Zaman yang semakin canggih membuat banyak cara mengoptimalkan teknologi digital akhir-akhir ini, salah satunya adalah dengan media website. Nah, sebelum membuat sebuah website, Anda perlu tahu ada 2 jenis website yang ada, yaitu website dinamis dan website statis. Apa itu website statis? Berikut ini penjelasan lengkapnya!
Contents
Pengertian Website Statis
Website statis adalah jenis website yang tersusun dengan menggunakan konten atau isi yang berupa default atau layout. Artinya, isi dan konten dari website ini tidak akan berubah sama sekali. Berbeda dengan website dinamis yang memiliki admin dan team khusus untuk mengupdate informasi setiap waktu, website statis adalah kebalikannya.
Contohnya, jika website dinamis dibuat menggunakan bahasa pemrograman seperti Java, PHP, ASP, dan lain-lain, website statis hanya menggunakan CMS (Content Management System).
Hal ini membuat konten website statis akan sulit untuk dirubah. Jika pada website dinamis, Anda sudah memiliki tools untuk menambah, mengubah, dan menghapus konten. Maka pada website dinamis, jika Anda ingin mengubah, menambah, maupun menghapus sebuah konten, Anda harus melakukannya pada codingan utama web.
Zaman sekarang, hampir semua website berjenis website dinamis, karena cenderung beriringan erat dengan digital marketing. Yang artinya informasi maupun konten pada sebuah website akan berubah seiring berjalannya waktu. Namun, bukan berarti website statis tidak memiliki kelebihan dibanding website dinamis.
Contoh Website Statis
Pada umumnya, website statis dibuat dengan alasan kegunaannya yang tidak berinteraksi dengan pengunjung dan hanya sebatas memberikan informasi yang itu-itu saja. Contoh dari website statis yang mungkin Anda ketahui dan lihat pada saat membuka internet adalah sebagai berikut:
1. Website untuk Profile Bisnis
Contoh pertama kegunaan website statis, yakni untuk profile suatu perusahaan bisnis. Walaupun banyak juga perusahaan yang menggunakan website dinamis untuk profilnya, namun tidak sedikit pula perusahaan bisnis yang memiliki website statis untuk bisnis mereka.
2. Landing Page Sederhana
Contoh kedua dalam penggunaan website statis adalah landing page atau home yang tidak memiliki interaksi kepada pengunjung. Seperti mengisi form dan masuk ke dalam bagian-bagian website.
Ciri-Ciri Website Statis
Selanjutnya, sebelum membuat website statis, Anda perlu mengenal ciri-ciri dari website jenis ini terlebih dahulu. Nah, berikut ciri-ciri website statis yang bisa Anda ketahui:
1. Bahasa Pemrograman yang Sederhana
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, website statis menggunakan bahasa pemrograman sederhana, karena tidak memiliki flow yang rumit seperti website dinamis.
Membuat website statis biasanya hanya terdiri dari beberapa struktur, sehingga hanya butuh bahasa pemrograman yang sederhana saja. Contoh bahasa pemrogramannya, antara lain HTML untuk struktur dan layout dari websitenya, serta bahasa CSS untuk menambahkan aksesoris dan menghias struktur.
2. Tidak Menggunakan Database
Karena tidak berfungsi dan tidak bekerja untuk berinteraksi dengan pengunjung, maka website statis tidak perlu menggunakan database. Database pada program berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan data-data yang dimasukkan oleh pengunjung terhadap website.
Maka sebab itu, jika tidak ada interaksi pada website, artinya tidak ada juga database yang Anda perlukan.
3. Menggunakan Script untuk Merubah Konten
Jika Anda bertanya-tanya apa itu website statis? Maka ingatlah ciri-ciri utama selanjutnya dari website jenis ini adalah kontennya yang tidak bisa dirubah secara manual dari halaman jadi. Jika Anda ingin mengubah sesuatu, maka Anda harus merubah strukturnya dari bahasa pemrograman.
Contohnya, mari kita ibaratkan tampilan jadi website adalah sebuah front stage dan kodingan website adalah sebuah backstage.
Jika pada website dinamis Anda ingin merubah konten, maka Anda bisa merubahnya langsung dari front stage. Namun, jika pada website statis, maka Anda perlu melakukannya di backstage.
4. Konten yang Jarang Update
Ciri-ciri website statis selanjutnya yang perlu Anda tahu adalah kontennya yang jarang update. Biasanya, konten atau isi yang ada pada website statis pun bukanlah isi yang harus di update berulang-ulang. Sehingga, jika konten website statis tidak berubah pun tidak masalah.
Ciri-ciri informasi yang selalu ada pada website statis adalah informasi seperti profil, kontak perusahaan, maupun informasi lain yang potensi berubahnya cukup kecil.
Kelebihan Website Statis
Setelah mengetahui tentang apa itu website statis dan apa saja ciri-ciri khususnya. Ada beberapa kelebihan yang Anda dapatkan jika membuat website statis baik itu sebagai programmernya, maupun sebagai client atau pengguna website. Inilah beberapa kelebihan tersebut:
1. Pembuatan Websitenya Mudah dan Cepat
Seperti halnya pembuatan website, memang akan memakan waktu banyak, tergantung dari skill Anda sebagai programmer. Tapi, jika Anda bandingkan dengan waktu pembuatan website dinamis, maka website statis memiliki waktu pembuatan yang lumayan cepat dan mudah.
Pembuatan website statis pun sangat cocok Anda gunakan sebagai pembelajaran membuat website untuk Anda para pemula. Hal ini menyangkut ciri-ciri yang sudah terbilang sebelumnya. Bahasa pemrograman yang seringkali terpakai untuk membuat website statis pun cukup mudah, yaitu HTML dan CSS.
2. Cara Kerjanya yang Sederhana
Tidak seperti website dinamis yang memiliki flow yang cukup rumit dan banyak karena kemungkinan-kemungkinan interaksi para pengunjung terhadap websitenya, website statis tidak memiliki cara kerja yang ribet.
Karena tidak bisa berinteraksi dengan pengunjung, maka proses dan cara kerja website statis ini pun cukup mudah. Client hanya perlu melakukan request dan server akan meresponnya dengan menampilkan data serta informasi yang ada.
3. Pengembangannya yang Lebih Mudah
Karena pada dasarnya website statis hanya dibuat untuk mengakses informasi yang tidak berubah-ubah. Maka, pengunjung website statis ini cenderung lebih sedikit jika Anda bandingkan dengan website dinamis.
Maka dari itu, sebagai programmer, pengembangan website statis pun tidak akan terlalu sulit. Tidak banyak perubahan yang akan Anda lakukan dan Anda pun tidak akan merasakan traffic yang tinggi pada website statis.
4. Hemat Biaya
Berhubungan dengan pengembangan yang lebih mudah, karena tidak akan membawa banyak pengunjung. Sehingga, traffic yang ada pada website ini jauh lebih sedikit, artinya Anda juga akan hemat biaya.
Berbeda dengan website dinamis, website statis tidak memerlukan domain yang terlalu mahal, dan biaya operasional yang terlalu banyak.
Kekurangan Website Statis
Selanjutnya dalam pembahasan tentang apa itu website statis, Anda juga perlu mengetahui apa saja kekurangan yang mungkin timbul, jika Anda membuat sebuah website statis. Berikut ini penjelasannya:
1. Fungsional Terbatas
Zaman sekarang, dunia digital memang semakin gencar dipakai oleh semua perusahaan, apalagi perusahaan jual beli untuk mempercepat transaksi jual beli mereka. Nah, hal ini menjadi kekurangan pertama dari website statis, karena website ini tidak mungkin berinteraksi dengan pelanggan.
2. Maintenance Harus Orang Berpengalaman
Karena setiap perubahan harus dirubah dari codingan, maka setiap perubahan yang Anda inginkan harus melalui orang yang berpengalaman dalam coding atau developernya langsung. Sehingga, hal ini akan memakan waktu lama dan cukup ribet.
Lebih Suka Website Statis atau Dinamis?
Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang apa itu website statis. Dari penjelasan di atas, manakah yang lebih Anda sukai?
Dapatkan berbagai informasi tentang tips bisnis dan informasi website development lainnya hanya di Virus Media.