apa itu micro influencer

Apa Itu Micro Influencer? Kelebihan, Kekurangan, serta Tips Memilihnya

Istilah influencer pasti sudah tidak lagi asing bagi kamu yang rajin menggunakan media sosial. Apakah kamu tahu bahwa influencer itu terbagi ke dalam beberapa tingkatan berdasarkan jumlah pengikutnya? Lantas, apa itu micro influencer? Berapa jumlah pengikutnya? Simak untuk mendapatkan penjelasan lengkapnya!

Apa Itu Micro Influencer?

Tingkatan yang membedakan seorang influencer satu dengan yang lain seringkali akan bergantung dari jumlah pengikut yang mereka miliki. Ada seorang influencer yang bisa memiliki jutaan followers, namun ada pula yang pengikutnya hanya beberapa ribu orang saja.

Secara singkat, micro influencer adalah seorang influencer yang jumlah pengikutnya berada di antara 10.000 orang hingga 100.000 orang. Tingkatan ini lebih tinggi daripada nano influencer yang pengikutnya berada di bawah 10.000 orang, namun lebih rendah daripada macro influencer.

Umumnya, para influencer berani membuat konten dalam segala macam topik, meskipun isinya tidak mendalam. Sementara itu, influencer mikro cenderung akan memiliki topik konten yang terbatas. Namun, isi kontennya cenderung lebih dalam dan mendetail.

Kelebihan Micro Influencer

Setelah mengetahui apa itu influencer, kamu juga harus tahu setiap kelebihannya. Ada bermacam-macam kelebihan dari influencer skala kecil yang bisa menaikkan reputasi suatu merek dari produk atau layanan. Di bawah ini adalah penjelasan mengenai beberapa kelebihan influencer mikro tersebut:

1. Lebih Dekat dengan Pengikutnya

Jumlah followers yang sedikit membuat influencer mikro bisa mendengar pendapat masyarakat yang mengikutinya. Karena itu, umumnya influencer mikro akan memiliki interaksi yang lebih mendalam dengan pengikutnya. Melalui interaksi mendalam ini, mereka pun dapat lebih mengerti pendapat followers.

Apabila ada pertanyaan atau saran dari pengikut, influencer skala kecil akan menanggapinya dengan jujur dan terbuka. Brand yang dirinya promosikan pun akan lebih terlihat nyata dan jujur di mata pengikutnya, sehingga bisa menumbuhkan perkembangan bisnis.

2. Umpan Balik yang Lebih Bermakna

Umpan balik pada sebuah konten bisa menjadi bahan evaluasi terhadap apa yang telah seorang micro influencer lakukan. Macro influencer cenderung hanya peduli terhadap berapa banyak orang yang menyukai dan membagikan konten buatan mereka. Berbeda dengan influencer mikro dengan pengikut yang lebih sedikit. 

Mereka cenderung akan sangat memperhatikan umpan balik berupa pendapat dan saran penonton. Karena melalui saran tersebut mereka dapat menghasilkan konten yang lebih menarik minat dan perhatian audiens.

3. Adanya Nuansa Autentik atau Original

Setelah memahami apa itu micro influencer, kamu pasti menyadari bahwa influencer berskala kecil tidak boleh mudah terpengaruh oleh popularitas. Influencer mikro tersebut harus terus mampu memberikan originalitas dalam konten-konten yang dia buat untuk pengikutnya. Karena tanpa hal tersebut mereka tidak dilirik orang.

Oleh karena itu, umumnya mereka akan memiliki nuansa yang lebih autentik dan tidak hanya sekedar mengikuti orang lain yang sudah populer. Apalagi, adanya keaslian dan kreativitas yang influencer tunjukkan dalam kontennya dapat menaikkan reputasi di mata para pengikutnya.

4. Bisa Menjangkau Audiens dengan Niche Spesifik

Calon pembeli dengan sifat yang lebih spesifik seringkali tidak mendapat perhatian yang cukup dari golongan influencer besar. Padahal mereka ini dapat kamu jadikan calon konsumen atau target pasar yang menguntungkan. Disinilah letak influencer mikro sebagai penarik perhatian audiens yang spesifik itu.

5. Tingkat Engagement Bisa Menjadi Sangat Tinggi

Dalam pembahasan tentang apa itu micro influencer, kamu mungkin sempat memikirkan seperti apa tingkat engagement atau ketertarikan audiens dalam kontennya. 

Meskipun jumlah pengikut seorang influencer mikro terbilang sedikit, namun tingkat engagement mereka umumnya tergolong lebih tinggi ketimbang influencer besar. Hal tersebut dapat terjadi, karena jumlah followers tidak bisa menjadi patokan tingkat engagement

Selain itu, kombinasi dari umpan balik yang berguna, interaksi influencer dengan pengikutnya, serta originalitas konten juga menjadi faktor yang sangat berpengaruh. Jika ketiga kelebihan itu digabungkan, lalu kamu tambah dengan promosi yang tepat, maka tingkat engagement konten pasti akan semakin menguntungkan bisnis.

Kekurangan Micro Influencer

Setiap bentuk metode promosi tentu memiliki kelemahan tersendiri, begitu pula ketika kamu menggunakan jasa influencer mikro. Karena itu, setelah mengetahui apa kelebihan micro influencer. Berikut ini adalah beberapa kelemahan influencer mikro yang wajib kamu ketahui:

1. Sulit Menyasar Audiens yang Lebih Luas

Ingat, tipe followers yang terdapat pada akun micro influencer adalah orang-orang dengan niche yang spesifik. Konten-konten yang mereka buat juga cenderung menyasar kelompok tertentu saja. Audiens yang lebih luas dan umum bisa jadi tidak menunjukkan ketertarikan pada konten tersebut.

Karena influencer mikro umumnya hanya dapat mendatangkan sedikit calon pembeli, kecuali jika kamu meminta bantuan lebih dari satu influencer.

2. Topik pada Konten Seringkali Terbatas

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, influencer jenis ini hanya membuat konten dengan topik tertentu saja. Jenis influencer ini cenderung membatasi konten mereka pada topik-topik yang sudah mereka kuasai. Karena itu, mereka cenderung sulit untuk mengundang audiens baru dan menumbuhkan komunitasnya.

Misalnya, terdapat seorang micro influencer yang suka membuat konten kuliner. Dia dapat kamu andalkan dalam memasarkan produk-produk makanan dan camilan. Namun, karena topiknya yang terbatas, konten dengan topik lain seperti destinasi wisata atau obat-obatan akan sulit untuk mereka promosikan.

3. Promosi Brand Bisa Jadi Kurang Efektif

Brand awareness atau kesadaran terhadap adanya suatu merek ialah aspek penting dalam dunia bisnis. Karena itu, badan-badan usaha rajin melakukan pemasaran dalam berbagai bentuk supaya banyak calon pembeli mengetahui keberadaannya dan berminat untuk menjadi pelanggan loyal.

Namun, karena influencer skala kecil memiliki audiens yang terbatas, hal ini bisa menjadi penghalang dalam menyebarkan brand awareness bisnis kamu. Jumlah pengikut yang tergolong kurang akan mengurangi efektivitas promosi produk kamu kepada calon konsumen.

Tips Memilih Micro Influencer untuk Bisnis

Setelah kamu mengetahui apa itu micro influencer, beserta kelebihan dan kelemahannya, kamu mulai bertanya-tanya. Seperti, bagaimana cara memilih seorang influencer untuk bisa diajak bekerja sama? Untungnya, ada beberapa tips mudah yang dapat kamu ikuti seperti berikut ini:

  • Ketahui media sosial apa yang micro influencer itu gunakan, apakah dia memakai Twitter, Instagram, Facebook, atau YouTube.
  • Cari influencer yang audiensnya merupakan target pasar dari produk yang kamu tawarkan, supaya tingkat engagement bisa lebih maksimal.
  • Perhatikan konten yang influencer mikro pernah buat, agar kamu tahu apakah dia bisa membuat konten promosi yang layak atau tidak.
  • Jika mungkin, utamakan influencer yang sanggup bekerja cepat demi menghemat waktu. Namun, kamu tetap harus memberinya ruang untuk berkarya.
  • Cari tahu riwayat influencer tersebut. Pastikan mereka memiliki citra yang baik, sehingga tidak akan merusak nama baik bisnis milikmu.

Sudah Paham Tentang Apa Itu Micro Influencer?

Itulah penjabaran lengkap tentang apa itu micro influencer, beserta kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki. Kesimpulannya, dalam memilih influencer kamu harus mencari yang sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan bisnis. Pastikan influencer sudah terpercaya dan dapat kamu andalkan.

Dapatkan berbagai tips bisnis dan informasi seputar KOL management hanya di Virus Media.

Like this article? Share this article now!

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin