Kategori
Performance Marketing Tips Bisnis

Mengenal Apa Itu Email Marketing, Beserta 9 Jenisnya

Send In Blue menyebutkan bahwa strategi pemasaran melalui email atau email marketing, terbukti membantu bisnis menghasilkan laba atau profit sekitar 40 kali lipat atas investasi sebesar $1. Tetapi, sebenarnya apa itu email marketing

Jika Anda tertarik menerapkan atau mengoptimalkan pemasaran dengan email untuk berbisnis, simak penjelasan mendalamnya di artikel kali ini!

Apa Itu Email Marketing?

Email marketing, secara ringkas adalah sebuah strategi marketing (direct dan digital marketing) menggunakan kanal email untuk mempromosikan produk dan/atau layanan bisnis Anda kepada para pelanggan yang ada dalam daftar kontak (mail contact list). 

Email sendiri bukanlah sebuah teknologi baru. Sejarah menunjukkan bahwa penggunaan email dalam bidang marketing telah memberi kontribusi besar bagi bisnis. 

Pasalnya, Gary Tuerk, seorang Marketing Manager di perusahaan bernama Digital Equipment Corp telah menggunakan email untuk mengirimkan informasi produk terbaru pada sekitar empat ratus kontak di email perusahaan mereka pada tahun 1978.  

Ternyata, hasil dari penawaran melalui email tersebut adalah sales yang bernilai tiga belas juta dolar AS pada saat itu. 

Berbagai referensi menunjukkan bahwa email masih menjadi alat komunikasi yang efektif. Faktanya, dalam laman 99 Firms di tengah peningkatan penggunaan media sosial lain, pada tahun 2022 jumlah pengguna email mencapai angka lebih dari empat miliar pengguna. 

Sementara itu, lebih dari tiga ratus tiga puluh tiga miliar email dikirim dan diterima setiap harinya, pada tahun 2022. Dari sekian banyak pengguna, nyatanya lebih dari 90% masih mengecek email mereka setidaknya sekali setiap hari.

Manfaat Penggunaan Email Marketing

Nah, jika Anda menerapkan strategi ini dengan tepat, maka email dapat sangat berguna untuk berbagai tujuan marketing berikut ini.

1. Memperluas Jangkauan Brand Awareness 

Pemasaran dengan email sangat memungkinkan untuk memperkenalkan brand Anda secara lebih luas kepada calon pelanggan yang sesuai dengan target Anda. Salah satu alasannya adalah karena Anda dapat membuat konten yang menarik dan tentunya relevan dengan target audiens Anda. 

2. Menambah Perolehan Leads (Leads Generation)

Leads adalah orang-orang yang tertarik dengan produk atau layanan bisnis Anda. Singkatnya, mereka adalah potential customer. Agar produk Anda bisa meraih penjualan lebih banyak, maka Anda butuh memperoleh lebih banyak leads

3. Mendorong Conversion/Sales

Melalui konten email yang disesuaikan dengan buyer stage serta penggunaan database pelanggan yang tepat, Anda bisa mendorong angka penjualan lebih tinggi. 

Salah satu pendekatan yang bisa Anda lakukan adalah dengan memberikan penawaran khusus kepada pelanggan, memberikan info tentang obral yang Anda lakukan pada pelanggan Anda. 

4. Memelihara Loyalitas Pelanggan

Kalau Anda ingin membangun hubungan dan menguatkan interaksi dengan pelanggan, maka gunakanlah pemasaran dengan email sebagai saluran dan strategi marketing Anda secara konsisten. 

Selain scalable karena dapat menjangkau audiens dalam jumlah besar maupun kecil, Anda juga dapat memanfaatkannya pada setiap tahapan buyer journey (awareness, conversion, onboarding, dan retention).

9 Jenis Email Marketing 

Secara keseluruhan, jumlah tahapan buyer’s journey dapat berbeda-beda, tergantung pada perusahaan dan jenis bisnis. Walaupun begitu, Mailchimp menyebutkan sembilan jenis email untuk marketing yang berbagai industri pakai untuk berinteraksi dengan para pelanggan mereka, seperti berikut? 

1. Welcome Email 

Apa email marketing yang pertama kali Anda terima setelah selesai mendaftarkan data diri Anda di sebuah situs web? Pesan itulah yang merupakan sebuah welcome email atau email selamat datang. 

Tujuan welcome email pada dasarnya adalah untuk memperkenalkan potential customer pelanggan pada produk atau layanan Anda. Anda dapat memakai konten di dalamnya untuk mendorong pelanggan mempelajari produk atau layanan yang Anda miliki lebih mendalam lagi. 

Menurut Nutshell, welcome email juga memiliki beberapa jenis turunan. Salah satu yang paling populer adalah yang berfokus pada pengenal produk Anda pada customer

2. Newsletter Emails

Jenis lain email untuk marketing yang paling banyak pebisnis gunakan selain welcome email adalah newsletter email. Isi newsletter biasanya fokus pada sebuah layanan atau produk baru. Tidak sedikit pula yang memakai newsletter untuk mengarahkan audiens mempelajari testimoni, blog, artikel, atau tips dari sebuah brand

Di sini, Anda juga bisa meletakkan CTA (Call-to-Action) untuk mengajak audiens mengunjungi laman situs web maupun media sosial untuk melihat artikel atau produk dan layanan yang terkait. 

3. Lead Nurturing Emails

Tujuan email lead nurturing email sangat fokus pada konversi, sehingga email ini menargetkan leads (potential customer) untuk segera sampai ke tahap pembelian. 

4. Confirmation Emails

Email konfirmasi bisa berupa konfirmasi subscription atau sign up. Selain itu, ada bentuk email konfirmasi atas pesanan atau transaksi yang pelanggan lakukan. Pada email ini, Anda juga dapat menambahkan informasi atau langkah yang dapat pelanggan lakukan terkait aktivitas tersebut. 

5. Dedicated Emails

Sekiranya Anda ingin menjangkau bagian tertentu dari pelanggan Anda berdasarkan kriteria yang khusus, maka dedicated email atau email khusus adalah jenis email yang paling optimal untuk Anda manfaatkan. 

Sebagai contoh, Anda dapat mengirimkan email kepada pelanggan atau audiens yang sudah lama tidak berinteraksi atau bertransaksi dengan brand Anda.  

6. Invite Emails

Ketika Anda mengadakan event, seminar, atau peluncuran produk baru, gunakan invite email untuk menarik perhatian audiens dan meningkatkan awareness terhadap acara khusus tersebut. 

7. Promotional Emails

Beragam brand memakai jenis email ini untuk menjangkau audiens secara masif, dengan tujuan meningkatkan awareness produk dan mengajak pelanggan membeli sebuah produk atau menggunakan layanan baru.

8. Survey Emails

Cara lain untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan sekaligus melakukan riset produk atau layanan adalah dengan mengirimkan survey emails. Jenis email marketing ini dapat Anda gunakan untuk menunjukkan kepedulian brand pada pelanggan sekaligus sebagai strategi customer retention.

9. Seasonal Email Marketing

Untuk tujuan promo, diskon atau penjualan pada waktu tertentu, seperti masa liburan atau perayaan hari-hari besar, seasonal email adalah media yang perlu Anda implementasikan. Sebarkan informasi tersebut pada daftar pelanggan maupun leads yang sudah Anda miliki.

Contoh Email Marketing

Berikut contoh format faktual email pemasaran yang bisa menjadi panduan:

1. Welcome Email dari Deall Jobs 

Welcome , xxx!

Deall is committed to make your job-seeking easier than ever. We will connect your profile to 300+ top companies so you can receive exclusive invitations to exciting jobs directly in your inbox.

To ensure you’ll receive future offers and invitations, let’s verify and secure your email address − it takes one click only!

Cheers,

Deall Team 

2. Lead Nurturing Email dari Shopee Indonesia

Hai xxx! 

Ada produk dalam keranjang belanjamu yang sedang DISKON! Beli sekarang sebelum promo berakhir!

Salam,

Tim Shopee

Jadi, Kapankah Anda Perlu Menggunakan Email Marketing?

Sebenarnya, setelah mengetahui apa itu email marketing, manfaat, dan berbagai jenisnya, Anda dapat melihat bahwa email marketing cocok untuk bisnis besar maupun kecil. Terlebih lagi, media marketing ini dapat Anda gunakan pada seluruh tahap buyer’s journey

Dapatkan informasi serta tips bisnis dan performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing

Apa itu Search Engine Marketing (SEM) dan Kegunaannya?

Apa itu Search Engine Marketing? Pertanyaan ini menjadi topik pembicaraan yang selalu hangat di kalangan digital marketer. Terutama jika Anda belum bisa membedakan antara SEM dengan SEO. Keduanya merupakan teknik pemasaran online dengan media website, namun dengan cara kerja yang berbeda.

Apa itu Search Engine Marketing?

Search Engine Marketing (SEM) adalah teknik pemasaran digital dengan cara memasang iklan berbayar yang akan tampil di hasil pencarian. Jika Anda perhatikan, Search Engine Result Page (SERP) kerap menampilkan beberapa hasil teratas dengan simbol “Ad” kecil di sisinya.

Hasil seperti inilah yang dimaksud dengan SEM. Jadi, dengan memanfaatkan SEM, konten Anda bisa tampil di puncak hasil pencarian secara instan. Sehingga, peluang website Anda untuk mendapatkan kunjungan juga semakin besar. Teknik ini tentu saja sangat efektif jika dibandingkan dengan SEO.

Karena dalam SEO, Anda harus melakukan banyak optimasi jangka panjang untuk memenangkan kompetisi di hasil pencarian. Tak jarang, optimasi SEO menghabiskan waktu beberapa bulan bahkan tahun dengan biaya yang tidak sedikit pula. Itulah mengapa para pebisnis semakin melirik SEM sebagai teknik berpromosi.

5 Manfaat Search Engine Marketing

Setelah Anda memahami apa itu Search Engine Marketing, sekarang kita akan membahas beberapa manfaatnya. SEM terbukti dapat memberikan banyak manfaat untuk website bisnis, di antaranya yaitu:

1. Meningkatkan Trafik

Setiap pemilik website pasti mengharapkan trafik tinggi. Jika Anda hanya mengandalkan SEO, maka Anda harus berkompetisi dengan ribuan website lain yang menargetkan kata kunci serupa. Sedangkan dengan SEM, Anda bisa langsung menempati hasil teratas dan mendapatkan trafik besar secara instan.

2. Meningkatkan Konversi

Masih berkaitan dengan poin pertama. Semakin banyaknya pengunjung website Anda, maka secara otomatis Anda juga lebih berpeluang untuk menghasilkan konversi. Baik untuk menjual barang atau jasa, memperkenalkan brand baru, atau tujuan lainnya akan lebih mudah tercapai dengan SEM.

3. Lebih Cepat Membuahkan Hasil

SEO adalah teknik digital marketing organik, artinya Anda harus mendapatkan pengunjung dan menghasilkan konversi secara alami. Teknik ini tentunya tidak mudah karena memerlukan skill, waktu, dan biaya. Lain halnya dengan SEM yang menawarkan potensi traffic dan konversi yang jauh lebih cepat dan murah.

4. Bisa Memilih Target Audiens

Tidak seperti iklan konvensional yang terkesan random, iklan digital seperti SEM lebih tertarget dan terukur. Anda bisa mengetahui dengan rinci berapa banyak dan siapa saja orang yang melihat iklan. Selain itu, Anda juga bisa menentukan kepada siapa iklan tersebut harus ditampilkan agar tidak salah sasaran.

5. Biaya Relatif Lebih Hemat

Banyak miskonsepsi bahwa SEO lebih murah dari SEM. Alasannya tentu saja karena SEM adalah iklan berbayar, sedangkan SEO bersifat organik alias gratis. Akan tetapi, ada banyak indikator lain yang juga harus diperhatikan. Misalnya waktu dan tenaga yang dikeluarkan. Sehingga secara keseluruhan, SEM jelas lebih hemat.

Cara Menjalankan Search Engine Marketing

Tidak hanya menjawab apa itu Search Engine Marketing, artikel juga akan membahas langkah-langkah dasar untuk menjalankannya. Walaupun menyimpan potensi yang besar, SEM tidak akan membuahkan hasil tanpa eksekusi yang tepat. Oleh karena itu, Anda perlu menerapkan langkah-langkah di bawah ini:

1. Menentukan Goal Iklan

Setiap upaya pemasaran harus memiliki goal alias tujuan yang spesifik. Beberapa di antaranya yaitu:

  • Menjual barang atau jasa.
  • Memperkenalkan perusahaan atau produk baru.
  • Mendapatkan pengguna baru.
  • Menawarkan diskon, event, atau penawaran terbatas.

Tentukan tujuan Anda secara spesifik agar iklan Anda membuahkan hasil yang memuaskan.

2. Riset Kata Kunci

Kata kunci adalah senjata utama dalam SEO dan SEM. Setelah mengetahui tujuan iklan Anda, maka langkah selanjutnya adalah mencari kata kunci yang tepat. Ada banyak tools yang bisa Anda manfaatkan untuk riset kata kunci, seperti Ubersuggest, Semrush, Ahrefs, dan masih banyak lagi.

Jika pengguna mencari informasi di Google dengan kata kunci yang sudah Anda pilih, maka iklan Anda akan ditampilkan pada pengguna tersebut. Kata kunci berfungsi sebagai filter relevansi untuk memastikan bahwa iklan Anda ditampilkan pada target audiens yang tepat.

3. Menyusun Judul Iklan

Bermodalkan goal dan kata kunci, Anda dapat melanjutkan dengan menyusun judul iklan. Konsep materi harus memuat beberapa poin di bawah ini:

  • Spesifikasi atau keunggulan produk.
  • Kata kunci.
  • Persuasi berisi ajakan atau bujukan.

Bagian ini merupakan yang paling menantang. Anda harus memadatkan ketiga poin di atas menjadi sebuah kalimat singkat. Seperti yang Anda ketahui, ruang untuk teks di iklan pencarian Google sangat terbatas. Teks yang terlalu panjang akan secara otomatis terpotong. Sehingga tidak akan efektif untuk pemasaran.

Misalnya jika Anda ingin menawarkan jasa SEM lewat website dengan memanfaatkan iklan pencarian Google. Anda bisa menggunakan kalimat seperti Apa itu Search Engine Marketing?” dengan tambahan kalimat persuasi di belakangnya.

4. Membuat Konten Iklan

Campaign Anda tidak selesai hanya pada klik. Setelah pengguna klik iklan Anda, maka mereka akan diarahkan ke konten website. Di sinilah fase campaign yang paling menentukan. Di dalam konten tersebut, Anda harus mampu menjawab pertanyaan pengguna sekaligus merayu pengguna untuk membeli produk Anda.

Mayoritas marketer menggunakan strategi soft-selling di dalam konten. Strategi ini merupakan teknik berjualan secara halus dengan menyampaikan informasi terlebih dahulu sebelum melakukan penawaran. Kemudian, di bagian tengah atau akhir artikel, sisipkan Call to Action (CTA) untuk merayu pengguna dengan produk Anda.

Akan tetapi, Anda juga tetap bisa membawa pengguna langsung ke landing page ataupun halaman penawaran. Teknik ini cukup banyak digunakan oleh para digital marketer, terutama untuk jenis kata kunci transaksional yang memang bertujuan untuk mencari barang atau jasa tertentu di pencarian Google.

5. A/B Testing

Anda harus rutin melakukan evaluasi terhadap campaign SEM yang Anda jalankan. Secara periodik, periksa performa iklan Anda dan bandingkan dengan pengiklan lain dengan kata kunci yang sama. Anda juga perlu melakukan riset kata kunci ulang untuk menargetkan kata kunci lain yang lebih potensial.

Selain judul iklan, Anda juga perlu melakukan A/B testing di sisi konten. Perhatikan bagaimana interaksi pengguna dengan konten, berapa lama pengguna berada di konten Anda, dan berapa tingkat konversi konten tersebut. Kemudian, lakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas konten agar lebih memuaskan.

Jangan ragu pula untuk bereksperimen dengan ide-ide baru. Implementasikan ide Anda dan bandingkan performanya dengan strategi sebelumnya. Teknik inilah yang disebut dengan A/B testing. Tujuannya, tentu saja untuk menemukan formula pemasaran terbaik untuk beriklan dengan SEM.

Sudah Mengerti Apa itu Search Engine Marketing?

SEM terbukti ampuh untuk pemasaran online via Google Search. Melalui biaya dan usaha yang relatif efisien, Anda bisa langsung menempati puncak hasil pencarian, mendapatkan banyak trafik, dan menghasilkan banyak konversi. Jadi, apakah Anda sudah memahami apa itu Search Engine Marketing?

Dapatkan informasi serta performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing Tips Bisnis

Apa itu Retargeting? Jenis, Manfaat, dan Tips Optimasinya!

Apa itu retargeting? Mungkin Anda sering bertanya terkait istilah ini dalam eksekusi iklan digital. Pada dasarnya, metode satu ini bisa dikatakan sebagai strategi optimasi kampanye marketing agar target audiensnya terarah sesuai dengan jenis produk.

Namun, untuk memulainya, Anda perlu meriset serta menganalisis target audiens yang sebelumnya telah Anda tentukan. Kemudian, melalui riset ini, barulah Anda bisa menentukan target baru untuk optimasi kampanye digital. Bagi Anda yang penasaran tentang metode penargetan iklan ini, simak artikel berikut sampai habis!

Apa itu Retargeting?

Retargeting adalah sebuah metode untuk melakukan penargetan ulang terhadap audiens yang telah berinteraksi pada situs maupun iklan digital. Tujuan dari metode ini, yaitu sebagai langkah optimasi kampanye digital internet, agar target marketnya tepat sasaran sesuai dengan data analisis audiens.

Pada dasarnya, proses dalam retargeting tidak terlalu berbeda ketika Anda hendak membuat iklan digital untuk pertama kali. Namun, pada metode penargetan ulang Anda perlu lebih memfokuskan tools target audiens tertentu yang terarah dan sekiranya berpotensi untuk melakukan pembelian produk.

Jenis Retargeting

Setelah mengetahui apa itu retargeting, berikut ini jenis-jenisnya yang wajib Anda ketahui. Simak penjelasan lengkapnya:

1. Pixel Based Retargeting

Pixel based retargeting adalah jenis penargetan iklan yang paling sering digunakan. Penargetan iklan ulang berbasis pixel memungkinkan Anda untuk menayangkan iklan kepada audiens yang bersifat anonim. 

Jadi, ketika audiens mengunjungi iklan yang Anda tayangkan di halaman tertentu yang di dalamnya, maka cookie browser akan tersimpan otomatis sebagai informasi.

Setelah itu, cookie tersebut akan menampilkan tayangan iklan kepada audiens lain berdasarkan jenis aktivitas yang mereka lakukan sebelumnya dalam iklan yang Anda pasang. Tujuannya, yakni untuk menarik kembali audiens untuk melakukan pembelian produk.

2. List Based Retargeting

List based retargeting merupakan jenis penargetan ulang klan menggunakan alamat email konsumen. Jadi, Anda perlu mengumpulkan serta mengelola daftar kontak dari pelanggan yang Anda miliki untuk meningkatkan potensi penjualan. 

Dalam hal ini, Anda perlu mengunggah daftar email konsumen ketika membuat kampanye marketing di media sosial, seperti Facebook serta Instagram. Nantinya, platform tersebut akan melakukan proses retargeting audiens iklan berdasarkan dari alamat email yang tercantum di dalamnya.

Manfaat Retargeting

Setelah mengetahui apa itu retargeting dan juga fungsinya, tentu Anda penasaran apa fungsi metode ini bagi kampanye marketing? Karena itu, berikut adalah manfaat yang akan Anda dapatkan dari metode penargetan ulang iklan:

1. Menghemat Bujet Iklan

Metode retargeting akan memaksimalkan potensi iklan 10 kali lipat agar dapat tampil secara optimal dengan audiens yang tertarget secara spesifik. Sehingga, iklan yang seharusnya tayang terus menerus dengan biaya yang mahal dapat terminimalisir. Hasilnya, budget periklanan pun menjadi jauh lebih hemat.

2. Menciptakan Brand Awareness

Melalui retargeting ads, Anda dapat menciptakan brand awareness dengan lebih optimal. Sebab, audiens iklan akan melihat nama produk, brand, konten, hingga slogannya secara berulang-ulang. Sehingga, Anda bisa menayangkan iklan kepada audiens untuk memberi kesan pertama yang akan membuat mereka penasaran.

Meskipun proses retargeting tidak selalu berujung pada sebuah transaksi pembelian, namun iklan yang tayang akan meninggalkan kesan kuat di benak audiens. Sehingga, jangkauan produk Anda jadi lebih luas dan brand awareness pun jadi lebih optimal.

3. Meningkatnya Potensi Penjualan

Terakhir, manfaat dari retargeting adalah sebagai metode yang sangat efektif untuk proses peningkatan potensi penjualan produk. Iklan yang tertarget secara optimal akan menghasilkan target konsumen yang berpotensi untuk melakukan pembelian.

Ini terjadi karena target iklan terbentuk berdasarkan fakta real yang terkait dengan data asli konsumen yang menyukai jenis produk tertentu. Sehingga, Anda hanya perlu menyesuaikannya dengan jenis bisnis yang Anda kelola. 

Selain itu, penargetan ulang mempunyai data konsumen dari berbagai platform iklan. Jadi, insight yang terkumpul juga mencakup jangkauan konsumen yang luas. Jadi, iklan dapat tampil secara optimal dan produk yang Anda tawarkan juga berpotensi terjual dengan jumlah yang masif.

Cara Optimasi Retargeting Iklan

Setelah Anda mengetahui apa itu retargeting, jenis, dan manfaatnya. Berikut adalah cara untuk optimasi penargetan iklan agar tayangan iklan jauh lebih optimal. Simak penjelasan lengkapnya:

1. Buat Segmentasi Audiens Secara Maksimal

Saat ini banyak sekali platform iklan yang menawarkan fitur segmentasi audiens. Sehingga, Anda dapat mengelompokkan serta menganalisis setiap karakter audiens berdasarkan pada perilaku mereka ketika mengakses platform internet. 

Berdasarkan hal ini, Anda nantinya dapat membuat sebuah strategi penargetan iklan berdasarkan segmentasi audiens dari platform periklanan tersebut. Selain itu, lakukan juga pelacakan secara maksimal terkait halaman atau produk tertentu yang berpotensi menggiring keinginan audiens untuk mengakses iklan Anda kembali.

2. Buat Iklan Berdasarkan Jenis Konten Terpopuler

Strategi optimasi target iklan yang mampu memaksimalkan potensi ads dalam kampanye marketing adalah konten iklan itu sendiri. Terlepas dari jenis produk, target market, dan juga optimasi SEO iklan, isi konten merupakan hal mutlak yang akan membuat audiens penasaran dengan produk yang Anda tawarkan.

Apa itu hubungan retargeting dan konten? Melalui penargetan ulang, Anda bisa menemukan jenis konten terpopuler yang paling banyak di klik oleh para audiens. 

Sehingga, Anda bisa memaksimalkan konten iklan tersebut dan nantinya dapat melakukan pembaruan dan improvisasi pada ads produk bisnis Anda. Hasilnya, tentu saja iklan jadi jauh lebih menarik di mata audiens.

3. Lakukan Eksperimen Terhadap Durasi Iklan

Perlu Anda ingat bahwa, mendapatkan hasil maksimal dari sebuah ads tidak bisa Anda capai hanya dalam waktu singkat. Begitu juga ketika Anda melakukan penjadwalan dan durasi dari iklan yang akan Anda tayangkan. Jadi, pastikan bahwa Anda melakukan penjadwalan dan menentukan durasi iklan sebijak mungkin.

Jangan sampai, alih-alih untuk menarik perhatian audiens, justru iklan Anda malah membuat audiens kabur karena intensitas penayangannya yang terlalu sering. Selain itu, hindari juga beriklan secara monoton dengan satu jenis konten. Karena, akan membuat audiens merasa jenuh dan menganggap iklan Anda sebagai spam.

Oleh karena itu, Anda perlu melakukan eksperimen iklan secara berkala. Contohnya, menayangkan iklan pertama dengan durasi pendek dan dalam jangka waktu tiga hari. Kemudian, jika hasilnya terlihat bagus, maka Anda bisa menambahkan durasi iklan tersebut menjadi tujuh hari atau bahkan dua minggu. 

4. Terapkan Strategi A/B Testing

Supaya iklan yang Anda pasang bisa tampil optimal dengan berbagai konten yang fresh, maka Anda perlu melakukan strategi A/B Testing. A/B Testing merupakan strategi uji coba konten iklan untuk menentukan jenis konten mana yang paling audiens minati berdasarkan target uji coba tersebut.

Tujuannya strategi ini adalah untuk menelaah, serta menganalisis ads mana yang sekiranya akan bisa membawa audiens untuk mau berkunjung kembali atau melakukan pembelian terhadap produk pada iklan. Setidaknya, lakukan evaluasi dalam beberapa aspek seperti kualitas visual, proposisi, dan isi konten.

Sudah Paham Apa itu Retargeting?

Itulah pembahasan mengenai apa itu retargeting. Intinya, penargetan ulang adalah strategi optimasi penargetan iklan dengan memanfaatkan berbagai platform analisis ads. Sehingga iklan dapat tampil optimal dan memberikan potensi penjualan terhadap suatu produk tertentu. sudahkah Anda melakukan retargeting iklan?

Dapatkan informasi serta tips bisnis dan performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing Tips Bisnis

Apa itu Conversion dan Cara Menghitungnya dalam Digital Marketing?

Dalam dunia digital marketing, mungkin Anda sering mendengar istilah conversion atau konversi. Namun tahukah Anda apa itu conversion? Seberapa penting hal ini untuk konten marketing yang Anda buat.

Penjelasan kali ini juga akan membahas tentang bagaimana cara melihat konversi yang baik. Selain itu, Anda juga perlu memahami strategi apa saja yang bisa menaikkan nilai konversi ini.

Apa itu Conversion?

Secara singkat, bisa dijelaskan jika conversion atau konversi adalah kondisi ketika target audiens melakukan hal yang menguntungkan ataupun diminta oleh pelaku bisnis. Konversi juga bisa diartikan ketika audiens merespons apa yang diminta call to action.

Pada prosesnya, konversi ini tidak selalu tentang mendapatkan transaksi. Beberapa contoh lainnya seperti klik tautan, mendownload, ataupun mengisi formulir. Meski demikian, dalam banyak kasus tujuan akhir dari conversion ini adalah mendapatkan konsumen.

Pada pengaplikasiaanya, konversi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Macro conversion: Proses ini terjadi ketika audiens melakukan target utama yang diinginkan pelaku bisnis. Misalnya, melakukan pembelian, meminta quotation, dan lainnya.
  • Micro conversion. Ini merupakan proses atau target yang lebih kecil sebagai tindakan untuk menuju macro conversion. Contohnya adalah audiens menambahkan barang ke cart, meminta brosur, dan lainnya.

Mengenal Conversion Rate

Setelah memahami apa itu conversion, hal lainnya yang perlu Anda pahami adalah conversion rate. Ini merupakan istilah yang akan merujuk pada berapa jumlah konversi yang bisa Anda dapatkan.

Angka ini akan menunjukkan seberapa efektif konten marketing yang Anda buat untuk mendapatkan konsumen ataupun menarik konsumen untuk melakukan tindakan tertentu.

Tindakan target yang nantinya akan diukur dengan conversion rate ini sendiri ada beragam, misalnya:

  • Mengisi formulir ataupun mengirimkan informasi.
  • Mendaftar untuk mendapatkan newsletter atau informasi update.
  • Memberikan nomor kontak ataupun alamat email.
  • Membuat akun.
  • Mendownload brosur.
  • Mengunjungi laman tertentu yang menjadi target.
  • Melakukan transaksi.

Tiap konten marketing biasanya memiliki tujuan target yang berbeda. Hal ini akan tergantung dari jenis bisnis dan juga tujuan dari bisnis tersebut.

Menghitung Conversion Rate

Selanjutnya, setelah paham apa itu conversion dan mengenal conversion rate, maka Anda juga harus paham bagaimana cara menghitung rate ini. Ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk menghitung konversi ini.

Hal tersebut tergantung bagaimana bentuk konten marketing yang Anda gunakan. Berikut adalah cara untuk menghitung conversion rate:

1. Berdasarkan Sesi

Rumus pertama yang bisa Anda gunakan adalah membandingkan konversi berdasarkan jumlah sesi. Jumlah sesi ini sendiri biasanya mengacu kepada berapa banyak konten yang Anda buat dilihat oleh audiens dalam waktu tertentu.

Jika Anda menggunakan website, maka hal ini juga bisa diartikan sebagai berapa banyak jumlah kunjungan yang Anda dapatkan dalam rentang waktu tertentu. Rumus yang akan Anda gunakan adalah (jumlah konversi : Total sesi) x 100%

Contohnya, Dalam satu bulan konten Anda mendapatkan 1000 kunjungan. Lalu dari total kunjungan tersebut mendapatkan 200 audiens yang melakukan konversi. Maka hitungannya adalah (200:1000) x 100% dan conversion rate yang didapat adalah 20 persen.

2. Berdasarkan Jumlah Pengunjung

Cara lainnya yang juga bisa Anda gunakan untuk menghitung jumlah konversi adalah membandingkannya dengan jumlah pengunjung. Hal ini biasa dilakukan jika konten yang Anda buat menggunakan unifikasi pengunjung.

Artinya, jika ada 1 audiens yang berkunjung sebanyak 10 kali, maka sistem tetap membaca sebagai 1 kali kunjungan. Rumus perhitungan yang akan digunakan adalah (jumlah konversi : jumlah pengunjung) x 100%.

3. Berdasarkan Impresi

Langkah lainnya untuk mengetahui conversion rate adalah membandingkannya dengan impresi. Impresi ini sendiri merupakan berapa kali konten tersebut tayang.

Rumus yang akan Anda gunakan adalah (jumlah konversi : jumlah impresi) x 100%. Contohnya, iklan Anda tayang 1000 kali dalam sebulan dan berhasil mendapatkan 100 respon dari iklan tersebut. Perhitungan conversion rate nya adalah (100:1000) x 100% = 10 persen.

4. Berdasarkan Prospek

Cara lainnya yang juga bisa Anda lakukan untuk menghitung konversi adalah membandingkanya dengan prospek audiens. Cara ini biasanya dilakukan jika Anda sudah memiliki leads.

Artinya, iklan ataupun konten marketing tersebut muncul di audiens potensial yang sudah Anda punya. Perhitungan ini sendiri akan menghitung berapa jumlah calon konsumen yang menjadi konsumen.

Contohnya, Anda memiliki 1000 calon konsumen. Dari jumlah tersebut, Anda mendapatkan 250 konsumen baru. Itu artinya conversion rate yang Anda dapatkan adalah 25 persen.

Strategi Meningkatkan Conversion Rate

Setelah paham dengan apa itu konversi dan bagaimana cara menghitungnya, maka Anda juga akan memahami jika angka conversion ini cukup penting. Semakin tinggi angkanya, hal itu menunjukan jika performa konten marketing yang Anda punya juga baik.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan conversion rate:

1. Mengoptimalkan Call to Action

Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan conversion rate adalah dengan mengoptimalkan penggunaan call to action. Call to Action atau CTA ini sendiri merupakan sebuah tombol untuk meminta audiens melakukan tindakan tertentu.

Ketika menggunakan CTA, maka salah satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah masalah desain dan juga penempatan. Pastikan tombol ini bisa audiens lihat dengan mudah.

Selain itu, kata-kata yang Anda gunakan juga haruslah singkat, padat, dan jelas. Satu hal yang pasti, kata-kata tersebut tentunya harus berisi ajakan untuk audiens.

2. Mengoptimalisasi Web Design

Hal ini berkaitan dengan kenyamanan audiens. Ketika mereka nyaman, maka mereka bisa berlama-lama melihat konten yang Anda buat. Dari sinilah konversi tersebut bisa ditingkatkan. Semakin lama tentu akan semakin baik. 

Perlu Anda ingat, masalah web design ini juga akan berpengaruh dengan SEO. Itu artinya, semakin baik desain yang digunakan, maka web Anda juga akan berada di posisi yang baik pada mesin pencari.

3. Membuat Konten Berkualitas

Hal tidak kalah penting yang bisa Anda lakukan untuk menaikan conversion rate adalah membuat konten yang berkualitas. Bagaimanapun juga ini merupakan senjata utama yang bisa Anda lakukan untuk menaikan nilai konversi konten marketing yang Anda buat.

Anda harus bisa membuat konten yang menarik, enak ketika dibaca, dan juga informatif. Pada pengaplikasiaannya, Anda juga bisa menggunakan kata-kata yang menarik perhatian audiens.

Saat ini sendiri, konten tentu saja akan sangat berkaitan dengan SEO. Pastikan konten yang Anda buat memiliki struktur yang baik dan memenuhi ketentuan SEO. Ini juga merupakan cara agar konten Anda bisa berada pada posisi terbaik di mesin pencari.

Optimalkan Conversion Rate untuk Promosi Lebih Baik!

Setelah paham dengan apa itu conversion dan juga memahami bagaimana cara untuk menaikkannya, maka Anda bisa langsung mencobanya. 

Konversi sendiri merupakan perhitungan yang cukup penting. Ini merupakan cara agar Anda bisa menilai apakah konten yang Anda buat sudah sesuai atau belum, termasuk apakah konten tersebut memiliki performa yang cukup baik atau tidak.

Dapatkan informasi serta tips bisnis dan performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Sosial Media

5 Cara Meningkatkan CTR Youtube agar Konten Tampil lebih Optimal!

Cara meningkatkan CTR Youtube perlu Anda ketahui agar konten bisa tampil dalam urutan teratas rekomendasi video di mesin pencari Youtube. Metode ini terbukti ampuh untuk meningkatkan engagement terutama bagi Anda youtuber pemula.

Selain itu, melalui CTR, konten video Anda akan lebih berpotensi untuk mendapat banyak view. Nah, bagi Anda yang ingin mengetahui cara meningkatkan rasio klik tayang di platform Youtube, mari simak artikel ini sampai habis!

Cara Meningkatkan CTR Youtube 

Langsung saja, berikut adalah beberapa metode yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan rasio klik tayang di Youtube. Simak penjelasan lengkapnya:

1. Gunakan Thumbnail yang Menarik 

Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan rasio klik tayang video Youtube, yakni dengan membuat thumbnail judul yang menarik. Thumbnail tersebut harus mewakili keseluruhan dari isi video. 

Terutama pada part atau bagian penting dalam konten video tersebut. Pastikan Anda meletakan bagian inti dalam konten video Anda di bagian thumbnail. Sebetulnya, tidak ada patokan atau pedoman pasti dalam pembuatan thumbnail

Namun, Anda bisa mengukur menarik atau tidaknya thumbnail konten Youtube melalui CTR. Karena itu, Anda perlu menganalisa CTR konten menggunakan tools analisa seperti Youtube Analytic agar thumbnail konten lebih optimal.

2. Buat Judul Semenarik Mungkin dan Relevan dengan Keyword

Salah satu hal yang membuat audiens tertarik untuk mengklik konten video adalah judul yang menarik. Ini merupakan aspek dasar yang tidak boleh Anda lewatkan. Terlepas dari thumbnail, judul konten merupakan hal pertama yang akan dibaca oleh audiens ketika mencari sebuah konten di platform manapun.

Selain itu, pastikan juga bahwa judul tersebut telah teroptimasi sesuai kata kunci yang relevan dengan jenis konten Anda. Kemudian, tempatkan kata kunci tersebut di awal judul. Sehingga, audiens langsung membaca kata kunci tersebut. Penempatan kata kunci di awal judul juga akan mengoptimasi konten sesuai algoritma Youtube.

Judul video juga akan mempengaruhi jangkauan viewers yang relevan ketika audiens telah mengkliknya sekali. Sehingga, konten jadi lebih berpotensi tampil sebagai rekomendasi konten pada mesin pencari Youtube. 

Karena itu, untuk cara meningkatkan CTR Youtube, pastikan bahwa Anda membuat judul yang dikategorikan secara tepat. Baik itu peristiwa, berita, informasi, dan segala jenis konten apapun. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan judul dengan kalimat yang panjang jika Anda tidak ingin mengkategorikan judul tersebut. 

3. Tulis Thumbnail Persuasif dan Membuat Penasaran 

Bukan hanya gambar thumbnail saja, akan tetapi tulisan pada thumbnail konten juga akan menjadi penentu apakah audiens akan mengklik konten video Anda atau tidak. Maksud dari thumbnail persuasif dan membuat penasaran adalah tulisan pada thumbnail Anda hanya sepenggal kalimat persuasif yang menarik saja.

Sehingga, para audiens yang melihatnya jadi penasaran dan ingin mengetahui apa isi dari konten tersebut? Metode ini terbukti ampuh untuk meningkatkan rasio klik tayang. Karena, audiens secara tidak sadar akan mengklik konten tersebut berdasarkan rasa penasaran dan ketertarikannya pada kalimat persuasif thumbnail.

Namun, perlu Anda harus ingat bahwa jangan sampai kalimat tersebut tidak mewakili atau memuat isi konten. Karena akan membuat konten jadi klikbait dan membuat penonton merasa kecewa. Anda bisa memakai kalimat pertanyaan atau objektif tertentu agar viewers penasaran.

4. Gunakan Hashtag

Hashtag sebetulnya bersifat opsional saja. Akan tetapi, alangkah baiknya jika Anda menyertakan hashtag pada deskripsi konten Video Youtube Anda. Seluruh platform media sosial, seperti Instagram, TikTok, Twitter menggunakan hashtag sebagai sebuah metode guna meningkatkan akurasi serta lokasi konten.

Sebagai contoh, jika Anda ingin mencari sebuah konten dengan kata kunci “cara menjadi ganteng”. Maka, Anda bisa mencarinya juga dengan menggunakan hashtag “cara menjadi ganteng”. Namun, pastikan bahwa hashtag yang Anda buat relevan dengan konten Anda, serta related dengan konten lain agar lebih teroptimasi.

Melalui metode hashtag, konten Anda akan lebih mendapatkan banyak impression serta jumlah tayangan. Sehingga, metode ini perlu untuk Anda lakukan sebagai cara meningkatkan CTR Youtube, serta langkah optimasi SEO di platform Youtube.

5. Rata-Rata Jumlah View Harus Tinggi

Meningkatkan rasio klik tayang juga bisa Anda lakukan dengan cara menaikkan durasi view konten. Durasi view akan optimal jika Anda dapat meningkatkan retensi dari viewer channel Anda.

Lalu, untuk rata-rata jumlah view yang dianggap tinggi oleh Youtube sendiri adalah sekitar 4.000 sampai dengan 10.000 jumlah view atau penonton. Maka dari itu, pastikan bahwa Anda membuat konten yang menarik serta layak tayang. 

Sehingga, algoritma Youtube juga tidak akan berhenti menayangkan konten video Anda sebagai rekomendasi konten dalam mesin pencari. Nah, jika view sudah mencapai rata-rata jumlah penonton yang sesuai algoritma Youtube, maka secara tidak langsung rasio klik tayangnya juga akan meningkat pesat. 

Namun, metode ini akan mengharuskan Anda mempunyai skill yang mumpuni dalam mengusung konsep serta menyajikan materi pada konten Anda. Banyak sekali contoh konten yang bisa Anda kembangkan agar lebih optimal. Mulai dari konten sosial eksperimen, game, podcast, atau bahkan materi tentang agama.

Sudah Tahu Bagaimana Cara meningkatkan CTR Youtube?

Nah, itulah 5 cara meningkatkan CTR Youtube agar konten dapat tampil di urutan teratas rekomendasi mesin pencari Youtube. Terlepas dari cara di atas, faktor utama yang akan membuat channel Youtube Anda kebanjiran penonton adalah konten yang berkualitas. Jadi, mulailah buat konten yang original dan berkualitas tinggi!

Dapatkan informasi serta tips social media lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing

Cara Meningkatkan CTR Facebook Ads agar Promosi Lebih Efektif

Salah satu cara menilai sebuah iklan di Facebook adalah menggunakan CTR. Semakin baik angka CTR-nya maka bisa dikatakan iklan tersebut memiliki performa yang baik. Lalu bagaimana cara meningkatkan CTR Facebook Ads?

Pentingnya CTR Iklan

Bagi yang belum tahu, CTR atau Click Through Rate sendiri merupakan sebuah angka untuk melihat relevansi skor ketika iklan mulai ditayangkan. Angka ini akan membandingkan berapa kali iklan tayang dan berapa jumlah klik yang didapat.

Ketika membuat iklan untuk konten marketing, maka harapannya ada banyak orang yang tertarik dengan hal tersebut. Pada digital marketing, cara itu bisa dinilai dengan melihat berapa jumlah klik yang didapat dari satu iklan. Hal inilah yang akan dihitung oleh CTR. 

Misal, satu iklan tayang 1000 kali dan berhasil mendapatkan 100 klik. Itu artinya, CTR dari iklan tersebut adalah 10 persen. 

Ada banyak manfaat ketika nilai CTR makin tinggi, misalnya:

  • Hal tersebut menunjukkan jika iklan yang Anda buat berkesan dan mendapat banyak perhatian.
  • Semakin tinggi CTR semakin murah cost per click-nya. Nantinya hal ini juga akan berkaitan dengan ROI atau Return of Investment.
  • Angka CTR yang tinggi berarti potensi keuntungan juga akan meningkat.

Cara Meningkatkan CTR Facebook Ads

Berikut adalah langkah yang bisa Anda lakukan sebagai cara meningkatkan CTR Facebook Ads

1. Memanfaatkan Promoted Post Ads

Cara pertama yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan CTR adalah dengan menggunakan fitur promoted post Ads. Ini merupakan cara berbayar yang bisa Anda gunakan untuk membuat iklan lebih sering tampil.

Fitur ini juga membuat konten yang Anda buat akan diprioritaskan untuk muncul di news feed. Harapannya, semakin sering iklan Anda muncul di halaman 

facebook tiap orang, maka makin banyak juga yang terkesan dan mengklik iklan tersebut.

2. Optimasi Image

Cara meningkatkan CTR Facebook Ads lainnya adalah dengan mengoptimalkan image yang Anda gunakan pada iklan tersebut. Penggunaan image memang masih menjadi salah satu daya tarik orang untuk melihat iklan. 

Tidak hanya menarik, namun pastikan Anda juga menggunakan image yang relevan dengan konten iklan yang dibuat. Selain itu, penggunaan image juga harus jelas maksud dan tujuannya.

3. Call to Action

Hal yang tidak bisa lepas dari pengoptimalan iklan digital adalah call to action. Selain image, ini juga merupakan cara yang bisa membuat orang tertarik dengan iklan tersebut.

Masalahnya, Facebook Ads memiliki aturan tersendiri tentang penggunaan text pada gambar. Anda tidak bisa menuliskan kata terlalu panjang karena ada limit yang perlu Anda perhatikan.

Artinya, Anda perlu membuat call to action ini dengan singkat dan sejelas mungkin. Pastikan kata tersebut juga berisi ajakan yang menarik dan sulit untuk orang tolak. Tentu saja hal ini juga membuat Anda perlu memikirkan copywriting dengan baik.

4. Target Audience

Orang akan langsung mengklik suatu iklan ketika iklan tersebut berisi hal yang ia butuhkan. Inilah yang dimaksud dengan target audience. Semakin tepat Anda menargetkan audiensnya, maka potensi CTR tinggi juga bisa Anda dapatkan.

Dalam hal ini, Anda juga bisa menargetkan konsumen dengan lebih spesifik. Penargetan spesifik mungkin akan membuat impresi iklan menurun. Namun, hal ini bisa menaikkan CTR karena iklan tersebut muncul di halaman orang yang tepat.

Pada pengaplikasiannya, Anda bisa menggunakan beberapa layer untuk penargetan ini. Misal, layer pertama adalah target berdasarkan lokasi, lalu layer kedua adalah target berdasarkan usia.

Jika ingin lebih spesifik, Anda juga bisa menggunakan beberapa layer berikutnya dengan target berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, ketertarikan, pekerjaan, dan lainnya.

5. Optimalisasi News Feed Mobile

Cara meningkatkan CTR Facebook Ads juga berkaitan dengan di mana iklan tersebut akan tampil. Masalah penempatan iklan ini juga sebenarnya akan berkaitan dengan bagaimana target audiens yang ingin Anda tuju. 

Saat ini, setidaknya 4 tempat yang bisa Anda pilih untuk beriklan menggunakan Facebook Ads, yaitu audience network, desktop right column, desktop news feed, dan mobile news feed.

Untuk meningkatkan CTR, maka salah satu tempat yang perlu Anda optimalisasi adalah mobile news feed. Alasannya, tentu saja karena saat ini hampir semua pengguna mengakses Facebook lewat perangkat mobile. Itu artinya, iklan yang Anda buat juga akan muncul dengan optimal pada versi mobile

6. Copywriting

Hal penting lainnya yang tidak boleh Anda lupakan ketika membuat iklan adalah copywriting. Satu hal yang perlu Anda ingat, tidak hanya singkat dan jelas, namun sebuah iklan juga harus menarik.

Penggunaan copywriting yang tepat juga bisa menjadi salah satu alasan seseorang untuk mengklik iklan tersebut. Pemanfaatan copywriting dalam iklan ini juga ada banyak macamnya.

Misalnya, Anda bisa memberikan alasan mengapa orang harus menggunakan produk tersebut. Anda juga bisa menjelaskan keuntungan dan kelebihan dari produk tersebut.

Selain itu, penggunaan copywriting yang tepat juga akan memudahkan orang ketika melihat iklan. Mereka akan dengan mudah menangkap maksud dari iklan itu dan juga memahami apa yang harus mereka lakukan selanjutnya jika tertarik dengan iklan tersebut.

Sudah Tahu Cara Menaikkan CTR Facebook Ads!

Banyak orang mungkin menganggap iklan Anda baik. Namun akan lebih baik jika orang tersebut melakukan apa yang Anda inginkan lewat iklan tersebut. Tentu ini merupakan tujuan utama dari pembuatan iklan tersebut.Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa banyak orang yang mencari cara meningkatkan CTR Facebook Ads. Semakin baik angka CTR-nya maka bisa menjadi indikator jika iklan yang Anda buat berhasil.

Dapatkan informasi serta performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing

Cara Meningkatkan CTR Google Ads yang Efektif untuk Website Anda

Anda yang bergelut di dunia digital marketing tentu tidak asing dengan istilah Click Through Rate (CTR). Rasio CTR akan memberitahu Anda berapa jumlah klik terhadap total impression dari website. Namun, sudahkah Anda memahami cara meningkatkan CTR Google Ads yang efektif? 

Google biasanya lebih tertarik pada website yang memiliki CTR yang lebih tinggi. Hal tersebut terjadi karena bila seseorang mengklik iklan Anda, Google juga akan mendapatkan bayaran. Simak ulasan berikut ini untuk memahami lebih lanjut tentang apa itu CTR dan cara meningkatkannya!

Apa itu CTR?

CTR (Click Through Rate) merupakan rasio mengenai berapa kali iklan diklik dan dibagi dengan berapa kali iklan dilihat oleh pengguna internet yang mengakses website Anda. Sebagai contoh, apabila Anda memasang iklan dan iklan tersebut telah dilihat oleh 100 orang, namun hanya 5 kali klik. Maka, tingkat CTR situs Anda adalah 5%.

Perlu Anda ketahui, tingkat CTR yang rendah menunjukkan bahwa Anda belum sepenuhnya mampu memanfaatkan potensi lalu lintas pada situs website Anda. Sebaliknya, semakin tinggi tingkat CTR maka akan semakin baik iklan yang Anda peroleh. 

Oleh sebab itu, Anda perlu menjalankan strategi yang tepat untuk meningkatkan CTR Google Ads dengan menempatkan iklan di tempat yang mudah terlihat dan terjangkau. Selain itu, ada banyak faktor yang mempengaruhi naik atau turunnya tingkat CTR. Tingkat CTR yang baik umumnya hanya berada di kisaran 18-20 persen saja. 

Anda juga perlu menganalisa terlebih dahulu posisi dan faktor yang menyebabkan CTR turun agar bisa menerapkan strategi yang tepat untuk meningkatkannya. Meningkatnya CTR juga akan memberikan dampak baik pada tingkat conversion rate dan traffic situs Anda.

5 Cara Meningkatkan CTR Google Ads

Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan CTR Google Ads. Sehingga meningkatkan jumlah orang yang mengklik iklan di website:

1. Menempatkan Keyword pada URL Iklan

Penempatan keyword atau kata kunci menjadi salah satu hal penting dalam meningkatkan CTR Google Ads. Anda harus menempatkan keyword utama di dalam URL iklan untuk menunjukkan bahwa, iklan tersebut termasuk iklan yang paling relevan dengan pencarian para pengguna internet. 

Ketika pengguna melihat iklan Anda, mereka bisa menjadi lebih yakin akan mendapatkan informasi yang tepat dengan mengklik iklan tersebut. Biasanya, kata kunci yang tepat akan muncul dengan huruf tebal di halaman hasil pencarian. 

Selain itu, Anda juga perlu membuat title tag yang relevan dan tidak melebihi 65 karakter. Sehingga tidak akan terpotong di halaman hasil pencarian. Title tag yang sesuai dengan konten juga akan lebih mudah ditemukan pada halaman website Anda.

2. Gunakan CTA pada Salinan Iklan

Cara meningkatkan CTR Google Ads selanjutnya adalah dengan menerapkan strategi Call-to-action marketing (CTA) untuk menarik perhatian pengguna internet. Penggunaan CTA pada salinan iklan akan memberikan pengunjung website Anda alasan untuk mengklik iklan tersebut. 

Pastikan iklan Anda bisa memicu rasa ingin tahu pengguna internet. Sehingga Anda bisa mendapatkan lebih banyak klik. CTA ini juga bisa menunjukkan perbedaan antara iklan tersebut telah pengunjung klik atau justru merek abaikan.

3. Kenali Target Audience Anda

Apabila Anda ingin meningkatkan jumlah lalu lintas atau traffic pada website bisnis, Anda perlu memahami dengan baik audiens yang sesuai untuk iklan Anda. Ketika Anda mengetahui siapa target audiens yang tepat, maka hal ini akan memudahkan Anda untuk menarik minat dan perhatian mereka. 

Anda bisa mengoptimalkan konten pada website dengan menyesuaikan ekspektasi dari target audiens. Oleh sebab itu, relevansi antara konten dan keinginan audiens harus sejalan. Kualitas konten yang baik akan membuat Anda memiliki peluang untuk mendapatkan CTR yang lebih tinggi.

4. Penempatan dan Ukuran Iklan

Cara meningkatkan CTR Google Ads lainnya berhubungan dengan penempatan dan ukuran iklan. Penempatan iklan menjadi faktor penting dalam meningkatkan CTR. Semakin strategi tempat iklan, maka semakin mudah pula audiens mengetahui keberadaan iklan tersebut. 

Anda bisa menempatkan iklan di dalam konten utama agar mendapatkan tingkat CTR yang tinggi. Ukuran iklan juga wajib Anda perhatikan. Iklan yang lebih besar memang cenderung mudah terlihat oleh orang. 

Namun, Anda perlu mengatur ukuran iklan agar tetap terlihat alami dan sesuai dengan tata letak pada website. Hal tersebut bertujuan agar iklan tidak mengganggu pengunjung saat melihat tampilan website Anda.

5. Pastikan Website Tidak Lambat

Kecepatan website sangat berpengaruh dalam meningkatkan rasio CTR website. Jumlah klik pada iklan tidak akan terhitung apabila halaman website tidak loading pada waktu bersamaan. Hal tersebut juga berkaitan dengan user experience dari pengunjung website Anda. 

Sebagian besar pengguna internet akan memilih meninggalkan website apabila loading terlalu lama atau tidak responsif. Oleh sebab itu, Anda perlu mengoptimasi kecepatan website untuk menjaga CTR tetap meningkat. Anda bisa mengurangi waktu respons server dan meminimalisir HTTP request untuk mempercepat waktu loading.

Di sisi lain, Anda juga harus memeriksa tata letak website agar lebih responsif. Google telah memahami bahwa saat ini banyak pengguna internet yang mengakses mesin pencarian melalui ponsel. Oleh sebab itu, tampilan konten dan iklan di website Anda harus bisa menyesuaikan dengan dua tampilan tersebut agar tidak kehilangan CTR.

Sudah Tahu Bagaimana Cara Meningkatkan CTR Google Ads?

Itulah pembahasan mengenai cara meningkatkan CTR Google Ads. Kesimpulannya, CTR merupakan bagian penting dari strategi digital marketing. Karena ketika Anda bisa menjangkau lebih banyak klik dari mesin pencari, traffic website juga pasti akan meningkat. Semoga membantu!

Dapatkan informasi serta performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing

Apa Itu CTR (Click Through Rate) dan Cara Menghitungnya?

Pernah mendengar apa itu Click Through Rate? Jika Anda berkecimpung dalam Digital Marketing, pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah yang satu ini. Ya, CTR merupakan salah satu metrik penting yang dapat mengukur keberhasilan strategi pemasaran bisnis online Anda.    

Semakin tinggi angka CTR yang diperoleh, maka semakin efektif. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi konversi atau transaksi penjualan. Nah, daripada penasaran, simak pembahasan selengkapnya berikut ini!

Apa Itu Click Through Rate?

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, CTR adalah salah satu metrik untuk mengukur performa dari suatu strategi pemasaran. Mengutip laman Optimizely, CTR mengacu pada tingkat jumlah pengguna (user) yang terpapar tautan tertentu pada halaman situs web atau email yang ditayangkan.

Secara sederhana, metrik ini digunakan untuk mengukur efektivitas suatu tautan atau iklan dalam menarik perhatian pengguna. Biasanya, CTR dipakai untuk menganalisis performa halaman web dan iklan, secara spesifik meliputi:

  • Tombol Call to Action (CTA) atau tautan dalam email.
  • Hasil organik pada Search Engine Result Page (SERP).
  • Iklan Pay Per Click (PPC) di halaman SERP.
  • Tautan pada landing page.
  • Ads dari sosial media (Contoh: Meta Ads).
  • Elemen apapun seperti tombol, gambar, judul, dan lain sebagainya.

Kenapa CTR Itu Penting?

Pada dasarnya, Click Through Rate berfungsi untuk mengukur reaksi pengguna terhadap kampanye pemasaran atau iklan. 

Metrik ini sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja dari suatu iklan dan kata kunci tertentu. Tak ayal jika CTR rendah, besar kemungkinan Anda salah menyasar audiens yang ditargetkan atau menghabiskan uang untuk kata kunci yang tidak relevan.

Lebih lanjut, dengan membuat campaign yang baik dan benar, tentunya ini akan menarik perhatian target audiens serta mengundang berbagai reaksi tindakan. Misalnya, melakukan transaksi.

Menurut Google, sekitar 45% pengguna yang mencari produk secara online melakukan transaksi, ketimbang melakukan pembelian secara offline dengan mengunjungi tokonya langsung.

Apalagi, persentase CTR dapat Anda gunakan sebagai indikasi awal tingkat ketertarikan pengguna terhadap suatu produk, meskipun ini harus Anda kombinasikan lagi dengan metrik lain. Seperti misalnya conversion rate, dimana akan menunjukkan persentase klik yang menghasilkan penjualan aktual. 

Dengan meningkatkan CTR, maka Anda juga meningkatkan traffic website sekaligus meningkatkan conversion rate pada bisnis Anda. 

Cara Menghitung Click Through Rate

Cara menghitung CTR sejatinya tidaklah sulit. Anda hanya perlu membagi  total jumlah klik dengan total jumlah tayangan dan mengalikannya dengan 100, seperti pada rumus berikut:

CTR (Click Through Rate)= Total Clicks : Total impressions x 100

Misalnya, jika sebuah iklan online mendapat klik sebanyak 200 kali setelah tayang sebanyak 50.000 kali, dengan mengalikan hasil tersebut dengan 100, Anda akan mendapatkan CTR sebesar 0,4%.

Cara Mengoptimasi CTR yang Efektif

Ada beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan ketika mencoba untuk mengoptimasi Click Through Rate. Sebab, hal tersebut bergantung dengan marketing channels mana yang ingin Anda tingkatkan. Merangkum dari berbagai sumber, berikut tips meningkatkan CTR:

1. Ketahui Audiens Anda

Dalam pemasaran, apapun taktik yang ingin Anda gunakan ataupun jenis iklan yang ingin Anda jalankan, ada baiknya kenali terlebih dahulu siapa target audiens bisnis Anda.

Hal tersebut juga berlaku jika ingin meningkatkan CTR pada strategi pemasaran Anda. Jika Anda telah melakukan riset audiens secara mendalam, Anda akan mengetahui faktor-faktor kunci seperti:

  • Memahami bagaimana bahasa dan maksud pencarian mereka.
  • Apakah mereka lebih cenderung mencari dari ponsel atau desktop? 
  • Apa hal yang paling mungkin membuat mereka membeli?
  • Waktu dalam sehari atau setahun yang paling mungkin mereka cari untuk layanan Anda.
  • Media sosial apa yang mungkin mereka gunakan (cocok untuk retargeting).

2. Optimalkan Judul dan Teks Iklan

Gunakan satu atau dua kata kunci fokus dalam judul dan teks iklan Anda untuk memikat emosi dan kebutuhan target audiens Anda.

Dengan memilih kata kunci yang lebih terfokus, Anda mungkin akan merelakan jumlah tayangan dan klik, tetapi memungkinkan akan mendapatkan CTR yang lebih tinggi.

Selain itu, jika ingin mencoba meningkatkan CTR pada iklan PPC, Anda harus sangat memperhatikan judul dan wording pada campaign  iklan tersebut.

3. Sertakan CTA

Buatlah CTA yang menarik supaya mengundang dan memancing audiens untuk mengklik iklan tersebut. Beberapa contoh CTA yang menarik, yakni:

  • Daftar Sekarang!
  • Dapatkan Penawaran Gratis!
  • Unduh Salinan Gratis Anda!
  • Gabung Sekarang!
  • Pelajari Lebih Lanjut!

4. Gunakan Gambar

Memanfaatkan konten visual adalah cara yang bagus untuk meningkatkan Click Through Rate. Tergantung pada marketing channel-nya, jenis gambar yang berbeda mungkin berkinerja lebih baik ketimbang yang lain.

Cobalah untuk menerapkan A/B testing dengan berbagai jenis gambar demi mencari tahu mana yang paling cocok untuk bisnis Anda.

5. Gunakan Hashtag

Tagar dapat digunakan di berbagai platform, seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn. Sebagai contoh, jika Anda mempunyai CTR rendah pada channel media sosial seperti Facebook ataupun Twitter, cobalah untuk mempertimbangkan tagar mana yang dapat membantu memperluas jangkauan audiens target Anda.

Lakukan riset tentang tagar yang sedang tren atau populer di industri Anda, dan gunakan tagar yang relevan dengan konten Anda untuk meningkatkan peluang dilihat oleh audiens target Anda.

Sudah Paham Apa Itu Click Through Rate?

Ya, CTR memang menjadi salah satu metrik yang paling mendasar untuk mengukur dan mengoptimalkan kinerja iklan Anda. Terlebih, pengguna juga melihat ribuan informasi dan iklan setiap harinya yang mana mereka dapat mengklik beberapa tautan untuk mempelajari lebih lanjut atau terlibat dengan pengiklan.

Dapatkan informasi serta performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing Tips Bisnis

Apa itu Cost Per Impression (CPI) dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Dunia pemasaran atau marketing kerap kali memiliki metriks yang harus Anda perhatikan. Salah satunya adalah CPI atau Cost per Impression. Lantas, apa itu cost per impression dan kenapa Anda perlu untuk menghitungnya? Simak terus pembahasannya lewat artikel berikut ini!

Apa Itu Cost Per Impression (CPI)?

Agar dapat memahami pengertian dari CPI, Anda harus mengetahui apa itu impression. Dalam dunia digital marketing, impression merupakan sebuah takaran berapa kali sebuah iklan atau konten terpapar oleh pengguna atau calon potensial pelanggan. 

Dalam menyebarkan iklan di website tertentu, Anda harus membayarkan sejumlah uang. CPI adalah biaya yang harus Anda bayar agar iklan Anda dapat tayang dengan jumlah impression tertentu. Biasanya, jumlah impression yang ditetapkan untuk CPI adalah sejumlah 1.000 impression

Maka dari itu, CPI memiliki nama lain cost per thousand impression atau cost per mille (CPM). Satu hal tambahan yang Anda perlu tahu mengenai apa itu cost per impression adalah iklan Anda tidak perlu diklik oleh pengguna untuk masuk dalam perhitungan biaya.

Kenapa CPI itu penting?

Dalam perkembangannya, CPI merupakan salah satu hal yang harus Anda selalu perhatikan dalam melakukan pemasaran. Ada beberapa sebab mengapa Anda harus memperhatikan dan melakukan perhitungan pada CPI. Berikut uraiannya:

1. Mengetahui Keefektifan Iklan

Pertama karena CPI akan membantu Anda mengetahui jumlah return of investment (ROI). ROI sendiri merupakan seberapa efektifnya dampak dari sebuah aktivitas atau benda dengan biaya yang Anda tuangkan. Semakin rendah sebuah CPI, maka akan semakin baik juga ROI yang Anda peroleh dan sebaliknya.

Meski begitu, Anda perlu mengetahui bahwa CPI juga harus Anda sandingkan dengan data lain, seperti konversi atau penjualan. Karena pada dasarnya, sebuah iklan memang Anda buat untuk memasarkan sebuah gerakan atau produk.

Jika produk yang Anda pasarkan terjual secara memuaskan, bahkan meski dengan CPI tinggi Anda akan tetap memiliki ROI yang tinggi. Singkatnya, CPI berguna untuk memperkirakan apakah sebuah iklan atau kampanye layak untuk tetap Anda lanjutkan di sebuah platform atau website.

2. Sarana Pertimbangan antara Iklan Internet atau Konvensional

Perhitungan CPI yang akurat dapat membandingkan apakah iklan di internet lebih efektif daripada di media konvensional seperti TV, media massa, maupun billboard. Jika eksposur yang perusahaan dari iklan konvensional lebih tinggi, tentu saja cost per impression serendah apapun akan lebih baik tidak usah Anda bayarkan.

3. Cocok untuk Eksposur Tinggi

Selain paham apa itu cost per impression, Anda juga harus mengetahui satu metode perhitungan biaya iklan lainnya, yakni cost per click (CPC). Berbeda dengan CPI yang menghitung biaya berdasarkan pemaparannya saja. 

CPC adalah salah satu metode perhitungan biaya iklan yang menghitung seberapa banyak pengunjung mengklik iklan Anda. Meski terbilang baik di atas kertas, namun biaya CPC cenderung mahal, apalagi jika click-through rate Anda tinggi. 

Click-through rate sendiri merupakan seberapa banyak orang yang melihat iklan Anda dan mengkliknya ke halaman yang Anda inginkan. Iklan dengan biaya CPC cenderung lebih Anda butuhkan jika ingin membuat orang-orang dengan kriteria yang tepat untuk mengklik iklan Anda. 

Tentu saja, hal ini berkebalikan dengan jika Anda menginginkan sebanyak mungkin orang untuk mengklik iklan atau setidaknya melihat iklan Anda. Maka dari itu, jika Anda lebih mementingkan eksposur, Anda dapat memilih apa itu cost per impression.

Cara Menghitung CPI

Terlepas dari penjelasan yang rumit mengenai apa itu cost per impression. Cara menghitung CPI sebenarnya tidak terlalu rumit. Ini adalah rumus ataupun perhitungan yang dapat Anda gunakan:

CPI = Biaya Iklan / Total Impression

Sebagai contoh, untuk menghasilkan iklan dengan 200.000 impression, Anda mengeluarkan uang sebesar Rp10.000.000,00. Maka, perhitungan CPI yang bisa Anda lakukan adalah sebagai berikut:

CPI = 10.000.000,00 / 200.000

CPI = Rp50,00

Namun, karena kebanyakan perhitungan CPI berdasar pada 1.000 impression. Maka, Anda dapat menyesuaikan dengan rumus selanjutnya, yakni sebagai berikut.

CPI = Biaya Iklan / (Total  impression / 1.000)

CPI = 10.000.000,00 / (200.000 / 1.000) = Rp50.000,00

Perhitungan ini bisa Anda terapkan dengan CPC. Anda hanya perlu mengganti variabel jumlah impresi dengan jumlah klik.

Cara Mengoptimasi CPI yang Efektif

Setelah dapat menghitung dan mengetahui apa itu cost per impression, Anda pasti telah menemukan bahwa biaya CPI yang Anda bayarkan sebenarnya kurang efektif. Ada beberapa aspek yang Anda dapat perhatikan untuk membuat investasi Anda memiliki dampak positif dan signifikan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Target Audiens yang Tepat

Meski dengan banyaknya orang yang melihat iklan Anda, bukan berarti mereka akan tertarik dengan apa yang Anda tawarkan. Maka dari itu, penargetan demografis yang tepat akan membuat biaya CPI makin optimal. Usahakan untuk melakukan survei agar Anda memiliki data mengenai calon pembeli dari produk atau jasa Anda.

2. Lakukan CTA yang Baik

Ketika audiens tertarik dengan iklan Anda, langkah selanjutnya adalah memastikan mereka akan menggunakan atau membeli produk. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan call-to-action yang baik.

Maka dari itu, sekadar membayar cost per impression tidaklah cukup. Anda juga harus memiliki ajakan yang baik agar pengguna tertarik menggunakan produk Anda.

Sudah Tahu Apa Itu Cost Per Impression?

Itulah ulasan mengenai apa itu cost per impression. Dari banyaknya metriks yang Anda harus perhatikan dalam melaksanakan kampanye digital, CPI adalah hal yang dapat membuat Anda tahu seberapa efektifnya penjualan Anda. Semoga dengan memahami CPI Anda semakin cermat dalam melakukan digital marketing, ya!

Dapatkan informasi serta tips bisnis dan performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Kategori
Performance Marketing Tips Bisnis

Apa itu Pay Per Click (PPC) dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Bagi seorang pejuang konten, memahami apa itu pay per click adalah sebuah kewajiban, karena berkaitan dengan target yang akan Anda hasilkan. Bahkan untuk membuat strategi terbaik, memahami cara menghitung PPC akan sangat membantu.

Memangnya apa hubungannya membuat konten dengan PPC? Kenapa PPC sangat penting bagi seorang konten kreator? Apakah perhitungan PPC selalu pakem dan pasti? Agar bisa memahami dan menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya Anda membaca artikel ini sampai habis!

Apa itu Pay Per Click?

Secara bahasa, pay per click bisa Anda artikan sebagai model pembayaran dari seberapa banyak klik yang terjadi. Hal tersebut mengacu pada iklan yang terpasang dalam media internet seperti Instagram, Google, dan juga Facebook. Ketiga platform tersebut juga menyediakan fitur pendukung lain untuk memaksimalkan iklan Anda.

Secara sederhana, yang dimaksud apa itu pay per click adalah bentuk digital marketing, di mana pengiklan harus membayar setiap kali iklan diklik oleh pengguna atau target audiensnya. Sehingga semakin banyak audiens masuk melalui iklan yang diklik dari konten atau tautan yang ada, semakin besar pula biayanya.

Memilih menggunakan iklan dengan metode pembayaran PPC lebih efektif, karena Anda hanya perlu membayar iklan yang benar-benar mendatangkan traffic. Namun, Anda tetap perlu memilih platform yang tepat sehingga standar fitur penargetan audiens akan bisa bekerja optimal.

Kenapa Pay Per Click itu Penting?

Seperti yang sudah Anda pelajari sebelumnya, sistem ini merupakan upaya terbaik dari sebuah platform untuk menguntungkan kedua belah pihak. Sehingga pemakaian dan kepercayaan terhadap platform tersebut juga akan meningkat. Namun selain itu, sebenarnya banyak alasan lain yang mendasari pentingnya sistem ini, seperti:

1. Mendatangkan Traffic Sesuai Niche Tertarget

Saat Anda mempelajari apa itu pay per click, Anda akan menyadari beberapa hal unik seperti fitur penargetan spesifik yang menjadi pendukung metode advertising ini. Sehingga situs tak hanya akan banjir traffic, namun potensi konversi leads untuk pemasang iklan juga semakin besar.

2. Menekan dan Mengoptimalkan Penggunaan Anggaran Promosi

Alasan berikutnya kenapa pay per click sangat penting adalah karena metode ini dapat menekan penggunaan anggaran promosi. Sehingga melalui fitur pendukung seperti penargetan sesuai kebutuhan, Anda bisa menjaring lead tertarget dengan lebih akurat.

3. Bebas dari Algoritma

Google menjadi salah satu mesin pencari yang paling banyak digunakan saat ini. Dalam Google sendiri terdapat algoritma, di mana Google akan memberikan rekomendasi terbaik dan relevan berdasarkan pencarian. 

Ketika menggunakan teknik SEO yang organik, tentu Anda membutuhkan usaha lebih keras agar konten Anda bisa sesuai dengan algoritma Google tersebut. Namun, ketika menggunakan pay per click, Anda tidak perlu bingung memikirkan algoritma. Karena PPC tidak terpengaruh. Sehingga Anda bisa menjangkau target lebih mudah.

4. Metode Analisa Secara Realtime

Sebagai pebisnis, sudah sewajarnya Anda penasaran seberapa efektif iklan yang sudah Anda pasang. Hal inilah yang menjadi cikal bakal metode analisa secara realtime, melalui sistem yang serba otomatis seperti PPC.

Kebanyakan platform seperti YouTube, Google, Instagram, dan lain sebagainya biasanya juga menyediakan dukungan fitur lain yang bisa muncul karena adanya sistem analisa realtime online ini.

Cara Menghitung Biaya PPC

Walaupun kebanyakan platform sudah menyediakan perhitungan dan analisa secara otomatis dan mendetail, namun mempelajari apa itu pay per click tak lengkap jika Anda tak bisa menghitungnya. Karena tujuan utama dalam perhitungan PPC ini adalah untuk menetapkan berapa anggaran yang harus Anda keluarkan untuk sebuah iklan.

Kebanyakan sumber akan menghitung CPC, untuk mengetahui anggaran yang harus ditanggung perusahaan. Mudahnya Anda bisa lihat rumus hitung CPC dan contoh kasus dibawah ini:

CPC = Jumlah Keseluruhan Biaya Iklan/Jumlah Klik yang Terjadi

Misal jika modal yang Anda keluarkan adalah Rp1.000.000, pada iklan yang mencapai 250 klik. Maka, jika Anda hitung dengan rumus tersebut akan muncul perhitungan seperti:

CPC = Jumlah Keseluruhan Biaya Iklan/Jumlah Klik yang Terjadi = Rp1.000.000,00/250 = Rp4.000,00

Jadi, dari perhitungan tersebut Anda tahu tiap klik iklan dari audiens, Anda harus mengeluarkan biaya iklan sebesar Rp4.000,00. Sehingga dengan angka tersebut Anda bisa tahu berapa banyak anggaran yang harus Anda siapkan untuk mencapai target lead masuk.

Cara Optimasi Iklan Pay Per Click!

Setelah Anda mempelajari apa itu pay per click dan cara menghitungnya. Selanjutnya, Anda harus memahami cara memanfaatkan dan memaksimalkan metode ini. Contohnya dengan menerapkan beberapa cara optimasi di bawah ini:

1. Lakukan Riset Keyword

Dalam membuat iklan yang berkualitas, media dan strategi saja tak cukup. Karena Anda harus memanfaatkan trend melalui pemilihan kata kunci yang Anda gunakan saat beriklan. Melakukan riset keyword akan membantu pemasangan iklan lebih optimal, dengan menggunakan kata kunci yang sedang hangat diperbincangkan.

Selain itu. Anda juga perlu menghindari kata kunci yang terlalu umum, karena risiko iklan tenggelam dengan artikel lain akan jauh lebih besar. Membuat iklan melalui kata kunci yang spesifik dan relevan, pastinya lebih mendukung iklan dalam menargetkan audience yang tepat.

2. Memanfaatkan Fitur Negative Keyword

Walaupun Anda sudah memahami apa itu pay per click dan menemukan keyword yang relevan. Namun, terkadang target audience yang kurang tepat masih bisa ikut terjaring. Hal tersebut bisa terjadi karena audience tersebut mencari kata kunci yang mirip, namun bukan produk yang Anda jual.

Keyword yang tidak sesuai tersebut bisa Anda sebut sebagai negative keyword. Anda juga bisa mencoba menghilangkannya untuk menghindari audiens yang tidak sesuai target.

3. Pahami Target Audience dari Produk atau Jasa

Sudah sewajarnya jika Anda ingin mendapatkan target audience yang berpotensi melakukan transaksi atau pembelian produk. Karena itu, banyak platform menawarkan fitur penargetan audience untuk memaksimalkan kegiatan kampanye yang Anda lakukan.

Sayangnya, untuk mendapatkan audience yang tepat, Anda harus memahami siapa target pasar dari produk tersebut lebih dulu. Bahkan untuk sebuah produk baru, Anda perlu melakukan iklan dengan beberapa tipe audience untuk mencari target pasar optimal untuk ke depannya.

4. Lakukan Iklan Secara Bertahap Sembari Terus Menganalisa

Walaupun Anda sudah merasa memahami apa itu pay per click serta sudah mengenal siapa target pasar Anda. Namun, bersikap gegabah berdasarkan asumsi akan merugikan bisnis. Meskipun anggaran yang perusahaan miliki sudah cukup besar, melakukan analisa secara berkala adalah hal yang penting.

Terutama jika yang Anda pasarkan adalah produk baru, pastinya butuh persiapan dan adaptasi lapangan yang lebih. Melakukan secara bertahap mulai dari modal kecil dan meneliti kondisi pasar, bisa meningkatkan peluang keberhasilan kampanye.

Sudah Paham Apa itu Pay Per Click?

Dari penjelasan tersebut Anda sudah tahu bahwa metode advertising PPC merupakan salah satu sistem yang dapat menguntungkan untuk bisnis. Karena itu, memahami apa itu pay per click pastinya akan membantu Anda dalam menentukan strategi pemasaran yang efektif dan sesuai target market!

Dapatkan informasi serta tips bisnis dan performance marketing lainnya hanya di Virus Media.