Apa itu retargeting? Mungkin Anda sering bertanya terkait istilah ini dalam eksekusi iklan digital. Pada dasarnya, metode satu ini bisa dikatakan sebagai strategi optimasi kampanye marketing agar target audiensnya terarah sesuai dengan jenis produk.
Namun, untuk memulainya, Anda perlu meriset serta menganalisis target audiens yang sebelumnya telah Anda tentukan. Kemudian, melalui riset ini, barulah Anda bisa menentukan target baru untuk optimasi kampanye digital. Bagi Anda yang penasaran tentang metode penargetan iklan ini, simak artikel berikut sampai habis!
Contents
Apa itu Retargeting?
Retargeting adalah sebuah metode untuk melakukan penargetan ulang terhadap audiens yang telah berinteraksi pada situs maupun iklan digital. Tujuan dari metode ini, yaitu sebagai langkah optimasi kampanye digital internet, agar target marketnya tepat sasaran sesuai dengan data analisis audiens.
Pada dasarnya, proses dalam retargeting tidak terlalu berbeda ketika Anda hendak membuat iklan digital untuk pertama kali. Namun, pada metode penargetan ulang Anda perlu lebih memfokuskan tools target audiens tertentu yang terarah dan sekiranya berpotensi untuk melakukan pembelian produk.
Jenis Retargeting
Setelah mengetahui apa itu retargeting, berikut ini jenis-jenisnya yang wajib Anda ketahui. Simak penjelasan lengkapnya:
1. Pixel Based Retargeting
Pixel based retargeting adalah jenis penargetan iklan yang paling sering digunakan. Penargetan iklan ulang berbasis pixel memungkinkan Anda untuk menayangkan iklan kepada audiens yang bersifat anonim.
Jadi, ketika audiens mengunjungi iklan yang Anda tayangkan di halaman tertentu yang di dalamnya, maka cookie browser akan tersimpan otomatis sebagai informasi.
Setelah itu, cookie tersebut akan menampilkan tayangan iklan kepada audiens lain berdasarkan jenis aktivitas yang mereka lakukan sebelumnya dalam iklan yang Anda pasang. Tujuannya, yakni untuk menarik kembali audiens untuk melakukan pembelian produk.
2. List Based Retargeting
List based retargeting merupakan jenis penargetan ulang klan menggunakan alamat email konsumen. Jadi, Anda perlu mengumpulkan serta mengelola daftar kontak dari pelanggan yang Anda miliki untuk meningkatkan potensi penjualan.
Dalam hal ini, Anda perlu mengunggah daftar email konsumen ketika membuat kampanye marketing di media sosial, seperti Facebook serta Instagram. Nantinya, platform tersebut akan melakukan proses retargeting audiens iklan berdasarkan dari alamat email yang tercantum di dalamnya.
Manfaat Retargeting
Setelah mengetahui apa itu retargeting dan juga fungsinya, tentu Anda penasaran apa fungsi metode ini bagi kampanye marketing? Karena itu, berikut adalah manfaat yang akan Anda dapatkan dari metode penargetan ulang iklan:
1. Menghemat Bujet Iklan
Metode retargeting akan memaksimalkan potensi iklan 10 kali lipat agar dapat tampil secara optimal dengan audiens yang tertarget secara spesifik. Sehingga, iklan yang seharusnya tayang terus menerus dengan biaya yang mahal dapat terminimalisir. Hasilnya, budget periklanan pun menjadi jauh lebih hemat.
2. Menciptakan Brand Awareness
Melalui retargeting ads, Anda dapat menciptakan brand awareness dengan lebih optimal. Sebab, audiens iklan akan melihat nama produk, brand, konten, hingga slogannya secara berulang-ulang. Sehingga, Anda bisa menayangkan iklan kepada audiens untuk memberi kesan pertama yang akan membuat mereka penasaran.
Meskipun proses retargeting tidak selalu berujung pada sebuah transaksi pembelian, namun iklan yang tayang akan meninggalkan kesan kuat di benak audiens. Sehingga, jangkauan produk Anda jadi lebih luas dan brand awareness pun jadi lebih optimal.
3. Meningkatnya Potensi Penjualan
Terakhir, manfaat dari retargeting adalah sebagai metode yang sangat efektif untuk proses peningkatan potensi penjualan produk. Iklan yang tertarget secara optimal akan menghasilkan target konsumen yang berpotensi untuk melakukan pembelian.
Ini terjadi karena target iklan terbentuk berdasarkan fakta real yang terkait dengan data asli konsumen yang menyukai jenis produk tertentu. Sehingga, Anda hanya perlu menyesuaikannya dengan jenis bisnis yang Anda kelola.
Selain itu, penargetan ulang mempunyai data konsumen dari berbagai platform iklan. Jadi, insight yang terkumpul juga mencakup jangkauan konsumen yang luas. Jadi, iklan dapat tampil secara optimal dan produk yang Anda tawarkan juga berpotensi terjual dengan jumlah yang masif.
Cara Optimasi Retargeting Iklan
Setelah Anda mengetahui apa itu retargeting, jenis, dan manfaatnya. Berikut adalah cara untuk optimasi penargetan iklan agar tayangan iklan jauh lebih optimal. Simak penjelasan lengkapnya:
1. Buat Segmentasi Audiens Secara Maksimal
Saat ini banyak sekali platform iklan yang menawarkan fitur segmentasi audiens. Sehingga, Anda dapat mengelompokkan serta menganalisis setiap karakter audiens berdasarkan pada perilaku mereka ketika mengakses platform internet.
Berdasarkan hal ini, Anda nantinya dapat membuat sebuah strategi penargetan iklan berdasarkan segmentasi audiens dari platform periklanan tersebut. Selain itu, lakukan juga pelacakan secara maksimal terkait halaman atau produk tertentu yang berpotensi menggiring keinginan audiens untuk mengakses iklan Anda kembali.
2. Buat Iklan Berdasarkan Jenis Konten Terpopuler
Strategi optimasi target iklan yang mampu memaksimalkan potensi ads dalam kampanye marketing adalah konten iklan itu sendiri. Terlepas dari jenis produk, target market, dan juga optimasi SEO iklan, isi konten merupakan hal mutlak yang akan membuat audiens penasaran dengan produk yang Anda tawarkan.
Apa itu hubungan retargeting dan konten? Melalui penargetan ulang, Anda bisa menemukan jenis konten terpopuler yang paling banyak di klik oleh para audiens.
Sehingga, Anda bisa memaksimalkan konten iklan tersebut dan nantinya dapat melakukan pembaruan dan improvisasi pada ads produk bisnis Anda. Hasilnya, tentu saja iklan jadi jauh lebih menarik di mata audiens.
3. Lakukan Eksperimen Terhadap Durasi Iklan
Perlu Anda ingat bahwa, mendapatkan hasil maksimal dari sebuah ads tidak bisa Anda capai hanya dalam waktu singkat. Begitu juga ketika Anda melakukan penjadwalan dan durasi dari iklan yang akan Anda tayangkan. Jadi, pastikan bahwa Anda melakukan penjadwalan dan menentukan durasi iklan sebijak mungkin.
Jangan sampai, alih-alih untuk menarik perhatian audiens, justru iklan Anda malah membuat audiens kabur karena intensitas penayangannya yang terlalu sering. Selain itu, hindari juga beriklan secara monoton dengan satu jenis konten. Karena, akan membuat audiens merasa jenuh dan menganggap iklan Anda sebagai spam.
Oleh karena itu, Anda perlu melakukan eksperimen iklan secara berkala. Contohnya, menayangkan iklan pertama dengan durasi pendek dan dalam jangka waktu tiga hari. Kemudian, jika hasilnya terlihat bagus, maka Anda bisa menambahkan durasi iklan tersebut menjadi tujuh hari atau bahkan dua minggu.
4. Terapkan Strategi A/B Testing
Supaya iklan yang Anda pasang bisa tampil optimal dengan berbagai konten yang fresh, maka Anda perlu melakukan strategi A/B Testing. A/B Testing merupakan strategi uji coba konten iklan untuk menentukan jenis konten mana yang paling audiens minati berdasarkan target uji coba tersebut.
Tujuannya strategi ini adalah untuk menelaah, serta menganalisis ads mana yang sekiranya akan bisa membawa audiens untuk mau berkunjung kembali atau melakukan pembelian terhadap produk pada iklan. Setidaknya, lakukan evaluasi dalam beberapa aspek seperti kualitas visual, proposisi, dan isi konten.
Sudah Paham Apa itu Retargeting?
Itulah pembahasan mengenai apa itu retargeting. Intinya, penargetan ulang adalah strategi optimasi penargetan iklan dengan memanfaatkan berbagai platform analisis ads. Sehingga iklan dapat tampil optimal dan memberikan potensi penjualan terhadap suatu produk tertentu. sudahkah Anda melakukan retargeting iklan?
Dapatkan informasi serta tips bisnis dan performance marketing lainnya hanya di Virus Media.