Dunia pemasaran atau marketing kerap kali memiliki metriks yang harus Anda perhatikan. Salah satunya adalah CPI atau Cost per Impression. Lantas, apa itu cost per impression dan kenapa Anda perlu untuk menghitungnya? Simak terus pembahasannya lewat artikel berikut ini!
Contents
Apa Itu Cost Per Impression (CPI)?
Agar dapat memahami pengertian dari CPI, Anda harus mengetahui apa itu impression. Dalam dunia digital marketing, impression merupakan sebuah takaran berapa kali sebuah iklan atau konten terpapar oleh pengguna atau calon potensial pelanggan.
Dalam menyebarkan iklan di website tertentu, Anda harus membayarkan sejumlah uang. CPI adalah biaya yang harus Anda bayar agar iklan Anda dapat tayang dengan jumlah impression tertentu. Biasanya, jumlah impression yang ditetapkan untuk CPI adalah sejumlah 1.000 impression.
Maka dari itu, CPI memiliki nama lain cost per thousand impression atau cost per mille (CPM). Satu hal tambahan yang Anda perlu tahu mengenai apa itu cost per impression adalah iklan Anda tidak perlu diklik oleh pengguna untuk masuk dalam perhitungan biaya.
Kenapa CPI itu penting?
Dalam perkembangannya, CPI merupakan salah satu hal yang harus Anda selalu perhatikan dalam melakukan pemasaran. Ada beberapa sebab mengapa Anda harus memperhatikan dan melakukan perhitungan pada CPI. Berikut uraiannya:
1. Mengetahui Keefektifan Iklan
Pertama karena CPI akan membantu Anda mengetahui jumlah return of investment (ROI). ROI sendiri merupakan seberapa efektifnya dampak dari sebuah aktivitas atau benda dengan biaya yang Anda tuangkan. Semakin rendah sebuah CPI, maka akan semakin baik juga ROI yang Anda peroleh dan sebaliknya.
Meski begitu, Anda perlu mengetahui bahwa CPI juga harus Anda sandingkan dengan data lain, seperti konversi atau penjualan. Karena pada dasarnya, sebuah iklan memang Anda buat untuk memasarkan sebuah gerakan atau produk.
Jika produk yang Anda pasarkan terjual secara memuaskan, bahkan meski dengan CPI tinggi Anda akan tetap memiliki ROI yang tinggi. Singkatnya, CPI berguna untuk memperkirakan apakah sebuah iklan atau kampanye layak untuk tetap Anda lanjutkan di sebuah platform atau website.
2. Sarana Pertimbangan antara Iklan Internet atau Konvensional
Perhitungan CPI yang akurat dapat membandingkan apakah iklan di internet lebih efektif daripada di media konvensional seperti TV, media massa, maupun billboard. Jika eksposur yang perusahaan dari iklan konvensional lebih tinggi, tentu saja cost per impression serendah apapun akan lebih baik tidak usah Anda bayarkan.
3. Cocok untuk Eksposur Tinggi
Selain paham apa itu cost per impression, Anda juga harus mengetahui satu metode perhitungan biaya iklan lainnya, yakni cost per click (CPC). Berbeda dengan CPI yang menghitung biaya berdasarkan pemaparannya saja.
CPC adalah salah satu metode perhitungan biaya iklan yang menghitung seberapa banyak pengunjung mengklik iklan Anda. Meski terbilang baik di atas kertas, namun biaya CPC cenderung mahal, apalagi jika click-through rate Anda tinggi.
Click-through rate sendiri merupakan seberapa banyak orang yang melihat iklan Anda dan mengkliknya ke halaman yang Anda inginkan. Iklan dengan biaya CPC cenderung lebih Anda butuhkan jika ingin membuat orang-orang dengan kriteria yang tepat untuk mengklik iklan Anda.
Tentu saja, hal ini berkebalikan dengan jika Anda menginginkan sebanyak mungkin orang untuk mengklik iklan atau setidaknya melihat iklan Anda. Maka dari itu, jika Anda lebih mementingkan eksposur, Anda dapat memilih apa itu cost per impression.
Cara Menghitung CPI
Terlepas dari penjelasan yang rumit mengenai apa itu cost per impression. Cara menghitung CPI sebenarnya tidak terlalu rumit. Ini adalah rumus ataupun perhitungan yang dapat Anda gunakan:
CPI = Biaya Iklan / Total Impression
Sebagai contoh, untuk menghasilkan iklan dengan 200.000 impression, Anda mengeluarkan uang sebesar Rp10.000.000,00. Maka, perhitungan CPI yang bisa Anda lakukan adalah sebagai berikut:
CPI = 10.000.000,00 / 200.000
CPI = Rp50,00
Namun, karena kebanyakan perhitungan CPI berdasar pada 1.000 impression. Maka, Anda dapat menyesuaikan dengan rumus selanjutnya, yakni sebagai berikut.
CPI = Biaya Iklan / (Total impression / 1.000)
CPI = 10.000.000,00 / (200.000 / 1.000) = Rp50.000,00
Perhitungan ini bisa Anda terapkan dengan CPC. Anda hanya perlu mengganti variabel jumlah impresi dengan jumlah klik.
Cara Mengoptimasi CPI yang Efektif
Setelah dapat menghitung dan mengetahui apa itu cost per impression, Anda pasti telah menemukan bahwa biaya CPI yang Anda bayarkan sebenarnya kurang efektif. Ada beberapa aspek yang Anda dapat perhatikan untuk membuat investasi Anda memiliki dampak positif dan signifikan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Target Audiens yang Tepat
Meski dengan banyaknya orang yang melihat iklan Anda, bukan berarti mereka akan tertarik dengan apa yang Anda tawarkan. Maka dari itu, penargetan demografis yang tepat akan membuat biaya CPI makin optimal. Usahakan untuk melakukan survei agar Anda memiliki data mengenai calon pembeli dari produk atau jasa Anda.
2. Lakukan CTA yang Baik
Ketika audiens tertarik dengan iklan Anda, langkah selanjutnya adalah memastikan mereka akan menggunakan atau membeli produk. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan call-to-action yang baik.
Maka dari itu, sekadar membayar cost per impression tidaklah cukup. Anda juga harus memiliki ajakan yang baik agar pengguna tertarik menggunakan produk Anda.
Sudah Tahu Apa Itu Cost Per Impression?
Itulah ulasan mengenai apa itu cost per impression. Dari banyaknya metriks yang Anda harus perhatikan dalam melaksanakan kampanye digital, CPI adalah hal yang dapat membuat Anda tahu seberapa efektifnya penjualan Anda. Semoga dengan memahami CPI Anda semakin cermat dalam melakukan digital marketing, ya!
Dapatkan informasi serta tips bisnis dan performance marketing lainnya hanya di Virus Media.