Pernah mendengar apa itu Click Through Rate? Jika Anda berkecimpung dalam Digital Marketing, pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah yang satu ini. Ya, CTR merupakan salah satu metrik penting yang dapat mengukur keberhasilan strategi pemasaran bisnis online Anda.
Semakin tinggi angka CTR yang diperoleh, maka semakin efektif. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi konversi atau transaksi penjualan. Nah, daripada penasaran, simak pembahasan selengkapnya berikut ini!
Contents
Apa Itu Click Through Rate?
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, CTR adalah salah satu metrik untuk mengukur performa dari suatu strategi pemasaran. Mengutip laman Optimizely, CTR mengacu pada tingkat jumlah pengguna (user) yang terpapar tautan tertentu pada halaman situs web atau email yang ditayangkan.
Secara sederhana, metrik ini digunakan untuk mengukur efektivitas suatu tautan atau iklan dalam menarik perhatian pengguna. Biasanya, CTR dipakai untuk menganalisis performa halaman web dan iklan, secara spesifik meliputi:
- Tombol Call to Action (CTA) atau tautan dalam email.
- Hasil organik pada Search Engine Result Page (SERP).
- Iklan Pay Per Click (PPC) di halaman SERP.
- Tautan pada landing page.
- Ads dari sosial media (Contoh: Meta Ads).
- Elemen apapun seperti tombol, gambar, judul, dan lain sebagainya.
Kenapa CTR Itu Penting?
Pada dasarnya, Click Through Rate berfungsi untuk mengukur reaksi pengguna terhadap kampanye pemasaran atau iklan.
Metrik ini sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja dari suatu iklan dan kata kunci tertentu. Tak ayal jika CTR rendah, besar kemungkinan Anda salah menyasar audiens yang ditargetkan atau menghabiskan uang untuk kata kunci yang tidak relevan.
Lebih lanjut, dengan membuat campaign yang baik dan benar, tentunya ini akan menarik perhatian target audiens serta mengundang berbagai reaksi tindakan. Misalnya, melakukan transaksi.
Menurut Google, sekitar 45% pengguna yang mencari produk secara online melakukan transaksi, ketimbang melakukan pembelian secara offline dengan mengunjungi tokonya langsung.
Apalagi, persentase CTR dapat Anda gunakan sebagai indikasi awal tingkat ketertarikan pengguna terhadap suatu produk, meskipun ini harus Anda kombinasikan lagi dengan metrik lain. Seperti misalnya conversion rate, dimana akan menunjukkan persentase klik yang menghasilkan penjualan aktual.
Dengan meningkatkan CTR, maka Anda juga meningkatkan traffic website sekaligus meningkatkan conversion rate pada bisnis Anda.
Cara Menghitung Click Through Rate
Cara menghitung CTR sejatinya tidaklah sulit. Anda hanya perlu membagi total jumlah klik dengan total jumlah tayangan dan mengalikannya dengan 100, seperti pada rumus berikut:
CTR (Click Through Rate)= Total Clicks : Total impressions x 100
Misalnya, jika sebuah iklan online mendapat klik sebanyak 200 kali setelah tayang sebanyak 50.000 kali, dengan mengalikan hasil tersebut dengan 100, Anda akan mendapatkan CTR sebesar 0,4%.
Cara Mengoptimasi CTR yang Efektif
Ada beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan ketika mencoba untuk mengoptimasi Click Through Rate. Sebab, hal tersebut bergantung dengan marketing channels mana yang ingin Anda tingkatkan. Merangkum dari berbagai sumber, berikut tips meningkatkan CTR:
1. Ketahui Audiens Anda
Dalam pemasaran, apapun taktik yang ingin Anda gunakan ataupun jenis iklan yang ingin Anda jalankan, ada baiknya kenali terlebih dahulu siapa target audiens bisnis Anda.
Hal tersebut juga berlaku jika ingin meningkatkan CTR pada strategi pemasaran Anda. Jika Anda telah melakukan riset audiens secara mendalam, Anda akan mengetahui faktor-faktor kunci seperti:
- Memahami bagaimana bahasa dan maksud pencarian mereka.
- Apakah mereka lebih cenderung mencari dari ponsel atau desktop?
- Apa hal yang paling mungkin membuat mereka membeli?
- Waktu dalam sehari atau setahun yang paling mungkin mereka cari untuk layanan Anda.
- Media sosial apa yang mungkin mereka gunakan (cocok untuk retargeting).
2. Optimalkan Judul dan Teks Iklan
Gunakan satu atau dua kata kunci fokus dalam judul dan teks iklan Anda untuk memikat emosi dan kebutuhan target audiens Anda.
Dengan memilih kata kunci yang lebih terfokus, Anda mungkin akan merelakan jumlah tayangan dan klik, tetapi memungkinkan akan mendapatkan CTR yang lebih tinggi.
Selain itu, jika ingin mencoba meningkatkan CTR pada iklan PPC, Anda harus sangat memperhatikan judul dan wording pada campaign iklan tersebut.
3. Sertakan CTA
Buatlah CTA yang menarik supaya mengundang dan memancing audiens untuk mengklik iklan tersebut. Beberapa contoh CTA yang menarik, yakni:
- Daftar Sekarang!
- Dapatkan Penawaran Gratis!
- Unduh Salinan Gratis Anda!
- Gabung Sekarang!
- Pelajari Lebih Lanjut!
4. Gunakan Gambar
Memanfaatkan konten visual adalah cara yang bagus untuk meningkatkan Click Through Rate. Tergantung pada marketing channel-nya, jenis gambar yang berbeda mungkin berkinerja lebih baik ketimbang yang lain.
Cobalah untuk menerapkan A/B testing dengan berbagai jenis gambar demi mencari tahu mana yang paling cocok untuk bisnis Anda.
5. Gunakan Hashtag
Tagar dapat digunakan di berbagai platform, seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn. Sebagai contoh, jika Anda mempunyai CTR rendah pada channel media sosial seperti Facebook ataupun Twitter, cobalah untuk mempertimbangkan tagar mana yang dapat membantu memperluas jangkauan audiens target Anda.
Lakukan riset tentang tagar yang sedang tren atau populer di industri Anda, dan gunakan tagar yang relevan dengan konten Anda untuk meningkatkan peluang dilihat oleh audiens target Anda.
Sudah Paham Apa Itu Click Through Rate?
Ya, CTR memang menjadi salah satu metrik yang paling mendasar untuk mengukur dan mengoptimalkan kinerja iklan Anda. Terlebih, pengguna juga melihat ribuan informasi dan iklan setiap harinya yang mana mereka dapat mengklik beberapa tautan untuk mempelajari lebih lanjut atau terlibat dengan pengiklan.
Dapatkan informasi serta performance marketing lainnya hanya di Virus Media.