apa itu macro influencer

Apa Itu Macro Influencer dan Keuntungannya dalam Bisnis?

Influencer marketing adalah satu dari banyak bagian strategi pemasaran media sosial yang paling banyak digunakan perusahaan. Jenis influencer ini terbagi menjadi lima, yakni mega, macro, mid-tier, micro, dan nano. Dalam artikel kali ini, kami akan menjelaskan sedikit apa itu macro influencer dan manfaatnya untuk bisnis.

Apa Itu Macro Influencer?

Menurut laman Peer to Peer Marketing, macro influencer adalah sekelompok orang terkenal, seperti selebritas atau tokoh media sosial yang memiliki lebih dari 100 ribu followers.

Karena memiliki followers banyak dan aktif melakukan percakapan dengan para pengikutnya, influencers memiliki kekuatan untuk mendorong para pengikutnya untuk menggunakan produk atau layanan yang dia rekomendasikan.

Influencers ini lah yang dicari perusahaan atau merek untuk membantu mereka mencapai tujuan yang mereka harapkan, seperti brand awareness, meningkatkan penjualan, atau menjangkau audiens yang jauh lebih besar.

Kelebihan Macro Influencer

Berkolaborasi dengan macro influencer akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan atau merek, seperti berikut:

1. Relevansi

Untuk bisa menjadi macro influencer membutuhkan banyak waktu dan tenaga untuk mendapat jumlah followers yang banyak. Biasanya, mereka hanya membagikan konten-konten yang sesuai dengan branding diri mereka masing-masing.

Maka dari itu, mereka cenderung memilih postingan sponsor atau endorsement yang sesuai dengan niche mereka. 

Sebagai pemilik usaha, kamu bisa memilih influencers yang sesuai dengan target audiens kamu. Influencers bisa tetap menjaga konsistensi jenis konten yang mereka unggah, di lain sisi, kamu akan menjangkau audiens yang lebih luas dari followers mereka.

2. Engagement yang Tinggi

Selain menjangkau audiens yang lebih luas, kamu juga bisa menghasilkan engagement yang lebih tinggi melalui postingan yang dipromosikan oleh influencer. Bentuk engagement ini bisa berupa likes, comments, klik tautan, dan share

3. Professional

Influencers yang masuk kategori makro biasanya memiliki tim kreatif khusus untuk membuat konten yang menarik. 

Saat perusahaan atau sebuah merek mengajukan permohonan kolaborasi, biasanya mereka akan langsung bergerak cepat untuk membuat brief pekerjaan, seperti rekomendasi desain konten, penulisan, timeline, dan lain sebagainya.

Hal ini memang sengaja mereka lakukan untuk mendapat kesan profesionalisme dari perusahaan dan bentuk rasa hormat terhadap pekerjaan mereka yang sudah mereka lakukan selama bertahun-tahun.

Kekurangan Macro Influencer

Sayangnya, berkolaborasi dengan influencer tidak seindah yang kamu bayangkan. Saat mengajukan permohonan kerjasama, mungkin kamu akan menemukan banyak kekurangan, seperti:

1. Harga Jasa Endorse Mahal

Seperti yang kamu tahu, macro influencers memiliki rentang followers 100 ribu hingga 1 juta. Jumlah tersebut tidak mereka dapatkan secara gratis, butuh waktu bertahun-tahun aktif memposting konten menarik dan informatif. 

Karenanya, harga kerjasama untuk mengendorse mereka jauh lebih mahal daripada micro influencers yang hanya memiliki followers maksimal 100 ribu.

Meski mahal, dampak kerjasama yang mereka berikan kepada perusahaan atau merek sepadan dengan harga yang kamu keluarkan. Seperti kenaikan jumlah followers, peningkatan penjualan, engagement, traffic, dan sebagainya.

2. Kepercayaan yang Minim

Macro influencer memang memiliki jumlah followers yang banyak. Sayangnya, karena terlalu sering menerima endorsement atau kerjasama, followers mereka tidak lagi melihat kepercayaan atas produk yang mereka promosikan atau rekomendasikan.

Siasatnya, kamu bisa lebih selektif memilih influencer yang memiliki kepribadian dan karakter yang sesuai dengan persona brand kamu. Setelah itu, pastikan juga influencer tersebut memiliki image yang baik dan dipercaya para followers-nya.

Tips Memilih Macro influencer yang Tepat untuk Bisnis

Setelah yakin ingin menggunakan jasa influencer, kali ini kami akan membagikan tips bagaimana memilih macro influencer yang tepat untuk bisnis kamu, seperti berikut:

1. Ketahui Siapa Target Audiensmu

Sebelum membuat strategi kampanye influencer, kamu harus tahu siapa audiens bisnis kamu. Untuk mengetahuinya, kamu bisa jabarkan profil audiensmu mulai dari jenis kelamin, usia, lokasi, pendidikan, hobi, dan kesukaan.

Setelah itu, cari tahu mereka aktif di platform media sosial apa, Instagram, Facebook, TikTok, YouTube, atau Twitter? Setelah mengetahui ini, kamu bisa lanjut ke langkah selanjutnya.

2. Bentuk Promosi

Setelah itu, kamu tentukan bentuk promosi seperti apa yang ingin kamu lakukan bersama influencer. Apakah bentuk postingan foto, video, rekomendasi, atau ulasan? Setiap bentuk promosi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi sesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan kamu.

3. Mengumpulkan Daftar Influencers

Setelah mengetahui siapa target audiens dan bentuk promosi seperti apa yang akan dilakukan, sekarang waktunya kamu untuk mengumpulkan nama-nama influencers berdasarkan standar kamu. Bisa berdasarkan jumlah followers, niche, karakter, dan sebagainya.

Kumpulkan nama-nama influencers yang kamu temukan di dalam tabel Excel atau aplikasi yang kamu gunakan saat ini. Pastikan kamu menyimpan lebih dari 10 nama influencer, karena nantinya kita akan mempersempit daftar nama tersebut sampai kamu menemukan influencer yang tepat.

4. Riset dan Analisa Influencer

Jangan langsung menghubungi nama-nama influencer yang sudah kamu kumpulkan. Kamu perlu melakukan riset dan analisa performa dari setiap postingan yang mereka unggah selama ini.

Untuk mengetahui performa setiap influencer, kamu bisa menggunakan tools social media analytics seperti HootSuite, Sprout Social, dan Socialbakers.

Alternatif dari alat di atas, kamu bisa mengecek profil influencers Instagram di Inflact. Di sini, kamu hanya tinggal masukkan username influencer, lalu kamu bisa melihat performa media sosialnya dalam 30 hari terakhir.

Atau, kamu bisa menggunakan website analisa.io untuk melihat analisa performa media sosial Instagram dan TikTok dari influencers yang ingin kamu gunakan.

5. Hubungi Influencer Secara Langsung

Setelah mendapat gambaran kasar performa setiap postingan dari setiap influencers, sekarang kamu bisa langsung menghubungi influencer yang masuk daftar “hijau.”

Di sini, kamu bisa bertanya langsung performa konten promosi yang sudah mereka lakukan, biaya kerjasama, bentuk kolaborasi, dan informasi penting lainnya yang perlu kamu tahu tentang mereka.

Dari data-data tersebut, kamu bisa mempersempit lagi daftar influencer yang masuk kriteria yang kamu cari. Jika sudah, kamu bisa langsung bernegosiasi harga dan memulai kampanye social media influencer dengan mereka.

6. Menggunakan Jasa Agensi Influencer Marketing

Jika kamu tidak memiliki waktu dan tim khusus untuk meriset setiap influencers, kamu bisa gunakan jasa agensi influencer yang bisa kamu temukan di mesin pencarian Google atau media sosial Instagram dan TikTok.

Biasanya, agensi influencer marketing sudah memiliki data lengkap dan bisa memberi  rekomendasi influencer sesuai dengan kriteria yang kamu inginkan. Menariknya, mereka menawarkan paket influencer dengan harga yang jauh lebih menarik. Jadi, kamu bisa menggunakan lebih dari 2 influencer dengan harga yang sangat bersahabat.

Tertarik Menggunakan Macro Influencer?

Bekerjasama dengan macro influencer adalah investasi terbaik untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan bisnis kamu. Biasanya, influencer yang masuk kategori makro ini memiliki tim kreatif dan peralatan profesional untuk menunjang kegiatan layanan promosi mereka.Semoga setelah membaca artikel tentang apa itu macro influencer ini membantu kamu dan tim menemukan seorang influencer yang tepat yang akan membantu kamu mencapai target yang ingin kamu tuju.

Dapatkan berbagai tips bisnis dan informasi seputar KOL management hanya di Virus Media.

Like this article? Share this article now!

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin