Apa itu Performance Marketing ? – Dalam dunia bisnis, perbincangan mengenai pemasaran digital sering terdengar. Namun, ada yang masih kurang mendapat perhatian, yaitu metode performance marketing. Berbeda dengan iklan konvensional, metode ini memungkinkan kamu untuk membayar iklan apabila tujuan bisnis sudah tercapai.
Melalui artikel ini, kamu akan mendapat pemahaman lebih lanjut terkait pengertian, manfaat, cara kerja, sampai tips sukses menjalankan pemasaran berbasis performa. Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Contents
Apa itu Performance Marketing?
Performance marketing adalah bagian dari digital marketing yang pembayaran biaya iklannya dipengaruhi oleh hasil atau iklan berbasis performa, sehingga kamu hanya perlu membayar biaya iklan apabila telah mencapai tujuan yang diinginkan.
Misalnya, bisa berupa jumlah klik, penjualan produk, maupun prospek tertentu. Pengiklan hanya akan membayar iklan berdasarkan kinerjanya. Contohnya, diukur berdasarkan jumlah penayangan, klik, penjualan, dan sebagainya. Jadi, kamu tidak akan membuang biaya iklan secara cuma-cuma.
Melalui metode ini, kamu akan lebih bebas untuk mengukur kesuksesan iklan tersebut. Selain itu, kamu bisa lebih leluasa untuk memilih target audiens serta biaya yang ingin dikeluarkan.
Barangkali kamu masih berpikir, apa bedanya performance marketing dan digital marketing. Keduanya berbeda, karen digital marketing adalah strategi pemasaran produk atau jasa yang memanfaatkan media digital atau cara kerjanya membutuhkan bantuan internet.
Manfaat Performance Marketing untuk Bisnis
Berikut ini manfaat pemasaran berbasis performa untuk bisnis yang akan kamu peroleh, yaitu:
1. Bayar Sesuai Kinerja
Jika menggunakan metode performance marketing, kamu hanya perlu membayar biaya iklan sesuai dengan kinerja atau performa. Sehingga, seandainya iklan tidak mencapai target kamu tidak perlu membayarnya.
Kondisi tersebut tentu berbeda dengan iklan konvensional yang mengharuskan pengiklan membayar di muka tidak peduli bagaimana hasil atau kinerja iklan. Karena itu, tidak heran jika banyak pebisnis mengeluarkan biaya terlalu banyak untuk iklan, tapi hasilnya kurang menguntungkan.
2. Hemat Biaya
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pengiklan mengeluarkan uang yang sepadan dengan performa iklan. Sehingga, kamu dapat menghemat budget marketing.
Meskipun demikian, kamu tidak perlu khawatir akan rugi. Sebab, hasil yang tercapai akan sepadan dengan uang yang kamu keluarkan. Artinya, kamu tidak akan membuang banyak biaya untuk suatu hal yang tidak mempengaruhi pertumbuhan bisnis.
Tentu saja keadaan tersebut adalah keinginan para pebisnis, di mana mengeluarkan uang sedikit mungkin dan mendapat keuntungan sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, metode iklan ini sangat menguntungkan bagi bisnis yang sedang kamu kelola.
3. Performa Terukur
Tak hanya hemat biaya, namun performa iklan juga jauh lebih terukur. Kamu bisa memantau data performa dari iklan yang digunakan. Misalnya, jumlah orang yang melihat penayangan iklan, jumlah klik, dan hasil penjualan produk dari iklan tersebut.
Karena performa bisa terukur, kamu dapat melakukan evaluasi terhadap iklan yang sudah tayang. Sehingga, kamu bisa memperbaiki kekurangan dari iklan yang sebelumnya.
4. Memperluas Jangkauan Brand
Performance marketing adalah salah satu bagian dari digital marketing. Artinya, metode tersebut berbasis digital atau online. Dunia digital sangat efektif digunakan untuk menyebarkan informasi termasuk pemasaran produk. Hanya dengan sekali iklan saja, kamu bisa menjangkau puluhan atau ribuan orang.
Maka dari itu, kamu bisa menjangkau audiens seluas-luasnya tidak terbatas ruang dan waktu. Sehingga, akan semakin bertambah orang yang mengetahui brand bisnis milikmu.
5. Memantau ROI Lebih Mudah
Manfaat lain dari pemasaran berbasis performa, kamu bisa memantau ROI (return on investment) atau pengembalian investasi secara real time. Misalnya, saat pengguna mengklik iklan atau melakukan tindakan yang kamu harapkan, artinya tujuan iklan yang ingin kamu capai sudah terpenuhi.
Cara Kerja Performance Marketing
Setelah mengetahui manfaatnya, berikut cara kerja dari performance marketing yang perlu kamu ketahui:
1. Retailer atau Advertiser
Pihak atau grup pertama yang wajib ada agar pemasaran berbasis performa dapat berjalan yaitu retailer atau advertiser. Mereka adalah orang yang ingin mempromosikan produknya melalui affiliate partner atau bisa disebut sebagai pengiklan.
2. Affiliate
Selain pengiklan, ada juga pihak yang akan mempromosikan produk atau jasa dari retailer. Pihak ini disebut sebagai affiliate atau publisher yang bisa berupa media sosial, seperti Instagram milik influencer atau blog review produk.
3. Affiliate Network
Grup ketiga ada affiliate network. Sebagai media penghubung antara pengiklan dengan affiliate, kehadiran affiliate network sangat penting.
4. Affiliate Manager
Terakhir, cara kerja performance marketing dapat berjalan karena ada yang namanya affiliate manager. Grup ini bertugas untuk menyediakan semua kebutuhan advertiser maupun affiliate. Biasanya berbentuk perusahaan ataupun agensi.
Tips Sukses Menjalankan Performance Marketing
Supaya performance marketing dapat optimal, berikut tips sukses menjalankannya atau strategi yang perlu kamu pahami, yaitu:
1. Cost Per Click (CPC)
Pertama, gunakan strategi cost per click (CPC). Sehingga, kamu hanya perlu membayar affiliate apabila ada pengguna yang mengklik iklan tersebut. Oleh karena itu, CPC merupakan cara terbaik untuk memaksimalkan kunjungan ke website bisnis atau toko online milikmu.
2. Cost Per Impression (CPM)
Selain membayar berdasarkan klik, kamu bisa memilih strategi CPM atau cost per impression. Sebagai pengiklan kamu perlu membayar biaya per penayangan iklan. Umumnya, pembayaran dilakukan per 1000 kali penayangan iklan.
Misalnya, pengguna yang menonton iklan sebanyak 30.000 orang. Maka, kamu harus membayar biaya dasar iklan dikalikan 30.
3. Cost Per Sales (CPS)
Selanjutnya, masih ada cost per sales (CPS). Cara ini mengharuskan kamu membayar biaya iklan apabila ada penjualan produk yang berasal dari iklan tersebut. Maka, kamu tidak akan rugi jika menggunakan strategi cost per sales.
4. Cost Per Leads (CPL)
Tips sukses menjalankan performance marketing berikutnya yaitu cost per leads (CPL). Ketika menggunakan strategi CPL, kamu hanya akan membayar apabila terdapat lead baru. Maksud dari lead baru yaitu jika pengguna mengisi data diri seperti nomor telepon, email, dan sebagainya.
Selain itu, ada juga pengguna yang melakukan tindakan mendaftar untuk suatu hal. Misalnya, berlangganan buletin email. Sehingga, kamu bisa menindaklanjuti para pengguna atau mendorong mereka untuk melakukan pembelian.
5. Cost Per Acquisition (CPA)
Tenang saja, kamu masih bisa menggunakan strategi cost per acquisition (CPA). Cost per acquisition mengharuskan kamu membayar iklan jika terjadi tindakan tertentu dari pengguna yang kamu harapkan.
Mirip dengan CPS dan CPL, hanya saja CPA sifatnya lebih umum. Misalnya, bila pengguna melakukan pengisian formulir, mengunjungi website, membagikan kontak, dan sebagainya.
Siap Gunakan Performance Marketing untuk Bisnis?
Itulah penjelasan mengenai pengertian apa itu performance marketing, manfaat, cara kerja, serta tips sukses menjalankan performance marketing yang wajib kamu ketahui. Iklan berbasis performa ini merupakan metode yang efektif untuk mengembangkan bisnis.Selain hasil yang terukur, kamu bisa menghemat biaya iklan. Sehingga, kamu tidak perlu mengeluarkan uang untuk tindakan yang tidak berpengaruh terhadap penjualan produk. Di samping itu, jangkauan brand milikmu akan semakin luas jika menggunakan iklan berbasis performa. Sap mencoba?
Dapatkan informasi seputar performance marketing lainnya hanya di Virus Media.