikan halaman web Anda mempunyai kecepatan yang sesuai. Sehingga jumlah konversi tidak menurun.

6. Optimalkan Situs Web yang Mobile Friendly

Cara meningkatkan conversion rate di marketplace juga bisa Anda lakukan dengan mempermudah akses menuju website bisnis Anda. Anda bisa bisa mengatur sedemikian rupa, sehingga situs tersebut menjadi mobile friendly

Pasalnya, pengguna internet saat ini tidak hanya mengakses website melalui komputer, tetapi juga melalui ponsel. Namun, ponsel mempunyai tampilan layar yang lebih kecil, sehingga Anda perlu melakukan penyesuaian pada situs mobile. Pengalaman pelanggan terhadap layanan bisa membantu Anda untuk meningkatkan konversi.

7. Ciptakan Konten yang Menarik dan Berkualitas

Strategi digital marketing tentu harus didukung dengan adanya konten yang menarik dan berkualitas. Anda bisa menggunakan teks dan berbagai warna yang atraktif untuk memperkuat headline pada konten di situs web

Anda perlu menciptakan konten yang informatif dan memikat untuk menggambarkan layanan atau produk yang Anda tawarkan. Konten yang baik juga didukung dengan meta description mengundang dan relevan pada konten Anda. 

Ketika seseorang membaca meta description tersebut di Google, kemudian mengklik situs Anda. Maka, kemungkinan besar pengunjung tertarik terhadap layanan yang Anda tawarkan. Oleh sebab itu, jangan kecewakan pengunjung dengan menghadirkan konten yang tidak relevan dengan apa yang diinginkan agar bisa berkonversi di situs Anda.

8. Lakukan A/B Testing

Anda juga bisa melakukan pengujian A/B testing untuk mengetahui apa yang berhasil dalam situs web Anda. Coba lakukan perubahan terhadap headline, jenis judul, warna, tata letak, dan CTA yang menarik dan sesuai dengan minat audiens website Anda. Cari tahu mana versi yang mendatangkan konversi lebih baik dalam situs web.

Pentingnya Conversion Rate di Marketplace

Anda mungkin masih bertanya-tanya mengapa mengetahui cara meningkatkan conversion rate di marketplace sangat penting untuk promosi bisnis. Secara umum, tingkat konversi sangat membantu untuk mendapatkan pelanggan lebih banyak. Namun, ada beberapa manfaat lainnya yang tidak kalah penting, yaitu:

1. Meningkatkan Keuntungan Bisnis

Mengukur tingkat konversi sangat membantu Anda untuk meningkatkan keuntungan dalam pemasaran online. Peluang untuk mendapatkan pelanggan juga bisa lebih banyak daripada strategi marketing lainnya.

2. Memahami Minat Audiens

Salah satu tujuan dalam menjalankan strategi digital marketing adalah mendorong pelanggan agar melakukan transaksi. Anda mungkin seringkali mendapati bahwa, jumlah pengunjung website Anda lumayan banyak, namun keuntungan penjualan tidak meningkat.

Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya adalah konten yang tidak menarik. Anda bisa menganalisis seperti apa minat audiens terhadap layanan Anda dengan melakukan optimalisasi conversion rate. Nantinya, Anda bisa mengetahui bagaimana interaksi pengunjung dengan website dan apa yang mereka inginkan.

3. Mendapatkan Pelanggan Tetap

Conversion rate optimization juga bisa membantu untuk mendapatkan pelanggan tetap. Anda bisa menarik perhatian pengunjung dengan menawarkan promo khusus transaksi pertama yang dilakukan oleh pelanggan. Apabila penawarannya menarik, pelanggan pasti ingin melakukan transaksi selanjutnya di kemudian hari.

Sudah Tau Cara Meningkatkan Conversion Rate di Marketplace?

Itulah ulasan mengenai cara meningkatkan conversion rate di marketplace. Kesimpulannya, mempromosikan bisnis di marketplace harus menggunakan strategi digital marketing yang menarik dan didukung dengan conversion rate optimization yang bagus. Sehingga Anda dapat meningkatkan penjualan produk dan layanan bisnis.

Dapatkan berbagai informasi tentang tips bisnis dan performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing Tips Bisnis

Apa Itu Brand Positioning dan Manfaatnya untuk Bisnis?

Bisnis dan marketing adalah dua hal yang akan terus berjalan berdampingan. Sebab tanpa adanya marketing, bisnis tidak akan bisa berkembang luas. Ada banyak istilah yang perlu Anda pahami dalam dunia marketing, salah satunya adalah brand positioning. Lantas, apa itu brand positioning?

Bagi Anda yang masih baru mendengar istilah ini, mungkin masih bingung memahami artinya. Nah, silakan scroll ke bawah untuk mendapatkan informasi lengkapnya!

Apa Itu Brand Positioning?

Jika mengartikan kata brand positioning ke dalam Bahasa Indonesia, yakni penempatan produk. Namun demikian, arti kata penempatan tersebut tidaklah secara konkret seperti ketika Anda meletakkan sebuah benda. 

Makna penempatan produk dalam dunia marketing yaitu citra produk yang ingin dimunculkan oleh perusahaan. Citra inilah yang akan memberikan kekuatan pada produk tersebut sehingga tidak kalah saing dengan kompetitor lainnya. 

Dengan demikian, brand positioning merupakan sebuah strategi yang diterapkan perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasaran.

Manfaat Brand Positioning dalam Bisnis

Guna mendapatkan pemahaman lebih dalam, silakan sederet manfaat penempatan produk sebagai berikut:

1. Kepercayaan Jangka Panjang Konsumen

Konsumen adalah target pasar atau target audiens dari setiap produk yang diluncurkan perusahaan. Mereka menduduki peran krusial karena akan menjadi penentu keberhasilan suatu produk. 

Apabila tim marketing berhasil mempenetrasikan strategi brand positioning dengan baik, maka akan menumbuhkan kepercayaan konsumen. Sesuatu yang bersifat khas dan otentik dari produk tersebut lebih mudah melekat di hati dan pikiran masyarakat. Alhasil, perusahaan pun akan meraup keuntungan lebih besar.

2. Mencapai Target Tertentu

Manfaat apa itu brand positioning yang kedua adalah dapat mendongkrak pencapaian target. Strategi penempatan produk yang sesuai dengan target audiens tertentu akan memberikan kesan dan kepuasan yang mendalam. Oleh sebab itu, hal ini akan membuat konsumen enggan menggunakan produk serupa dari brand lain

Kondisi ini pun menguntungkan perusahaan karena bisa meraih target lebih mudah. Bahkan, kemungkinan untuk melampaui target pun akan jauh lebih tinggi. Jadi, pastikan strategi yang Anda gunakan tepat guna untuk menjawab mayoritas masalah dan keluhan konsumen. 

3. Jangkauan Konsumen Semakin Luas

Brand positioning ini juga mempunyai manfaat dapat memperluas jangkauan konsumen. Mengetahui manfaatnya yang sangat powerful ini, maka, pastikan Anda memikirkan strategi dengan matang dan penuh riset.

Umumnya, konsumen yang sangat puas dengan produk yang Anda tawarkan akan mempromosikan kepada orang-orang terdekatnya. Alhasil, Anda pun tidak perlu bersusah payah dalam melakukan promosi, karena promosi dari konsumen secara langsung ini ampuh meningkatkan penjualan.

Rentetan dari peningkatan penjualan ini adalah pasar yang terus merembet secara luas. Apalagi, di era digital seperti sekarang ini, penyebaran informasi pun menjadi semakin mudah dan cepat.

4. Mudah Mendapatkan Data Kebutuhan Konsumen

Mengingat data merupakan ranah pribadi, konsumen pun tidak akan memberikan informasi mereka dengan begitu saja. Melalui brand positioning, Anda bisa dengan mudah untuk mendapatkan data kebutuhan konsumen. Dengan demikian, Anda dapat melakukan inovasi dan perbaikan produk.

Contoh Brand Positioning

Setelah mengetahui definisi dan manfaat dari apa itu brand positioning, Anda bisa menyimak beberapa contoh sebagai berikut untuk memberikan gambaran lebih jelas:

1. Sabun Mandi Kesehatan

Ada banyak merek sabun kesehatan yang bisa Anda jumpai di pasaran. Namun, sabun kesehatan dengan logo pedang tampaknya sudah melekat di hati masyarakat. Guna menguatkan kesan sehat, brand ini sempat menggandeng dokter selebriti untuk strategi promosi mereka.

Mengingat bahwa dokter erat kaitannya dengan kesehatan, maka hal ini pun akan lebih mudah membangun rasa percaya pada konsumen terhadap produk tersebut. Jadi, konsumen yang ingin terlindungi dari kuman dan penyakit akan memilih produk ini.

2. Facial Wash

Hampir semua produk perawatan kulit di Indonesia selalu menonjolkan manfaat yang dapat mencerahkan atau memutihkan. Fakta ini muncul lantaran rata-rata orang Indonesia memiliki kulit sawo matang atau cenderung gelap. Namun, salah satu brand facial wash justru hadir dengan cara yang berbeda.

Brand ini menekankan bahwa cantik itu tidak harus putih sehingga wanita yang berkulit sawo matang atau gelap tidak akan merasa insecure lagi. Cara yang brand facial wash ini lakukan lebih menekankan fungsi dari produk mereka, yaitu membersihkan kulit wajah secara mendalam. 

3. Restoran Cepat Saji Burger

Salah satu brand restoran cepat saji burger dari Amerika Serikat mampu merebut hati para keluarga Indonesia. Iklan restoran dengan slogan “I’m loving it” ini mengusung citra keluarga bahagia yang menggunakan waktunya untuk makan bersama di restoran tersebut.

Citra ini pun berhasil tertanam di pikiran bawah sadar konsumen. Oleh sebab itu, banyak konsumen terpengaruh dengan citra keluarga bahagia tersebut sehingga mereka bersemangat untuk membawa anggota keluarga makan di restoran tersebut. 

Strategi Brand Positioning

Ada 3 macam brand positioning yang perlu Anda pahami, supaya kemudian Anda bisa memilih strategi yang tepat. Berikut adalah ketiga macam tersebut:

1. Quality Based Positioning

Apabila perusahaan ingin mengenalkan produk berkualitas kepada konsumen, maka akan lebih tepat jika menggunakan strategi quality based positioning. Konsumen tidak akan keberatan merogoh kantong cukup dalam agar mendapatkan kualitas premium. 

Jenis strategi quality base positioning ini umumnya digunakan oleh perusahaan yang menyasar pasar kalangan atas. Jadi, produk dengan kualitas premium tersebut akan memberikan kesan eksklusif dan berkelas.

2. Convenience Based Positioning

Bagi Anda yang penasaran dengan strategi kedua dari apa itu brand positioning, ia adalah convenience based positioning. Jenis ini akan menjadi pilihan tepat bagi perusahaan yang ingin menonjolkan kenyamanan dari produk yang mereka tawarkan. 

Kenyamanan ini mencakup beberapa hal, seperti efisiensi, efektifitas, kemudahan akses, serta lokasi produksi produk tersebut. Masyarakat modern tentu akan memberi apresiasi kepada produk yang menawarkan kenyamanan untuk mendukung aktivitas mereka.

Secara umum, orang akan lebih mengutamakan membeli produk yang mampu memberikan kenyamanan dibandingkan dengan tampilan bagus, namun kurang nyaman. Supaya berhasil merebut hati dan perhatian konsumen, berikan pula dukungan dengan cara memberikan kemasan yang menarik. 

3. Price-based Quality

Produk dengan harga murah pasti mampu menarik atensi konsumen. Oleh sebab itu, Anda bisa memanfaatkan situasi ini dengan memilih strategi price-based quality. Mengingat harganya yang jauh lebih murah, maka tentu saja kualitasnya berbeda dengan yang premium.

Supaya tidak mengecewakan konsumen, Anda tetap wajib memperhatikan kualitas produk tersebut agar tetap layak. Harga murah akan memantik rasa penasaran konsumen sehingga mereka akan tertarik mencobanya. 

Apabila pengalaman pertama ini memberikan kesan positif, maka konsumen pun akan melakukan repurchase.

Siapkah Anda Mempraktikkan Brand Positioning?

Itulah pembahasan lengkap tentang apa itu brand positioning. Jadi, bisa disimpulkan bahwa brand positioning adalah strategi penting dalam menentukan citra suatu produk yang diluncurkan oleh perusahaan. Memilih strategi brand positioning yang tepat akan membuat produk tersebut diterima dengan baik oleh konsumen.Mengingat setiap produk memiliki segmen pasar masing-masing, maka penting bagi tim marketing untuk mengetahui macam-macam brand positioning. Dengan demikian, jenis produk tersebut dapat menjawab kebutuhan setiap segmen konsumen, dan sesuai dengan daya beli target audiens.

Dapatkan berbagai informasi tentang tips bisnis dan performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing

Perbedaan Remarketing dan Retargeting Beserta Contohnya

Artikel ini akan mengulas perbedaan remarketing dan retargeting sebagai bagian dari strategi marketing yang ampuh. Terdapat beberapa strategi dalam dunia marketing. Ada diantaranya yang memang umum dan dapat Anda terapkan dalam bisnis. 

Pemilihan strategi ini menyesuaikan dengan tujuan yang perlu dicapai. Sebagai contoh, ketika memperkenalkan brand atau produk baru, maka strategi yang sesuai adalah brand awareness. Namun, apabila berniat menaikkan penjualan brand atau produk tertentu, maka kedua strategi ini dapat menjadi pilihan.

Pengertian

Kedua strategi marketing ini memiliki pengertian yang berbeda. Walau demikian, sebuah bisnis dapat menerapkannya secara bersamaan untuk mendukung satu sama lain.

1. Pengertian Remarketing

Strategi pemasaran yang satu ini sebenarnya sudah cukup umum. Namun, kadang kala sebuah bisnis menerapkannya tanpa benar-benar memahami perbedaan remarketing dan retargeting. Akibatnya, bentuk program yang terlaksana tidak cukup tajam untuk mencapai target.

Apabila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, maka remarketing artinya adalah pemasaran ulang. Makna istilah ini sama persis dengan terjemahan tersebut.

Perbedaan paling mendasar adalah pada pengertian dari keduanya. Dengan bahasa yang lebih sederhana, remarketing adalah upaya untuk melibatkan kembali pelanggan yang sudah pernah melakukan transaksi. 

Pada strategi ini, transaksi yang telah terjadi sebelumnya menjadi rujukan untuk melakukan tindakan tertentu dalam program pemasaran ulang ini.

Sebagai contoh adalah dalam bisnis e-commerce. Seorang konsumen pernah melakukan pembelian perabotan dapur. Maka, kemudian tindakan remarketing dapat Anda lakukan dengan fokus menawarkan produk serupa.

2. Pengertian Retargeting

Selanjutnya adalah retargeting. Sesuai dengan terjemahannya, istilah ini bermakna penargetan ulang. Artinya, bisnis mencoba kembali menargetkan konsumen atau pasar yang pernah berinteraksi dengan bisnis, namun belum pernah sampai bertransaksi.

Sebagai contoh adalah saat bisnis menghubungi kembali konsumen yang pernah datang ke toko untuk kembali menawarkan produk serupa.

Penekanan perbedaan remarketing dan retargeting adalah bahwa pada penargetan ulang, calon konsumen belum pernah melakukan transaksi. Tindakan marketing bertujuan untuk mendorong konsumen segera mengeksekusi transaksi yang tertunda atau sebelumnya tidak terjadi.

Jadi, kedua strategi pemasaran ini sama baiknya, namun memiliki target pasar yang berbeda. Meski demikian, target akhir keduanya memiliki target akhir yang sama, yaitu menaikkan penjualan.

Pentingnya Memahami Perbedaan Remarketing dan Retargeting

Kedua strategi marketing ini memang serupa tapi tak sama. Berikut ini adalah alasan mengapa Anda perlu benar-benar memahami perbedaannya, agar dapat menerapkan kedua strategi dengan tepat:

1. Penyesuaian Strategi dengan Tujuan

Dalam penerapannya, sebagai pebisnis Anda tidak boleh meremehkan perbedaan diantara kedua strategi ini. Sebab, bentuk praktis dari keduanya dapat berbeda jauh. Oleh sebab itu, memahami perbedaan diantara keduanya sangat penting, agar tidak terjadi kesalahan dalam proses eksekusi.

Target remarketing telah memiliki pengalaman berbelanja. Maka, yang bisnis perlu lakukan hanya mengingatkan konsumen tersebut akan kepuasannya pada masa lalu. Hal ini yang mendorongnya untuk melakukan pembelian berulang.

Sementara target retargeting adalah calon konsumen mungkin hanya pernah melihat atau bertanya. Mereka belum pernah berinteraksi mendalam, sehingga mungkin belum memiliki pengalaman yang berkesan. 

Maka, penargetan ulang dapat menekankan pada keunggulan brand atau produk, agar target pasar tertarik untuk mencoba. Interaksi awal yang sebelumnya pernah terjadi adalah indikator bahwa calon konsumen tersebut potensial.

2. Mempertahankan atau Menambah Pelanggan Setia

Pelanggan setia dapat bertahan, bahkan bertambah. Ini adalah apa yang dapat sebuah bisnis capai, apabila dapat memahami dan menerapkan kedua strategi ini dengan tepat sesuai dengan fungsinya. 

Apabila ingin mempertahankan pelanggan setia, maka strategi yang sesuai adalah remarketing. Lain halnya jika ingin menambah pelanggan, maka bisnis perlu melakukan retargeting

Oleh sebab itu, Anda perlu menyesuaikan antara tujuan dan strategi pemasarannya. Karena bila salah menerapkan, maka akan berakibat cukup fatal bagi bisnis. Tidak hanya target yang tak dapat tercapai. Melainkan juga kemungkinan adanya pemborosan anggaran marketing yang tidak efektif.

Contoh Remarketing dan Retargeting

Pemahaman akan perbedaan remarketing dan retargeting akan semakin mendalam melalui beberapa contoh praktis berikut ini:

1. Contoh Remarketing

Pertama, melakukan pemasaran ulang dapat Anda lakukan dengan mengirim katalog produk secara berkala pada pelanggan lama. Hal ini dapat Anda lakukan hanya jika bisnis telah memiliki data pelanggan.

Oleh sebab itu, hal yang perlu bisnis lakukan lebih dahulu adalah melakukan pengumpulan data. Misalnya, dengan meminta pada pelanggan mengisi data kontak dan alamat email saat melakukan transaksi. Data inilah yang kemudian menjadi bahan untuk melakukan program remarketing.

Kedua, Anda dapat menggunakan jasa iklan yang memanfaatkan algoritma internet. Sebab, selama ini internet menyimpan riwayat kunjungan website setiap penggunanya. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh para penyedia iklan, baik pada media sosial maupun e-commerce.

Inilah sebabnya seringkali iklan yang muncul pada halaman dashboard e-commerce maupun media sosial menawarkan produk yang baru saja orang cari. Hal ini tentu sangat membantu para pelaku bisnis maupun konsumen untuk menemukan apa yang mereka cari dan butuhkan.

Dengan perbedaan penerapan remarketing dan retargeting, Anda dapat menyeting pengaturan pada pemasangan iklan. Sehingga, iklan hanya akan muncul kepada target yang relevan, yaitu misalnya pernah melakukan transaksi pembelian produk-produk tertentu untuk penerapan strategi remarketing.

2. Contoh Retargeting

Berikutnya adalah contoh praktis dalam hal menargetkan ulang calon konsumen tertentu. Seperti telah disinggung sebelumnya, bahwa interaksi awal yang sebelumnya terjadi adalah indikator ketertarikan yang potensial.

Maka, terdapat beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mendorong calon konsumen tersebut akhirnya melakukan transaksi. Contohnya, menginformasikan bahwa produk yang sebelumnya dicari sedang berada pada program diskon. 

Bersama dengan informasi tersebut, Anda dapat menyertakan varian produk serupa. Pemberian pilihan semacam ini akan membuat calon konsumen tersebut memiliki pengalaman baik dalam interaksinya dengan bisnis Anda.

Dengan tetap memperhatikan perbedaan remarketing dan retargeting, Anda juga dapat menggunakan jasa penyedia iklan yang memanfaatkan algoritma internet. 

Pengaturan iklan yang dapat Anda terapkan adalah agar iklan muncul pada orang-orang yang pernah mengunjungi website bisnis Anda. Tak hanya itu, Anda juga sebaiknya menyertakan riwayat kunjungan pada website bisnis serupa untuk menjaring para calon konsumen baru.

Tips Menerapkan Remarketing dan Retargeting

Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan saat menerapkan strategi remarketing:

  • Kelompokkan pelanggan bisnis dengan selera yang sama.
  • Gunakan tools analytic untuk menganalisa performa strategi pemasaran ulang.

Sementara tips untuk penerapan strategi retargeting, yakni:

  • Lakukan uji coba iklan secara rutin pada target pasar.
  • Perbaharui jenis iklan secara berkala.
  • Buat iklan yang persuasif dan menarik.
  • Tentukan target pasar yang tepat dengan strategi pemasaran.

Yuk, Optimalkan Strategi Remarketing dan Retargeting!

Demikianlah penjelasan perihal perbedaan remarketing dan retargeting. Perbedaan diantara keduanya tidak hanya sampai pada pengertian dan bentuk tindakannya. Dampak pelaksanaan program juga dapat sangat besar pengaruhnya pada sebuah bisnis, khususnya dalam meningkatkan angka penjualan.

Dapatkan informasi serta performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing

Apa Itu Remarketing? Ini Dia Manfaatnya untuk Bisnis!

Strategi pemasaran bisnis menggunakan media digital sudah banyak jenisnya. Salah satunya adalah remarketing. Apa itu remarketing? Meski sudah cukup populer, namun ternyata masih banyak orang yang belum mengenali teknik ini. 

Padahal melalui strategi ini, Anda bisa menarik perhatian calon konsumen. Penasaran dengan pengertian, manfaat, dan contoh strategi satu ini? Langsung saja, simak ulasan lengkapnya berikut!

Apa Itu Remarketing?

Remarketing merupakan strategi pemasaran melalui digital marketing yang berfokus pada pengguna atau audiens potensial agar tetap terhubung dengan bisnis Anda. Audiens potensial ini adalah orang-orang yang sebelumnya menunjukkan rasa ketertarikannya dengan website, iklan, brand, atau media sosial bisnis Anda.

Misalnya, Anda memiliki bisnis fashion dan memiliki website e-commerce. Lalu, terdapat seorang konsumen yang melihat-lihat dan merasa tertarik dengan satu satu Anda. Sayangnya, mereka tidak melakukan pembelian. Mereka hanya memasukkan produk dalam wishlist atau keranjang belanja.

Strategi pemasaran ulang di sini akan mulai berperan. Anda dapat memberikan notifikasi melalui akun atau email dari pelanggan tersebut. Di mana Anda bisa memberikan notifikasi bahwa produk tersebut masih belum selesai pembayarannya. Anda juga bisa memberikan informasi promo seputar produk tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa apa itu remarketing merupakan proses tindak lanjut agar membuat fokus pengunjung potensial kembali pada bisnis. Sedangkan tujuannya ialah memberikan pengingat otomatis beserta alasannya agar mereka kembali dan melanjutkan proses transaksi yang sempat tertunda.

Manfaat Remarketing dalam Bisnis

Setelah mengetahui sedikit penjabaran tentang pengertian remarketing atau pemasaran ulang, tidakkah Anda penasaran dengan manfaatnya? Berikut adalah 4 manfaat pemasaran ulang yang wajib Anda ketahui:

1. Meningkatkan Iklan yang Relevan

Ketika berkunjung ke salah satu website, pernahkah Anda menemukan iklan yang bertebaran dan tidak sesuai dengan situs tersebut? Jika pernah, apa yang Anda lakukan? Kebanyakan orang biasanya akan langsung skip iklan. karena merasa iklan tersebut terlalu mengganggu. 

Inilah yang akan terjadi apabila Anda tidak menerapkan iklan yang relevan dengan audiens. Jadi, manfaat apa itu remarketing tidak akan jauh dengan hal ini. Melalui penerapan strategi ini Anda bisa mengirimkan iklan-iklan brand melalui email yang relevan dengan audiens. 

Karena sebelumnya audiens ini pernah berinteraksi dengan bisnis Anda, tentu tidak sulit untuk sekedar mendapatkan email pribadinya. Selain melalui email pribadi, Anda juga bisa memasang iklan melalui website lain. 

Namun dengan catatan bahwa, situs yang menayangkan iklan Anda harus sesuai dengan brand bisnis dan kebutuhan target audiens. Sehingga, calon konsumen akan tertarik dengan produk dan akhirnya melakukan pembelian.

2. Memperluas Jangkauan Konsumen 

Fakta bahwa, tidak semua pengunjung akan melakukan pembelian memang cukup menyulitkan para pebisnis. Terlebih jika usaha tersebut masih tergolong baru. Inilah yang membuat peran remarketing sangat Anda perlukan. Pemasaran ulang akan membantu konsumen mengingat produk yang pernah mereka lihat sebelumnya.

Berdasarkan Lyfe Marketing, sebanyak 70% hingga 96% pengunjung tidak tertarik untuk melakukan apa-apa saat berkunjung ke website Anda. Namun, data-datanya bisa membantu Anda melakukan strategi pemasaran ulang. 

Data ini bisa membuat Anda melakukan penawaran ulang pada konsumen tanpa harus turun tangan secara langsung. Karena itu, targetkan iklan khusus mengenai produk Anda kepada orang-orang yang sudah Anda list sebelumnya. 

3. Memperbaiki Hubungan dengan Pelanggan

Manfaat remarketing yang paling penting adalah memperbaiki hubungan Anda dengan pelanggan. Pada dasarnya, bisnis dengan konsumen atau pelanggan memiliki hubungan yang sangat dekat. Ibarat kata, keduanya seperti simbiosis mutualisme, yakni saling menguntungkan dan melengkapi.

Pelaku bisnis akan mendapat keuntungan, sementara konsumen akan terpenuhi kebutuhannya. Lantas bagaimana jadinya jika hubungan antara keduanya berjalan tidak baik? Jawabannya, bisnis tidak akan berjalan dengan lancar bahkan bisa bangkrut. 

Namun, melalui remarketing Anda bisa menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Mungkin ketika audiens mengunjungi website, mereka dengan cepat akan langsung melupakan bahkan meninggalkannya. 

Namun, setelah Anda melakukan pemasaran ulang secara pribadi. Kemungkinan besar mereka akan langsung mengingat brand bahkan memutuskan untuk melakukan pembelian. Karena calon konsumen tahu bahwa brand Anda mampu memberikan solusi dan memenuhi kebutuhan mereka.

4. Menjangkau Audiens yang Sesuai dengan Target

Tidak semua audiens yang mengunjungi situs Anda bisa masuk ke kategori target konsumen brand. Bisa jadi mereka hanya ingin membaca informasi-informasi yang Anda sajikan atau melihat tema situs bisnis Anda. Oleh karena itu, Anda perlu mengenal apa itu remarketing.

Anda harus tahu bahwa teknik pemasaran ulang ini bisa secara mudah menjangkau audiens yang sesuai dengan target pemasaran. Ketika Anda memakai remarketing dengan iklan yang menarik juga relevan pengunjung akan langsung ingat bahwa pernah berkunjung ke website yang menjual produk tersebut.

Melalui cara ini, proses pemasaran yang Anda lakukan bisa lebih cepat dan tepat. Audiens pun akan lebih mempertimbangkan dan memiliki potensi besar untuk membeli produk yang Anda jual. Meskipun minatnya belum, kemungkinannya tetap ada. Intinya target pemasaran yang tepat akan menghasilkan penjualan lebih tinggi.

Contoh Remarketing

Sudah paham dengan penjelasan apa itu remarketing beserta manfaatnya? Namun, apakah Anda juga sudah mengerti tentang contoh remarketing? Agar pengetahuan Anda tentang teknik marketing lebih mendalam, berikut adalah beberapa contoh strategi pemasaran ulang yang perlu Anda ketahui:

1. Memberikan Kupon atau Voucher

Umumnya, untuk menarik kembali perhatian audiens, perusahaan akan memberikan kupon atau voucher khusus pada produk tertentu. Kebanyakan akan mereka tujukan untuk produk baru atau pada konsumen yang pernah melihat-lihat produk agar memiliki keinginan untuk melakukan pembelian.

2. Memberikan Promo atau Diskon

Apa itu contoh remarketing yang lainnya? Anda dapat memberikan promo atau diskon. Seperti yang Anda tahu bahwa, dua jenis promosi ini paling banyak mendapat perhatian konsumen. 

Calon konsumen bahkan bisa langsung dan merasa tak segan untuk merekomendasikan produk pada orang lain jika lagi ada promo atau diskon.

Anda pun bisa menggunakan contoh penerapan remarketing ini untuk memperluas jangkauan konsumen juga menarik perhatian pelanggan. Meskipun nominal diskonnya tidak besar sekalipun, yang penting effort Anda tetap bisa dirasakan oleh calon konsumen.

3. Mengingatkan Pelanggan Ada Item di Keranjangnya

Biasanya remarketing ini sering terjadi marketplace online di Shopee. ada banyak toko atau brand yang akan mengirimkan pesan untuk sekedar mengingatkan bahwa masih ada produknya di keranjang konsumen. 

Seperti yang sudah disinggung di pejelasan sebelumnya, bahwa sebenarnya tak hanya di marketplace saja. Namun, di website pun banyak yang menerapkan strategi satu ini. Sehingga konsumen akan kembali mempertimbangkan untuk melakukan pembelian. 

Sudah Paham Apa itu Remarketing?

Dari penjelasan apa itu remarketing dapat disimpulkan bahwa, bisnis membutuhkan lebih dari satu teknik pemasaran untuk bisa meningkatkan penjualan. Semakin efisien strategi yang Anda buat maka semakin besar pula potensi untuk mendapat pelanggan. Semoga membantu!

Dapatkan informasi serta performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing Tips Bisnis

Apa Itu Paid Partnership dan Manfaatnya untuk Bisnis?

Media sosial dewasa ini menjadi ruang yang penting bagi para pebisnis. Jika Anda seorang marketer, tentu tidak asing dengan apa itu paid partnership (kemitraan berbayar). Salah satu fitur Instagram tersebut sangat berguna untuk kegiatan bisnis.

Pada artikel kali ini, akan dibahas pengertian, manfaat, hingga contoh kemitraan berbayar.

Apa Itu Paid Partnership?

Paid partnership adalah salah satu fitur Instagram yang rilis pada tahun 2017. Dengan adanya fitur tersebut, followers akan melihat ‘Kemitraan berbayar dengan (mitra bisnis)’ langsung di bawah username akun. 

Biasanya, judul mitra bisnis berupa link yang mengarah langsung ke halaman bisnis. Artinya, banyak peluang followers atau audiens yang akan mengunjungi bisnis Anda. Sehingga, bermanfaat untuk mempromosikan produk atau jasa yang Anda tawarkan.

Namun, agar benefit yang Anda peroleh optimal, pastinya harus memilih mitra yang tepat. Misalnya, menggunakan jasa influencer atau selebgram yang memiliki banyak followers serta sesuai dengan brand milik Anda.

5 Manfaat Paid Partnership dalam Bisnis

Berikut 5 manfaat paid partnership dalam bisnis yang perlu Anda pahami, yaitu:

1. Menjangkau Lebih Banyak Audiens

Pada dasarnya, setiap influencer atau selebgram memiliki engagement yang tinggi. Oleh karena itu, sebelum memutuskan bekerja sama, pastikan Anda sudah melakukan riset mengenai influencer yang ingin Anda gunakan jasanya.

Apabila brand Anda masuk ke feed mereka, sudah bisa ditebak banyak audiens yang akan melihat brand tersebut. Pasalnya, tag akan langsung berada di bawah username influencer.

Selanjutnya, kalau ada audiens yang mengklik tag tersebut, secara otomatis akan mengarah pada halaman bisnis Anda, baik itu website, toko online, akun media sosial, atau yang lainnya tergantung dari permintaan dan kesepakatan Anda dengan mitra.

2. Pesan Tersampaikan Kepada Audiens Potensial

Jika Anda sudah memahami apa itu paid partnership, pasti sedikit banyak memahami cara kerjanya. Pada intinya, Anda harus memilih influencer atau selebgram yang cocok dan sesuai dengan visi misi bisnis Anda.

Dengan demikian, followers influencer tersebut sudah pasti menjadi target market Anda yang dapat mendatangkan keuntungan.

Dengan kata lain, Anda telah menerapkan promosi yang tepat, karena langsung menyampaikan campaign kepada audiens yang potensial.

3. Meningkatkan Brand Awareness

Brand awareness atau kesadaran merek dapat mempengaruhi target market untuk membeli produk atau menggunakan layanan dari sebuah brand

Secara sederhana, brand awareness adalah kemampuan pelanggan untuk mengenali sebuah merek dengan melihat sesuatu. Hal itu bisa dari logo, warna, slogan, tagline, maupun aspek lainnya.

Biasanya, konsumen lebih tertarik untuk menggunakan produk dari brand yang sudah mereka kenal daripada yang terdengar asing. Oleh karena itu, brand awareness yang unggul dapat meningkatkan penjualan.

Dengan menggunakan paid partnership, semakin banyak orang yang mengenal brand Anda. Keuntungannya, Anda mampu bersaing dengan para kompetitor lainnya.

4. Memantau Kinerja Kampanye Konten

Fungsi kemitraan berbayar selanjutnya, yaitu memantau kinerja kampanye konten. Pasalnya, Anda sebagai mitra bisnis dapat mengakses dan memantau langsung keterlibatan yang influencer tersebut bawa terhadap merek.

Dengan begitu, Anda dapat mengumpulkan informasi dan data statistik tentang kinerja kampanye konten paid partnership di Instagram. 

Sehingga, memungkin Anda untuk menentukan influencer berikutnya serta membuat keputusan yang lebih baik terkait kampanye pemasaran di media Instagram.

5. Media Pemasaran yang Efektif

Dari empat manfaat sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kemitraan berbayar menjadi salah satu media pemasaran yang cukup efektif, sehingga patut Anda pertimbangkan.

Apalagi saat ini memasuki era digital yang mengharuskan setiap orang tergantung dengan internet, termasuk media sosial dalam berbagai kebutuhan, tak terkecuali Instagram.

Dengan demikian, kalau Anda memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran, maka besar peluang keberhasilannya. Sehingga, bisnis Anda dapat berkembang menjadi lebih besar.

3 Tips Memilih Mitra Bisnis yang Tepat

Meski sudah memahami apa itu paid partnership, Anda juga perlu memilih influencer sebagai mitra bisnis yang tepat. Berikut 3 tips yang bisa Anda coba, yaitu:

1. Identifikasi Bisnis Anda

Pertama, Anda perlu mengidentifikasi bisnis Anda terlebih dahulu, mulai dari target market, produk atau jasa yang ditawarkan, hingga harga. Setelah itu, Anda bisa mencari tahu ketertarikan atau minat audiens Anda terhadap konten.

Misalnya, audiens Anda lebih menyukai konten video daripada foto. Maka, carilah influencer yang sering mengunggah konten dengan format animasi atau video.

Dengan mengidentifikasi bisnis, Anda mampu memilih influencer secara bijak, agar kemitraan berbayar dapat bekerja secara optimal.

2. Cek Riwayat Influencer

Tips selanjutnya, Anda harus mengecek riwayat influencer. Sebagai contoh, apakah influencer pernah bermitra dengan kompetitor Anda atau tidak. Sebab, hal itu dapat mengurangi value dari kampanye konten milik Anda.

Selain itu, pastikan influencer tidak bertentangan dengan nilai atau visi dan misi bisnis Anda. Jika Anda menjual mobil, jangan sampai Anda memilih influencer yang terjerat kasus tabrak lari atau berkendara saat mabuk.

Oleh karenanya, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui latar belakang, riwayat, dan track record influencer yang akan diajak kerjasama. 

3. Pastikan Orisinalitas Influencer

Berikutnya, Anda juga perlu memastikan orisinalitas influencer. Misalnya, dalam hal banyaknya followers. Memang penting memilih influencer dengan followers banyak. 

Meski demikian, pastikan Anda memastikan orisinalitas followers tersebut apakah asli followers aktif atau hasil dari membeli followers. Pasalnya, jika hanya hasil membeli, hal itu akan merugikan Anda.

Padahal, tujuan menggunakan paid partnership adalah salah satunya untuk meningkatkan brand awareness. Tetapi, kalau followers-nya tidak aktif, maka percuma saja, tujuan tersebut tidak akan tercapai.

Langkah Mudah Menggunakan Paid Partnership

Mengetahui apa itu paid partnership dan cara memilih influencer yang tepat saja barangkali masih membuat Anda bingung. Nah, berikut langkah mudah menggunakan kemitraan berbayar yang perlu Anda pahami, yaitu:

  • Pertama, Anda bisa memilih konten yang akan diunggah, kemudian tambahkan efek, filter, keterangan, lalu klik “Berikutnya”.
  • Setelah itu, ketuk “Pengaturan Lanjutan”. Kemudian, di bawah “Konten Bermerek” klik untuk mengaktifkan “Tambahkan label kemitraan berbayar”.
  • Selanjutnya, klik “Tambahkan mitra merek” untuk memasukan akun influencer yang ingin Anda tandai.
  • Berikutnya, Anda dapat mengaktifkan “Izinkan mitra merek untuk mempromosikan”, sehingga dapat menggunakan konten Anda.

Namun, Anda juga bisa menyerahkan unggah konten dari pihak influencer. Nantinya, mereka yang akan menandai Anda sebagai mitra. Sehingga, Anda bisa lebih dimudahkan tanpa perlu mengunggah sendiri.

Contoh Instagram Paid Partnership

Instagram @julietan_cxq

Di atas adalah salah satu contoh penggunaan paid partnership pada akun Instagram milik Julie Tan yang bekerja sama dengan Cetaphil Singapore. 

Pada gambar di atas, Anda dapat melihat di bawah username Julie Tan terdapat tulisan “Kemitraan berbayar dengan @cetaphilsg”. Dengan adanya tulisan tersebut, menunjukkan bahwa Julie Tan adalah mitra bisnis Cetaphil Singapore.

Mau Coba Paid Partnership untuk Bisnis?

Demikian informasi mengenai apa itu paid partnership, manfaatnya untuk bisnis, contoh, hingga langkah mudah menggunakannya. Dengan menggunakan media promosi yang efektif seperti kemitraan berbayar di Instagram, penghasilan Anda bisa meningkat.

Dapatkan informasi serta tips bisnis dan performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing Tips Bisnis

Apa itu Marketing Campaign dan Manfaatnya untuk Bisnis?

Apakah Anda pernah mengalami saat ingin membeli air mineral, Anda menyebutnya “Aqua”? Padahal Aqua adalah suatu brand bukan nama produk. Hal ini terjadi karena brand Aqua begitu lekat dengan konsumen karena keberhasilan dalam melakukan marketing campaign.

Pada umumnya, kampanye tersebut menggunakan media konvensional maupun digital dengan cara-cara kreatif guna mengambil perhatian publik. Karena campaign ini bisa menjadi senjata untuk mendongkrak bisnis Anda, simak penjelasan lengkap tentang kampanye marketing dan manfaatnya berikut ini. 

Apa Itu Marketing Campaign?

Istilah marketing campaign mungkin asing bagi beberapa orang. Namun, jika Anda berkecimpung di dunia pemasaran, istilah ini sudah terdengar akrab. Kampanye pemasaran atau marketing campaign adalah strategi pemasaran untuk mempromosikan aspek tertentu dari brand, seperti meningkatkan brand awareness.

Campaign juga berguna untuk promosi dalam menyambut event tertentu, misalnya event gajian di marketplace, promo hari raya, cuci gudang, dan lainnya. Selain itu, kampanye bisa menjangkau konsumennya melalui berbagai media seperti email, media sosial, televisi, sampai iklan PPC (pay per click). 

Iklan dalam suatu kampanye bertujuan mempersuasi orang lain untuk melakukan suatu tindak spesifik seperti mendaftar suatu program dan bisa juga membeli produk. Tidak sedikit yang mendefinisikan kampanye pemasaran ini adalah suatu proses peningkatan dan pengukuran dalam memasarkan produk Anda. 

Manfaat Marketing Campaign dalam Bisnis

Tentunya, kampanye marketing memiliki banyak manfaat untuk bisnis Anda. Simak 4 manfaat kampanye pemasaran berikut agar Anda tidak ragu lagi untuk menerapkannya:

1. Membangun dan Meningkatkan Brand Awareness

Sebelum menjalankan kampanye pemasaran ‘kulit manggis kini ada ekstraknya’, apakah Anda mengenal brand Mastin Good? Sepertinya tidak. Namun, ketika iklan tersebut tayang di televisi, seluruh warga Indonesia menjadi tahu brand Mastin Good dan produk apa yang ia jual. 

Jadi, manfaat pertama yang akan Anda dapatkan adalah membangun dan meningkatkan brand awareness. Apalagi jika menggunakan kampanye yang anti-mainstream, besar kemungkinannya brand Anda akan cepat terkenal dalam waktu singkat. 

Setelah masyarakat mengenal produk Anda, ada peluang untuk meningkatkan sales, bukan? 

2. Mendatangkan Leads

Dari marketing campaign yang Anda lakukan akan membuat brand atau produk semakin populer dan mendatangkan leads. Di dunia bisnis sendiri, leads artinya orang-orang yang tertarik pada produk atau layanan bisnis dan berpotensi besar untuk menjadi pelanggan. 

Karena ketertarikan tersebut, mereka akhirnya memberikan info kontak agar tidak tertinggal berita terkait brand Anda. Informasi kontak tersebut bisa Anda manfaatkan untuk menghubungi mereka, memberitahu promo yang sedang berlangsung, atau yang lainnya. 

3. Meningkatkan Penjualan

Setelah mendapatkan banyak leads, tidak menutup kemungkinan semakin banyak pelanggan akan yang Anda dapatkan. Efeknya, penjualan akan meningkat dan mendapatkan profit yang banyak. 

Inilah keuntungan menggunakan kampanye pemasaran yang mana bisa membantu Anda mencapai tujuan tersebut dengan lebih cepat. 

Nah, Anda juga harus memastikan bahwa produk yang bisnis Anda tawarkan benar-benar siap ketersediaannya dan kualitasnya sehingga tidak ada kekecewaan daripelanggan karena produk yang Anda berikan. 

Ketika melakukan transaksi, artinya pelanggan Anda mempunyai ekspektasi tinggi terhadap produk Anda. Tentunya, perusahaan Anda wajib memanfaatkan kesempatan tersebut dan jangan sampai membuat pelanggan menyesal di kemudian hari. 

4. Meningkatkan Loyalitas Konsumen

Ketika tiga poin sebelumnya sudah terpenuhi, manfaat yang terakhir adalah terciptanya pelanggan yang loyal. Memberikan promo-promo tertentu saat melakukan marketing campaign akan meningkatkan rasa loyalitas pelanggan terhadap produk Anda. 

Kampanye yang bertujuan untuk meyakinkan konsumennya bahwa produk atau layanan perusahaan tersebut melampaui kualitas pesaing dapat dilakukan dalam jangka panjang. Jika berhasil, pelanggan pun akan menjadi loyal dengan kualitas produk yang ada.

Contoh Keberhasilan Marketing Campaign 

Anda bisa melihat contoh keberhasilan dari marketing campaign yang telah diterapkan oleh beberapa perusahaan besar lokal maupun internasional dan berhasil menarik perhatian para konsumennya berikut ini:

1. Teh Botol Sosro

Teh Botol Sosro memiliki strategi penjualan yang sangat luar biasa karena menjadi pelopor penjual minuman teh kemasan di Indonesia yang memiliki banyak konsumen dari berbagai kalangan. 

Dengan slogan ‘apapun makannya minumnya Teh Botol Sosro’, mampu menjadi marketing campaign yang mendongkrak pasar dengan begitu dahsyat. 

Pastinya Anda juga bisa merasakan sendiri dampak dari kampanye tersebut, seperti saat makan bakso minumnya Teh Botol Sosro dan saat makan dengan makanan lain pun tetap sama. 

Awalnya, sasaran target dari produk ini adalah orang-orang yang sedang dalam perjalanan jauh atau sering berkendara di jalan dengan tujuan menghilangkan rasa dahaga.  

Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan tersebut memperluas target pemasarannya kepada semua kalangan. Kampanye pemasaran pun dilakukannya dengan beberapa strategi bisnis untuk mendapatkan banyak konsumen. 

2. BTS Meal by McD

Di tahun 2021, terjadi kehebohan karena campaign terbaru dari McD yang menggunakan brand ambassador boyband asal Korea yaitu BTS. McD mengeluarkan kampanye berupa BTS Meal yang merupakan menu favorit para member BTS saat makan di McD. 

McD atau McDonald’s memaketkan sejumlah menu dengan kemasan yang berwarna ungu sehingga memunculkan ikatan emosional karena warna ini sangat ikonik bagi ARMY atau para penggemar BTS. 

Kolaborasi tersebut membuat McD mendapatkan pelanggan, khususnya ARMY, yang menyerbu seluruh gerai McD yang menjual BTS Meal. Hal ini juga menjadikan McD sebagai trending topic di media sosial.

Pembuatan kampanye secara global dengan lebih dari 50 negara ini merupakan langkah besar dari McD yang membuahkan profit besar dengan memadukan produknya dengan selebritas. 

3. Nike (Just Do It)

Banyak orang pasti tahu bahwa produk sepatu dari Nike selalu bisa memberikan tampilan sneakers menarik. Perlu Anda tahu, dulu Nike hanya produk yang kebanyakan hanya digunakan untuk pelari marathon. Lalu, muncul trend kebiasaan orang-orang yang gemar menggunakan sepatu olahraga. 

Dengan munculnya fenomena tersebut, Nike menuangkan ide pemasaran untuk menerobos pesaingnya utamanya, yaitu Reebok. Pada akhir tahun 80-an, Nike mengadakan marketing campaign besar-besaran yang berhasil melekat pada produknya hingga saat ini, yaitu Just Do It

Slogan tersebut menjadi kalimat pendek, sederhana, dan penuh makna dari Nike yang selalu dirasakan orang setiap kali ingin memulai berolahraga. Kampanye ini memberikan pesan bahwa Anda bisa memulai olahraga semampunya dulu, tidak harus dengan olahraga berat. 

Nike memahami masalah kemalasan bagi siapapun yang setiap saat ingin berolahraga dengan memberikan solusi terbaik atas permasalahan tersebut. 

Melakukan olahraga sekecil apapun lebih baik daripada tidak berolahraga sama sekali. Kampanye tersebut membuat Nike berhasil menjual sekitar $800 juta dan meningkatkan penjualan selama sepuluh tahun kemudian dengan nilai mencapai 10 kali lebih banyak, yaitu $9,2 miliar. 

Kesimpulan

Marketing campaign dapat disimpulkan sebagai usaha mempromosikan produk melalui berbagai channel, baik konvensional maupun digital. Ketika suatu bisnis memiliki tujuan kampanye yang jelas, mereka dapat mengetahui media yang paling efektif dalam menjangkau pelanggan sesuai target pemasaran.

Kampanye pemasaran juga sangat penting untuk keberhasilan bisnis Anda. Karena adanya kampanye ini, perusahaan bisa menjangkau dan berinteraksi dengan pelanggan secara lebih kreatif sekaligus menarik yang membuat hubungan keduanya menjadi lebih intens.

Dapatkan informasi serta tips bisnis dan performance marketing lainnya hanya di Virus Media.