apa itu search engine marketing

Apa itu Search Engine Marketing (SEM) dan Kegunaannya?

Apa itu Search Engine Marketing? Pertanyaan ini menjadi topik pembicaraan yang selalu hangat di kalangan digital marketer. Terutama jika Anda belum bisa membedakan antara SEM dengan SEO. Keduanya merupakan teknik pemasaran online dengan media website, namun dengan cara kerja yang berbeda.

Apa itu Search Engine Marketing?

Search Engine Marketing (SEM) adalah teknik pemasaran digital dengan cara memasang iklan berbayar yang akan tampil di hasil pencarian. Jika Anda perhatikan, Search Engine Result Page (SERP) kerap menampilkan beberapa hasil teratas dengan simbol “Ad” kecil di sisinya.

Hasil seperti inilah yang dimaksud dengan SEM. Jadi, dengan memanfaatkan SEM, konten Anda bisa tampil di puncak hasil pencarian secara instan. Sehingga, peluang website Anda untuk mendapatkan kunjungan juga semakin besar. Teknik ini tentu saja sangat efektif jika dibandingkan dengan SEO.

Karena dalam SEO, Anda harus melakukan banyak optimasi jangka panjang untuk memenangkan kompetisi di hasil pencarian. Tak jarang, optimasi SEO menghabiskan waktu beberapa bulan bahkan tahun dengan biaya yang tidak sedikit pula. Itulah mengapa para pebisnis semakin melirik SEM sebagai teknik berpromosi.

5 Manfaat Search Engine Marketing

Setelah Anda memahami apa itu Search Engine Marketing, sekarang kita akan membahas beberapa manfaatnya. SEM terbukti dapat memberikan banyak manfaat untuk website bisnis, di antaranya yaitu:

1. Meningkatkan Trafik

Setiap pemilik website pasti mengharapkan trafik tinggi. Jika Anda hanya mengandalkan SEO, maka Anda harus berkompetisi dengan ribuan website lain yang menargetkan kata kunci serupa. Sedangkan dengan SEM, Anda bisa langsung menempati hasil teratas dan mendapatkan trafik besar secara instan.

2. Meningkatkan Konversi

Masih berkaitan dengan poin pertama. Semakin banyaknya pengunjung website Anda, maka secara otomatis Anda juga lebih berpeluang untuk menghasilkan konversi. Baik untuk menjual barang atau jasa, memperkenalkan brand baru, atau tujuan lainnya akan lebih mudah tercapai dengan SEM.

3. Lebih Cepat Membuahkan Hasil

SEO adalah teknik digital marketing organik, artinya Anda harus mendapatkan pengunjung dan menghasilkan konversi secara alami. Teknik ini tentunya tidak mudah karena memerlukan skill, waktu, dan biaya. Lain halnya dengan SEM yang menawarkan potensi traffic dan konversi yang jauh lebih cepat dan murah.

4. Bisa Memilih Target Audiens

Tidak seperti iklan konvensional yang terkesan random, iklan digital seperti SEM lebih tertarget dan terukur. Anda bisa mengetahui dengan rinci berapa banyak dan siapa saja orang yang melihat iklan. Selain itu, Anda juga bisa menentukan kepada siapa iklan tersebut harus ditampilkan agar tidak salah sasaran.

5. Biaya Relatif Lebih Hemat

Banyak miskonsepsi bahwa SEO lebih murah dari SEM. Alasannya tentu saja karena SEM adalah iklan berbayar, sedangkan SEO bersifat organik alias gratis. Akan tetapi, ada banyak indikator lain yang juga harus diperhatikan. Misalnya waktu dan tenaga yang dikeluarkan. Sehingga secara keseluruhan, SEM jelas lebih hemat.

Cara Menjalankan Search Engine Marketing

Tidak hanya menjawab apa itu Search Engine Marketing, artikel juga akan membahas langkah-langkah dasar untuk menjalankannya. Walaupun menyimpan potensi yang besar, SEM tidak akan membuahkan hasil tanpa eksekusi yang tepat. Oleh karena itu, Anda perlu menerapkan langkah-langkah di bawah ini:

1. Menentukan Goal Iklan

Setiap upaya pemasaran harus memiliki goal alias tujuan yang spesifik. Beberapa di antaranya yaitu:

  • Menjual barang atau jasa.
  • Memperkenalkan perusahaan atau produk baru.
  • Mendapatkan pengguna baru.
  • Menawarkan diskon, event, atau penawaran terbatas.

Tentukan tujuan Anda secara spesifik agar iklan Anda membuahkan hasil yang memuaskan.

2. Riset Kata Kunci

Kata kunci adalah senjata utama dalam SEO dan SEM. Setelah mengetahui tujuan iklan Anda, maka langkah selanjutnya adalah mencari kata kunci yang tepat. Ada banyak tools yang bisa Anda manfaatkan untuk riset kata kunci, seperti Ubersuggest, Semrush, Ahrefs, dan masih banyak lagi.

Jika pengguna mencari informasi di Google dengan kata kunci yang sudah Anda pilih, maka iklan Anda akan ditampilkan pada pengguna tersebut. Kata kunci berfungsi sebagai filter relevansi untuk memastikan bahwa iklan Anda ditampilkan pada target audiens yang tepat.

3. Menyusun Judul Iklan

Bermodalkan goal dan kata kunci, Anda dapat melanjutkan dengan menyusun judul iklan. Konsep materi harus memuat beberapa poin di bawah ini:

  • Spesifikasi atau keunggulan produk.
  • Kata kunci.
  • Persuasi berisi ajakan atau bujukan.

Bagian ini merupakan yang paling menantang. Anda harus memadatkan ketiga poin di atas menjadi sebuah kalimat singkat. Seperti yang Anda ketahui, ruang untuk teks di iklan pencarian Google sangat terbatas. Teks yang terlalu panjang akan secara otomatis terpotong. Sehingga tidak akan efektif untuk pemasaran.

Misalnya jika Anda ingin menawarkan jasa SEM lewat website dengan memanfaatkan iklan pencarian Google. Anda bisa menggunakan kalimat seperti Apa itu Search Engine Marketing?” dengan tambahan kalimat persuasi di belakangnya.

4. Membuat Konten Iklan

Campaign Anda tidak selesai hanya pada klik. Setelah pengguna klik iklan Anda, maka mereka akan diarahkan ke konten website. Di sinilah fase campaign yang paling menentukan. Di dalam konten tersebut, Anda harus mampu menjawab pertanyaan pengguna sekaligus merayu pengguna untuk membeli produk Anda.

Mayoritas marketer menggunakan strategi soft-selling di dalam konten. Strategi ini merupakan teknik berjualan secara halus dengan menyampaikan informasi terlebih dahulu sebelum melakukan penawaran. Kemudian, di bagian tengah atau akhir artikel, sisipkan Call to Action (CTA) untuk merayu pengguna dengan produk Anda.

Akan tetapi, Anda juga tetap bisa membawa pengguna langsung ke landing page ataupun halaman penawaran. Teknik ini cukup banyak digunakan oleh para digital marketer, terutama untuk jenis kata kunci transaksional yang memang bertujuan untuk mencari barang atau jasa tertentu di pencarian Google.

5. A/B Testing

Anda harus rutin melakukan evaluasi terhadap campaign SEM yang Anda jalankan. Secara periodik, periksa performa iklan Anda dan bandingkan dengan pengiklan lain dengan kata kunci yang sama. Anda juga perlu melakukan riset kata kunci ulang untuk menargetkan kata kunci lain yang lebih potensial.

Selain judul iklan, Anda juga perlu melakukan A/B testing di sisi konten. Perhatikan bagaimana interaksi pengguna dengan konten, berapa lama pengguna berada di konten Anda, dan berapa tingkat konversi konten tersebut. Kemudian, lakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas konten agar lebih memuaskan.

Jangan ragu pula untuk bereksperimen dengan ide-ide baru. Implementasikan ide Anda dan bandingkan performanya dengan strategi sebelumnya. Teknik inilah yang disebut dengan A/B testing. Tujuannya, tentu saja untuk menemukan formula pemasaran terbaik untuk beriklan dengan SEM.

Sudah Mengerti Apa itu Search Engine Marketing?

SEM terbukti ampuh untuk pemasaran online via Google Search. Melalui biaya dan usaha yang relatif efisien, Anda bisa langsung menempati puncak hasil pencarian, mendapatkan banyak trafik, dan menghasilkan banyak konversi. Jadi, apakah Anda sudah memahami apa itu Search Engine Marketing?

Dapatkan informasi serta performance marketing lainnya hanya di Virus Media.

Like this article? Share this article now!

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin